10

900 110 9
                                    

Kento tarik kembali pemikirannya soal Yuuji yang dibiarkan bersama dengan 2 hybrid itu, karena kini kedua hybrid itu sangat heboh saat akan diobati oleh Yuuji.

"Ayolah Gojo, jika lukamu tidak diobati nanti akan infeksi" ucap Yuuji, dia sudah lelah mengejar Satoru yang berlari kesana kemari menghindarinya di dalam kamar hotel ini.

Suguru sudah dia obati karena hybrid rubah itu memang mudah menurutinya, tapi Satoru, dia terus berlarian menghindarinya setelah dia merasa perih ketika lukanya dibersihkan dengan kapas yang mengandung alkohol.

Satoru kini berlindung di belakang sofa yang sedang diduduki Kento, "Tidak mau! Rasanya perih!" Ucapnya dengan penolakan.

Suguru berjalan dengan pelan ke belakang Satoru agar Satoru tidak menyadarinya, setelah hitungan ke tiga di dalam hatinya dia pun menangkap Satoru dengan memeluknya dengan erat dari belakang, "Yuuji, sudah kutangkap" ucapnya dengan senang, kemudian dia mengangkat Satoru dan membawanya ke Yuuji.

Satoru yang diangkat seperti itu tentu saja memberontak, "Sialan Suguru! Kau mengkhianatiku ?!" Ucapnya tidak terima.

"Haha tapi ini juga demi kebaikanmu" balas Suguru dengan wajah tanpa bersalahnya, setelah di depan Yuuji dia masih tetap memeluk Satoru dengan erat, walaupun hybrid harimau putih itu masih memberontak.

Yuuji mencengkram dagu Gojo, karena Gojo tidak berhenti menggeleng-gelengkan kepalanya, "Baiklah, tetap diam seperti itu Gojo" ucap Yuuji dengan perlahan mendekatkan kapas yang mengandung alkohol ke luka yang ada di pelipis Satoru.

Satoru menatap horor kapas yang perlahan mendekati lukanya itu, "TIDAKKKKK!!" teriaknya.

Kento menghela nafas, merasa lelah dengan kelakuan mereka "Hah" dia mengusap wajahnya, kemudian menatap mereka yang masih terlihat heboh, lebih tepat nya Satoru yang heboh sendiri.

Dia menyenderkan kepalanya di sandaran sofa dan menutup matanya "Jin, tolong aku" gumamnya dengan lelah.

...

"Ya, aku mengandalkanmu, Ijichi"

Kento mematikan panggilan itu, dia menyesap rokoknya, menghembuskan asap yang sempat disesapnya. Dia menatap langit malam, yah kekacauan yang tadi terjadi karena Tyrant sedang dibereskan oleh bawahannya, dia tidak ingin hal ini tercium oleh Polisi, itu akan sangat merepotkan.

"Nanamin"

Itu Yuuji yang datang menghampiri Kento dibalkon dengan tangannya yang mengusap matanya.

"Kau terbangun ?" Tanya Kento, dia mematikan rokok nya di asbak yang ada di meja disampingnya.

"Iya, mereka memelukku sangat erat sampai rasanya sesak, jadi kutinggal saja, biar mereka yang saling peluk" keluh Yuuji, yah bisa dilihat kini Suguru dan Satoru tidur dengan sangat nyenyak dengan tangan saling memeluk tubuh satu sama lain.

Kento terkekeh mendengar itu, "Lalu, kau ingin tidur denganku ?" Tanyanya, dia mengusap rambut Yuuji dengan lembut.

Yuuji yang mendengar itu berfikir sejenak, "Tidur dengan Nanamin ya.." gumamnya.

"Boleh, sudah lama juga tidak tidur dengan Nanamin" ucap Yuuji dengan wajah senangnya.

Kento tersenyum tipis mendengar itu, "Kalau begitu, tidurlah duluan. Nanti aku akan menyusul" setelah mengatakan itu dia mengusak rambut Yuuji sejenak sebelum pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar hotel.

...

Kento menghampiri Yuuji yang kini sudah tertidur lelap, dia mengambil tangan kanan anak itu dan mengeluarkan jarum suntik dari kotak yang dibawanya dari kamar mandi.

Setelah di sterilkan, dengan perlahan Kento mensuntikkan sebuah tabung kecil di bawah pergelangan tangan Yuuji dengan menggunakan jarum suntik tadi, dalam tidurnya Yuuji hanya mengerutkan wajahnya sejenak saat dirinya disuntik seperti itu.

Setelah selesai, Kento membereskan barang-barang yang dia gunakan, saat hendak membuang semua itu, "Apa yang kau lakukan pada manusia itu, pak tua ?" Itu Satoru yang terbangun, dia menatap curiga pada Kento dengan mata birunya yang terlihat menyala.

"Kenapa kau peduli ?" Tanya Kento, dia sudah membuang barang-barang tadi ke tempat sampah, dan kini berjalan kembali menghampiri Yuuji yang masih tidur.

Mendengar itu, entah kenapa Satoru merasa kesal, "Kalau bukan karena Jin, aku mana mau peduli dengan manusia itu" balas Satoru.

"Aku pamannya, aku tau apa yang aku lakukan, tidak mungkin aku menyakiti Yuuji, karena aku menyayanginya" ucap Kento, dia duduk disamping Yuuji dan mengusap rambut anak itu.

Satoru mengangkat bahu dan tangannya, tanda tidak peduli, "Yah terserah jika manusia itu kenapa-napa besok, aku sudah tau siapa yang harus disalahkan" ucapnya, dia kembali berbaring untuk melanjutkan tidurnya.

Kento diam sejenak sebelum akhirnya ikut tidur disamping Yuuji dengan memeluk anak itu.

.
.
.

Tbc.

Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang