Yuuji saat ini sedang tiduran di sofa ruang tamu dirumahnya, memandangi kunci yang dikalungkan dilehernya. Kunci ini di berikan ayahnya sesaat sebelum dia meninggal.
"Haruskah ?" Tanya Yuuji pada dirinya sendiri.
Seingat yang dia tau kunci ini adalah kunci untuk membuka pintu menuju ruang bawah tanah, tempat laboratorium ayahnya. Yuuji jarang menginjakkan kakinya disana karena bau kimia yang tidak dia sukai memenuhi ruangan itu.
Tapi hari ini Yuuji memutuskan untuk mengunjungi ruangan itu, ingin mengetahui apa maksud dari ayahnya memberikan kunci ini padanya.
Cklek!
Pintu menuju ruang bawah tanah itu ia buka, cukup gelap, mengingat tidak ada jendela dibawah sini.
Yuuji menyalakan senter di handphone nya dan menemukan sebuah tuas besar, tanpa ragu dia menarik tuas itu ke bawah dan dengan itu lorong yang ditempati Yuuji ini kini diterangi cahaya.
Yuuji kembali berjalan dan menemukan sebuah pintu besi, seperti pintu yang biasa dia lihat di game Resident Evil yang pernah dia mainkan. Disamping pintu itu terdapat papan nomor, sepertinya tempat dia harus memasukkan password agar bisa masuk ruangan ini.
"Ayah kamu tidak pernah bilang soal hal ini" keluh Yuuji.
Dia malas berfikir jadi dia langsung mencoba dengan angka kombinasi tanggal lahirnya.
Tapi siapa yang sangka jika itu adalah password yang benar, karena kini pintu didepannya terbuka dengan otomatis.
"Ayah kau yang terbaik" seru Yuuji dengan senang dan mulai memasuki ruangan itu.
Laboratorium ayahnya, yah tidak ada yang beda daripada laboratorium pada umumnya. Kecuali adanya dua orang yang berada didalam ruangan kaca.
Yuuji mendekati ruangan kaca itu, "Ayah apa yang sudah kau lakukan?" Yuuji tidak percaya melihat makhluk didepannya.
Mereka memang terlihat seperti manusia tapi ada telinga tambahan di atas kepala mereka, dan telinga itu berbulu seperti telinga kucing, lalu Yuuji juga baru menyadari jika mereka memiliki ekor yang berbulu juga seperti ekor kucing.
Entah mengapa tapi telinga kucing mereka itu sedikit bergerak dan mereka pun perlahan membuka matanya dan bangun dari tidurnya, mereka melihat Yuuji dengan bingung, Yuuji yang ditatap seperti itu juga bingung.
Mereka kemudian membuka pintu kaca yang mengurung mereka, Yuuji kaget melihat itu dia menatap mereka yang mulai berjalan keluar dari ruangan kaca dengan waspada.
Yang berambut putih menatap Yuuji dengan tatapan aneh, "Dia kenapa, Suguru ?"
"Entahlah" jawab si rambut hitam.
"Kalian tidak akan memakanku kan ?" Tanya Yuuji, bisa saja mereka adalah kelinci percobaan ayahnya, dan tidak menutup kemungkinan jika mereka membenci ayahnya dan berniat membunuh Yuuji yang merupakan anak dari orang yang mengubah mereka.
Si rambut putih langsung tertawa terbahak-bahak "Memakanmu ? Hahaha kau pikir kami ini apa? Zombie ?"
Sedangkan si rambut hitam hanya menggeleng kecil mendengar itu, dia mendekati Yuuji, "Kau Itadori Yuuji, kan ?" Tanya nya pada Yuuji.
Yuuji yang mendengar itu hanya mengangguk, melihat itu si rambut hitam tersenyum, "Perkenalkan, namaku Suguru Geto dan dia Satoru Gojo" ucapnya sambil menunjuk si rambut putih.
"Ah iya, baiklah. Lalu apakah kalian akan pergi ? Maksud ayahku atau orang yang umm menciptakan kalian sudah meninggal" jelas Yuuji.
Satoru menukik alis nya tajam ketika mendengar hal itu, "Jin sudah meninggal ?" Tanya nya, yang dibalas anggukan dari Yuuji.
"Begitu ya" ucap Suguru yang kemudian menatap Yuuji.
"Yuuji, apakah kau tidak keberatan mengurus kami ?" Tanya Suguru.
"Mengurus kalian ?" Tanya Yuuji.
"Keberatan ataupun tidak, kau harus tetap mengurus kami" ucap Satoru sambil merangkul Suguru.
"Serius ?" Tanya Yuuji memastikan.
"Serius" jawab Suguru dan Satoru secara bersamaan.
"Ayah, kenapa kau selalu melakukan hal yang tidak terduga seperti ini" batin Yuuji menjerit.
.
.
.New Characters Unlocked!!
Itadori Yuuji (17 Tahun)
Cr. Pinterest
Getou Suguru (19 Tahun)
- Hybrid RubahCr. Pinterest
Gojo Satoru (20 Tahun)
- Hybrid Harimau PutihCr. @sarimari_99 on Twitter/X
...
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]
FanfictionItadori Yuuji harus menelan kenyataan pahit bahwa ayahnya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya, tapi dia tidak pernah menyangka soal hal yang ditinggal sang ayah untuknya. . . . Cr. Cover: @tsuntsun_0224 on Twitter/X