Catatan :
Inilah ujung lost scene. Bagi semua yang sudah baca terima kasih banyak.
Sekali lagi ini tidak ada kesinambungan dengan part sebelumnya. Ini adalah bagian cerita yang hilang dan sayang kalo gak dimasukin book.
Part ini menceritakan momen setelah kedatangan orangtua Yoongi. Kemudian dilanjut dengan pada akhirnya Yoongi dan Ji Eun bisa melewati masa honey moonya setelah sekian lama.
Oke selamat membaca.
- - -
Jeju, LOTTE CITY Hotel, 203x
Ruang hotel no 516
9 : 00 PMDengan ditemani cahaya remang-remang dan gairah yang membuncah. Kedua sejoli ini kini terlihat sedang memadu kasih dengan cumbuan lembut penuh cinta. Bahkan pihak perempuannya sampai membiarkan leher jenjang dan pinggang rampingnya dikuasai lelakinya. Hingga tak lama kemudian lingerie yang dikenakan perempuannya telah terjatuh begitu saja. Berujung menampakkan bra berwarna senada dengan kulitnya yang tak lama kemudian ikut terlepas dari tempat semula.
Maka sekarang di hadapan pihak laki-lakinya nampaklah wujud seorang wanita dengan keadaan setengah telanjang dengan nafas memburu menatapnya sayu. Bohong jika ini tidak merangsang gairah pihak laki-lakinya. Maka yang terjadi selanjutnya adalah tangan kekar si pria mendarat di kedua payudara yang telah membusung indah itu.
"Hmh..."
Itu suara desahan wanitanya, sambil meremat erat selimut yang sudah tak karuan keadaannya. Meski ini bukan kali pertama mereka melakukannya. Tapi tetap saja rangsangan dari sentuhan itu terasa seperti sengatan listrik.
Terlebih kini dapat pihak wanitanya rasakan sebuah sensasi hangat di ujung permukaan payudara kirinya. Penyebabnya karena kini pihak laki-lakinyaa tengah mengulum putingnya sambil tak lupa juga berkali-kali ia hembuskan nafas hangatnya. Sungguh sensasi ini membuatnya pusing dan lemas dalam satu waktu. Parahnya hingga membuatnya jatuh terlentang pada akhirnya. Padahal sebelumnya posisi mereka adalah duduk di atas ranjang.
Tapi siapa yang menyangka justru dalam posisi seperti itu ia malah merasakan rangsangan lain lagi yang lebih parah. Hingga reflek membuatnya menarik helaian rambut prianya dengan kedua tangannya.
"Yoongi...cukuph..."
Itu wanitanya yang berucap. Sungguh ia tak mampu lagi menahan kegilaan ini. Menurutnya ini seks yang paling menakjubkan dari sebelum-sebelumnya. Wajar itu ia rasakan sebab biasanya saat mereka berhubungan badan selalu saja perasaan cemas dan takut ikut menemani. Kini mereka adalah sepasang suami istri tidak akan ada yang mengganggu mereka.
Namun seolah tuli, prianya, Min Yoongi tetap saja melanjutkan kegiatannya. Bahkan kini celana dalam milik si wanita telah terlepas begitu saja.
Seketika membuat si wanita merasakan sensasi dingin di bagian selatannya. Tapi itu tak berlangsung lama sebelum akhirnya si wanita dapat merasakan hangatnya rongga mulut Yoongi. Sebab sebenarnya kini Yoongi tengah menjilati vagina istrinya dengan maksud melumasinya agar memudahkan dirinya saat melakukan penetrasi nanti.
Sungguh Lee Ji Eun dibuat mabuk kepayang sekali lagi. Lagi-lagi ia sampai menarik rambut Yoongi. Hingga tak lama kemudian akhirnya ia merasakan jari-jari Yoongi mulai memasuki daerah sensitifnya. Ia tahu, pasti tidak lama lagi ia akan sampai pada klimaksnya. Sebab ia ingat persis jari-jari Yoongi yang sepanjang 10 cm itu selalu saja berhasil menyentuh titik nikmatnya. Padahal secara fisik Yoongi jauh lebih kecil dari mantan suaminya.
Benar saja tak lama kemudian, ia telah sampai pada pelepasannya bahkan wajah Yoongi yang jadi korban.
"Ahhh...ahnn..."
Itu desahan Ji Eun yang bersamaan dengan durasi ia sampai pada pelepasannya. Cukup lama hal ini terjadi sebab jari Yoongi tak kunjung berhenti meski ia bisa melihat istrinya telah sampai pada pelepasannya. Akibatnya Ji Eun jadi berkali-kali orgasme. Berujung ia lemas pada akhirnya dalam keadaan vaginanya benar-benar becek.
Tapi seolah tak dibiarkan berisitirahat. Kini dapat ia rasakan kejantanan suaminya mulai menerobos masuk ke dalam vaginanya. Menurutnya semuanya terasa cepat, ia tak bisa merasakan rasa sakit. Mungkin ini efek dari terlalu biasa vaginanya menerima bentuk kejantanan suaminya.
Kini ia merasa padat dan hangat. Sampai-sampai tak lama kemudian badannya jadi bergerak meaju mundur mengikuti ritme sodokan suaminya. Ia tutup kedua matanya rapat-rapat saat ini terjadi. Pikirannya melayang pada suatu pemikiran.
Jika saja sampai hari ini ia masih memilih bertahan dengan suaminya. Atau misal tetap saja ia tak dapat restu dari mertuanya. Mungkin hari ini tidak akan pernah terjadi. Bisa jadi ia telah berpulang pada pencipta atau dia akan tetap menjalani hari-hari normalnya bersama putrinya.
Seketika perasaan sesal muncul di dalam hatinya. Tentang keterlambatan ia untuk memilih bersama dengan orang yang mampu membuatnya bahagia. Dulu ia sibuk pada seseorang yang memenuhi kriterianya hingga seiring berjalannya waktu ia sendiri terperangkap pada pilihannya. Bila diibaratkan menurutnya kehidupan rumah tangganya yang dulu bagaikan belenggu api neraka dunia. Ia tak pernah sepenuhnya bahagia.
Hingga akhirnya ia sadar menjalin rumah tangga dengan seorang pria akan kurang jika hanya mengedepankan standar kriteria. Seharusnya kebutuhan batin juga diperhatikan. Ia sekarang mengerti Min Yoongi adalah pria yang tepat untuknya. Meski pada awalnya ia merasa tak yakin bahwa ia bisa bersama pria ini. Sedari dulu pria ini menurutnya penuh rahasia. Memang ia dan pria ini cukup dekat dan sering bercanda tgapi untuk perasaan, menurutnya Yoongi sangatlah tidak mudah dimengerti. Ia sering terlihat enggan menyampaikan apa yang ia rasa.
Tak lama kemudian pikirannya terbuyarkan. Setelah dapat ia rasakan suaminya kelepasan. Kasarnya menumpahkan spermanya di dalam rahimnya.
"Jangan! Aku belum siap merawat anak kedua..."
Ji Eun berucap dengan intonasi bicara yang lemah.
"Maaf, maafkan aku. Jika memang kau hamil lagi, aku akan usahakan cari pembantu untuk merawat anak kita."
"Aku tak yakin bisa semudah itu, banyak warga yang benci kita. Mereka hanya memandang dari sisi buruknya. Mereka terlanjur berpikir kalau kau yang merusak rumah tanggaku."
Seketika Yoongi terdiam. Apa yang dikatakan Ji Eun memang benar adanya. Selama ini, Yoongi sudah merasakan efek itu. Banyak warga lokal yang bertingkah kurang mengenakkan terhadapnya. Hanya gara-gara citranya sudah buruk. Bahkan karena hal ini ia sampai meminta tolong Namjoon untuk membelikan keperluan anaknya.
Sedih! Tapi memang ini konsekuensinya. Sungguh takdir yang mereka lalui begitu berat.
Seketika rasa bersalah memenuhi relung hati Yoongi. Ji Eun tahu akan hal ini. Maka ia langsung memeluk suaminya. Ia coba mendinginkan pikirannya.
"Baiklah, tidak apa jika nanti Yoonji punya adik. Aku akan berusaha memberinya pengertian tentang ini. Aku yakin Yoonji akan mengerti. Dia anak baik dan penurut."
"Tapi kau tidak akan merasa lelah kan nantinya?"
"Kalau lelah sudah pasti, usiaku juga sudah tidak muda lagi. Aku sudah 45 tahun.. Tapi akan aku usahakan sebaik mungkin merawat adik Yoonji."
Seketika Yoongi sadar. Bahkan ia juga sudah berusia yang sama dengan Ji Eun ia rasa ia juga akan ikut kelelahan jika ada anak kedua nanti.
"Jadi, tenanglah tidak usah dipikir lagi. Mari kita lanjutkan lagi ini, hahaha. Kau masih tegang di dalam sana."
Seketika wajah Yoongi memerah. Ji Eun tertawa gemas melihat ini. Lalu tak lama kemudian senyuman itu berubah menjadi wajah penuh keenakan. Karena Yoongi telah kembali melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda tadi.
Oke, baiklah. Biarkan mereka bergumul mesra malam ini hingga pada waktu yang tidak ditentukan nanti.
LOST SCENE END
Fyi : Saat Ji Eun berselingkuh dengan Yoongi usianya menginjak angka 37. Lalu melahirkan Yoonji di usia 40.
![](https://img.wattpad.com/cover/345079376-288-k718330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Silks of Heaven [Sutra dari Surga - YOONIU FF]/END
FanfictionNyatanya sehelai sutra dari surga itu mampu membuat segalanya menjadi porak poranda. Yang mana seharusnya diantara mereka hanya terjalin hubungan pertemanan namun sekarang berubah. Mereka malah menjadi sepasang kekasih yang tak akan pernah dimaafkan...