"Ergh!" Suguru mengerang sakit saat dia terlempar dan menghamtam tembok dibelakangnya dengan keras.
Di dalam apartemen itu sudah benar-benar berantakan, banyak furnitur yang sudah rusak bahkan sudah tidak berbentuk semenjak mereka saling menyerang, berharap saja semoga tetangga tidak mendengar keributan yang mereka buat, walaupun rasanya tidak mungkin.
Satoru menerjang Kento dan melancarkan beberapa serangan seperti pukulan dan tendangan, namun semuanya ditangkis Kento.
Satoru tidak habis akal dia dengan cepat memberikan tendangan memutar yang mengincar kepala Kento dan mengenainya membuat Kento tersungkur dengan keras ke samping dan pelipisnya berdarah.
Satoru tersenyum puas, jika soal kecepatan baik dia maupun Suguru unggul daripada Kento meskipun dalam hal kekuatan Kento jauh lebih unggul dari mereka.
Suguru menghampiri Satoru dan menatap Kento yang kini mulai berdiri, dia menatap kedua hybrid itu dengan tajam, tangannya terangkat untuk menyugarkan rambutnya kebelakang.
Suguru sudah lelah dan dia juga tidak ingin melawan Kento, dia mengambil satu langkah mendekati Kento, "Kita akhiri saja ini, Nanami-san. Yuuji tidak akan menyukai ini" bujuknya.
"Tau apa kau soal keponakanku ? Kalian hanya orang asing yang tiba-tiba datang ke hidupnya dan memanfaatkannya" balas Kento, dia masih merasa kesal begitu mengetahui Yuuji, keponakan manisnya itu disentuh oleh mereka.
Perempatan urat imajiner muncul didahi Satoru, "Kami tidak memanfaatkannya, Pak Tua. Bocah itu juga menginginkannya" timpal Satoru.
Kento terdiam, yang dikatakan Satoru bisa saja benar mengingat keponakannya mengatakan bahwa dia menyukai kedua hybrid ini, "Meskipun begitu, aku tidak akan membiarkan kalian berada disekitarnya lagi" tegas Kento.
Alis Suguru menukik tajam, dia melihat Kento dengan tidak mengerti, "Tapi kenapa ?"
"Aku tidak mungkin membiarkan dia menghabiskan hidupnya dengan makhluk tidak jelas seperti kalian" jelas Kento.
Baik Suguru maupun Satoru tertegun mendengar itu, "Makhluk tidak jelas ?" Tanya Satoru, mata yang biasanya menatap dengan main-main itu kini tidak ada dan menatap Kento dengan tajam.
Kento mengambil kaki kursi yang patah, "Ya, kalian berada di ketidakjelasan antara manusia dan binatang" Dia menggengam kayu itu dengan kuat.
Mata biru Satoru bercahaya, dia paling tidak suka jika dia mulai dianggap berbeda dari manusia lainnya meskipun dia seorang hybrid, kuku tangannya memanjang menyerupai cakar, dia membuka mulutnya menunjukkan gigi taringnya yang tajam, "Mati kau" gumamnya dengan suara yang rendah sebelum akhirnya menerjang dan menyerang Kento dengan brutal.
Kento berusaha menangkis setiap serangan dari Satoru dengan bantuan bilah kayu dari kaki kursi ditangannya, namun tidak berhasil semuanya dia tangkis, meninggalkan beberapa luka cakaran ditubuhnya.
Suguru masih tertegun dengan apa yang dikatakan Kento, dia tidak menyadari Satoru yang kini sedang menyerang Kento membabi buta dengan wujud aslinya.
Suguru menunduk, tangannya mengusap telinga rubahnya, "Entah sebagai manusia ataupun hybrid, kita masih tidak diterima dimanapun" gumamnya.
<Flashback>
"Hah.. hah.." Kedua anak lelaki sekitaran umur 9 tahunan itu berlari dengan kencang menghindari banyaknya orang dewasa yang mengejar mereka.
"Huwaa Suguruuu" anak kecil yang dipanggil Suguru itu menatap temannya yang dia tarik agar terus berlari dengannya.
"Terus lari, Satoru!" Teriak Suguru, dia tau Satoru lelah sama sepertinya namun jika mereka berhenti, mereka akan tertangkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]
FanfictionItadori Yuuji harus menelan kenyataan pahit bahwa ayahnya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya, tapi dia tidak pernah menyangka soal hal yang ditinggal sang ayah untuknya. . . . Cr. Cover: @tsuntsun_0224 on Twitter/X