"Ini" Shoko menyerahkan beberapa pil yang tersimpan dalam wadah yang transparan kepada Suguru.
"Apa ini ?" Satoru menatap dengan penasaran obat yang kini dipegang Suguru.
"Obat penekan heat, seperti yang sudah kukatakan bahwa kalian akan segera mengalaminya, jadi ada baiknya kalian menggunakan itu untuk menekannya" jelas Shoko disela dirinya menghisap rokok.
Satoru mendengus, "Kita tidak memerlukannya, lagipula kita pff--"
Satoru terkejut dan menatap kesal Suguru karena hybrid rubah itu tiba-tiba membekap mulutnya, "Baik, kami mengerti. Terima kasih Ieiri-san" timpal Suguru dengan senyuman khasnya.
...
Kini Suguru dan Satoru sedang pergi menuju parkiran setelah berbicara dengan Shoko, pagi ini mereka sudah dibolehkan pulang dan akan diantarkan oleh Kiyotaka, tentu setelah mereka menggunakan hoodie andalan mereka.
"Oi kenapa kau tadi menutup mulutku, huh ?" Tanya Satoru, dia masih kesal dengan perkara tadi.
Suguru menatap tajam Satoru, "Jika kau memberitahu Ieiri-san kalau kita pernah heat maka itu akan sampai di telinga pamannya Yuuji, kau ingin dihajar olehnya ?" Jelasnya.
Satoru cukup merinding mendengar itu, meskipun Kento hanyalah manusia, tapi dia sangat menyeramkan saat marah, entah sudah berapa kali kepalanya dipukul oleh paman Yuuji itu, "Tapi memangnya dia akan tau jika kita heat kita akan melakukannya pada Yuuji ?" Tanya Satoru.
Suguru berpikir sebentar sambil mereka berjalan memasuki lift untuk sampai ke basement parkiran, "Hmm memang dia tidak akan langsung mengetahuinya, tapi dia bisa saja langsung menudub kita karena kita selalu bersama dengan Yuuji" jawabnya.
Suguru menjadi kepikiran jika suatu saat Kento akan mengetahui perbuatan mereka pada Yuuji malam itu, tapi baik dia maupun Satoru pada dasarnya sudah terikat pada Yuuji sejak anak itu setuju untuk mengurus mereka, dia harus memikirkan bagaimana cara agar Kento merelakan keponakannya untuk mereka.
Ting!
Mereka sudah sampai dan berjalan menghampiri Kiyotaka yang menunggu di luar mobil, sambil mereka berjalan tiba-tiba Satoru memikirkan apa yang dipikirkan Suguru, "Bagaimana jika Pak Tua itu tau ? Tanyanya, mereka masih berjalan lurus menuju Kiyotaka.
"Entahlah, tapi yang pasti kita hanya perlu mempertahankan Yuuji, jangan sampai kita terpisah dengannya" balas Suguru.
Satoru menyeringai mendengar itu, membuat Kiyotaka yang sedari tadi menunggu kedatangan mereka jadi merinding, "Aku baru saja bertemu mereka, kenapa yang harimau itu menyeringai, apakah aku melakukan kesalahan ?" pikir Kiyotaka, ah dia pikir dia akan dijahili oleh Satoru padahal Satoru hanya sedang memikirkan sesuatu yang menarik baginya.
...
Dug! Dug! Dug!
Tangan Yuuji yang mengepal memukul beberapa kali pintu kamarnya yang dikunci Kento dari luar, "Nanamin! Keluarkan aku! Kumohon!" Teriaknya.
Tadi pagi mereka masih baik-baik saja, bahkan Yuuji sempat membuatkan roti telur panggang untuk Kento sarapan, namun dia tidak mengira saat dia membahas pengakuannya semalam membuat dia terkunci dikamarnya sendiri.
Pukulan Yuuji pada pintu mulai melemah sampai akhirnya tidak terdengar lagi, dia terduduk didepan pintu dengan kepalanya yang bersandar di pintu kamarnya, "Nanamin, kumohon.." pinta Yuuji dengan suara yang lemah.
Yuuji melihat kedua tangannya yang memerah karena tadi memukul pintu kamarnya dengan keras dan terus menerus.
Kento sedari tadi diam berdiri didepan Kamar Yuuji, dia mendengarkan setiap pukulan Yuuji pada pintu kamarnya sendiri, dia hampir goyah ketika suara Yuuji yang terdengar menyedihkan terdengar ditelinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]
FanfictionItadori Yuuji harus menelan kenyataan pahit bahwa ayahnya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya, tapi dia tidak pernah menyangka soal hal yang ditinggal sang ayah untuknya. . . . Cr. Cover: @tsuntsun_0224 on Twitter/X