Yuuji sedang memasak pagi ini, dia hanya menyiapkan sarapan untuk dia dan kedua hybrid itu, mengingat pamannya yang tidak pulang, katanya sedang ada banyak hal yang perlu diurus.
Yuuji sedang menggoreng nasi dan dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari belakang, kepala dengan rambut putih dan telinga harimau bersandar dipundaknya, ah itu Satoru.
"Gojo, aku sedang memasak" ucap Yuuji, berharap Satoru mengerti bahwa dipeluk saat sedang memasak seperti ini sedikit membuatnya terganggu.
"Lalu ?" Tanya Satoru yang malah semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Yuuji.
"Ini tidak nyaman, jadi lepaskan" pinta Yuuji dengan masih tetap menggoreng nasi nya dengan baik.
"Tidak mau" tolak Satoru.
Yuuji menjadi kesal jika seperti ini, bahkan saat memasakpun dia tidak bisa mendapatkan kebebasan dari Satoru.
Melihat Yuuji yang membiarkannya, Satoru tau bahwa Yuuji sedang merasa kesal padanya, "Kalau begitu panggil aku dengan nama depanku" pintanya dengan hidungnya yang mengendus dan mengusap permukaan leher Yuuji yang bisa digapai hidungnya.
Yuuji merasa geli dengan itu, "Hentikan, itu geli" Yuuji berusaha menjauh dari Satoru setelah mematikan kompor mengingat nasi gorengnya sudah matang.
"Panggil dulu" pinta Satoru, ah hybrid harimau putih itu sangat keras kepala.
"Satoru ?" Panggil Yuuji dengan tidak yakin.
Satoru terdiam mendengar itu, senyum puas terlihat diwajahnya, "Hmm ?" Deham Satoru.
"Aku sudah memanggilmu dengan nama depanmu jadi lepaskan aku" keluh Yuuji, karena Satoru tidak kunjung melepaskan pelukannya.
Satoru terkekeh, "Haha baiklah" dia memberikan kecupan ringan di leher Yuuji sebelum akhirnya melepaskan pelukannya dan pergi duduk di kursi meja makan.
Ah tidak, wajah Yuuji jadi memerah karena mendapatkan kecupan itu, "Kenapa mereka jadi semakin sering melakukan itu" gumamnya, semakin hari baik Suguru ataupun Satoru selalu memberinya kecupan entah itu dileher ataupun diwajahnya.
...
Yuuji sedang bermain game moba di handphone nya dia kini sedang tiduran telungkup di atas karpet di ruang keluarga, kedua kakinya bergerak dengan acak kebawah dan keatas.
Suara langkah kaki tidak membuat Yuuji berpaling dari handphone karena dia berpikir itu adalah Suguru atau jika tidak maka itu adalah Satoru.
"Sepertinya kau sudah memiliki rencana yang baik untuk masa depanmu jika kau masih sempat bermain game, Yuuji-kun"
Yuuji seketika menoleh dan tersenyum canggung saat dia menemukan pamannya yang berdiri menjulang tinggi dibelakangnya, "Hehe Nanamin" kekeh Yuuji, Yuuji bangun dari posisinya dan berdiri di depan Kento.
Kento mencubit dengan pelan pipi kanan Yuuji, "Dimana dua hybrid itu ?" Tanyanya.
"Mereka ada di ruangan gym" jawab Yuuji, dia membiarkan pamannya mencubit pipinya, karena cubitan dari pamannya tidak terasa menyakitkan seperti cubitan dari Satoru.
"Begitu ya" gumam Kento, tangannya berhenti mencubit pipi Yuuji, dia melihat Yuuji dengan lekat.
"Yuuji, mengenai masa depanmu. Jika kau masih belum memutuskannya bagaimana jika kau bekerja untukku ?" Tanya Kento.
"Bekerja untuk Nanamin ?" Tanya ulang Yuuji.
"Iya, bekerja untukku. Kau bisa memikirkannya selama yang kau mau. Paman akan menunggu jawabanmu" jelas Kento.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]
FanfictionItadori Yuuji harus menelan kenyataan pahit bahwa ayahnya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya, tapi dia tidak pernah menyangka soal hal yang ditinggal sang ayah untuknya. . . . Cr. Cover: @tsuntsun_0224 on Twitter/X