Cambuk Racun Asap

18.9K 1.6K 32
                                    

Jangan lupakan VOTE KOMEN yaa para readers.

Happy Reading.

...

Claire mencari-cari sumber suara di dalam goa itu. Hingga tatapannya jatuh pada sebuah kotak yang dilindungi oleh bunga hemlock air.

Claire mendekat dan mencoba mengambil kotak itu. Dia mengambil penuh dengan kehati-hatian. Walaupun dia tau darah yang dimilikinya juga beracun tetap saja dia harus waspada pada apapun yang bisa saja melukainya, dia tidak mungkin lengah begitu saja.

Saat kotak itu telah di tangannya, Claire pun membukanya. Seusai di buka, Claire menutup hidungnya karena asap yang begitu menyengat tercium dari isi kotak itu.

"Asap ini sangat mematikan." Gumam Claire.

Bagaimana tidak, asap berwarna indigo itu seakan ingin melenyapkan semua benda yang ada disana. Tanaman-tanaman beracun disana seketika menjadi mati. Akan tetapi anehnya asap racun itu tidak melukai Claire.

Sepuluh menit kemudian, asap itu menghilang lebih tepatnya kembali ke dalam kotak itu.

Claire pun mengambil isi dari kotak itu yang ternyata sebuah cambuk.

Cambuk yang berwarna hitam yang dikelilingi oleh duri-duri tajam.

"Tuan, mari kita membuat kontrak." Ujar seseorang yang membuat Claire terkejut.

"Siapa kamu?! Tunjukan wujudmu!" Pekik Claire.

"Tuan, aku ada di genggamanmu."

Claire menatap arah tangan kanannya dimana dia sedang memegang cambuk itu. "Apa cambuk ini yang berbicara?" Gumamnya.

"Ya, ya itu aku."

"Apa kau manusia lalu di kutuk menjadi sebuah cambuk? Astaga malang sekali nasibmu." Ujar Claire polos.

"Bukan begitu konsepnya, tuan. Saya ini cambuk roh." Ujar cambuk itu.

Claire mengerutkan kening, "apa itu cambuk roh?"

"Sebenarnya ada beberapa senjata di dunia ini yang memiliki roh dan salah satunya saya. Hanya saja untuk menemui senjata roh itu sangatlah sulit, tuan. Jika dia seorang Elemental maka dia harus setara dengan kekuatan sang kaisar disini." Jelas si cambuk.

Mendengar hal itu membuat Claire penasaran.

"Tuan, ayo kontrak aku. Jika tuan membuat perjanjian darah denganku, maka tuan akan semakin kuat." Ujar cambuk itu.

"Aku tidak butuh itu." Ujar Claire acuh.

Cambuk itu terdiam, dia terkejut saat ada manusia yang menolak menjadi tuan senjata roh.

"Tapi aku membutuhkanmu untuk membantuku mencari dalang kematian orang tuaku. Bagaimana?" Tawar Claire.

"Baik, tuan. Lagi pun saya merasakan tuan ini tidak sesederhana dengan penampilannya. Apa tuan memiliki kekuatan itu?" Tanya cambuk.

Claire menggedikkan bahu, "bagaimana membuat kontrak denganmu?"

"Anda harus memberikan setetes darah pada gagang ini." Jawab cambuk.

Claire pun melakukan sesuai yang dibilang si cambuk, saat selesai meneteskan darahnya, Claire menutup mata dan melihat warna cambuk itu berwarna emas dengan sulur-sulur tanaman beracun.

"Ini keren tapi ini sedikit mencolok jika aku membawamu keluar." Ujar Claire.

"Anda bisa merubah warnanya, tuan. Lalu aku bisa tinggal di dalam hati, tuan." Jawab cambuk.

CLAIRE (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang