Liam kembali

11.1K 989 41
                                    

Tidak lama lagi cerita ini akan tamat, sekitar 4 bab lagi Claire akan end.
Eits, petualangan Claire masih panjang dan akan di lanjutkan di Claire 2.

Langsung aja yuk, jangan lupa VOTE KOMEN, agar author tau seberapa antusiasnya kalian menunggu Claire 2 hehe.

Oh iya, harap follow akun author agar kalian tidak ketinggalan informasi atau berita tentang cerita-cerita author.

Happy Reading semua!
...

Raja Jasver serta Ratu Elaina berjalan beriringan menuju istana. Saat menuju kamar mereka, selir pertama dan selir kedua datang menghampiri mereka.

"Salam, yang mulia Raja dan yang mulia Ratu." Ucap mereka serentak.

"Ya, selir pertama dan selir kedua." Jawab Ratu tersenyum lembut sedangkan Raja Jasver hanya menganggukkan kepalanya.

"Maaf telah menganggu waktu kalian berdua, yang mulia. Selir ini ingin meminta izin pada yang mulia Raja untuk keluar dengan selir kedua." Ucap selir pertama dengan tersenyum manis.

"Kalian mau kemana?" Tanya Raja dengan nada acuhnya.

Bukan rahasia umum lagi jika Raja memang acuh terhadap kedua selirnya. Dia menikahi selir pertama dan selir kedua atas desakan para bangsawan dan tetua di kerajaannya ini.

"Kami ingin kepasar, yang mulia. Kami mau membeli gaun untuk pesta ulang tahun Ratu nanti malam. Sekaligus ingin mengajak putri Arabella serta putri Chelsea, yang mulia." Ujar selir kedua dengan nada kalemnya.

"Baiklah, aku memberikan izin pada kalian." Ujar Raja lalu pergi sambil menggenggam tangan Ratu.

Sepeninggalan raja dan ratu, selir pertama menghela nafas, "mengapa yang mulia tidak pernah selembut itu kepada kita padahal kita juga istri yang mulia raja."

Selir kedua terkekeh, "kita memang istrinya tetapi hanya Ratu Elaina yang selalu berada dihatinya. Sudahlah, kita harus bersiap agar nanti malam tidak mempermalukan yang mulia."

Selir pertama menganggukkan kepalanya. "Baiklah, aku akan meminta pelayan untuk memanggil putri Arabella dan putri Chelsea."

Mereka berdua pun pergi tempat itu.

Beda halnya dengan Claire yang masih bersantai di kamarnya ah ralat dia bukan bersantai melainkan sedang membaca laporan-laporan yang diberikan oleh mata-matanya.

"Jadi, penyerangan saat di rumah paman Joel dalangnya merupakan Raja dengan alasan ingin mengambil hak kepemilikan kekuasaan keluarga Lucano serta keluarga Theodore? Raja memang licik. Lihat saja apa yang akan aku balas padamu kakek tua." Gumam Claire dengan seringai khasnya.

Lalu tiba-tiba Zero terbang ke mejanya membuat perhatian Claire teralihkan.

"Ada apa, Zero? Sepertinya kau sedang cemas." Ucap Claire melihat gelagat aneh burung kecil didepannya.

"Claire, aku telah menyelusuri hutan belakang kediaman ini tetapi aura itu begitu kuat sehingga aku tidak mampu masuk lebih dalam."

Claire mengerutkan keningnya. "Apa kau melihat sesuatu selain merasakan aura hutan itu?"

"Aku tidak melihat sesuatu, Claire tetapi aku merasakan ada sesuatu yang sepertinya di kunci di titik pusat hutan itu. Hanya saja aku tidak bisa memasukinya." Jawab Zero.

"Ini aneh. Sebenarnya apa rahasia hutan itu? Terlebih saat aku sebelum ke rumah paman aku melihat bayangan Alicorn dihutan tersebut." Ujar Claire heran.

CLAIRE (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang