"Wahh" Yuuji menatap kagum pada bangunan yang berjejer sepanjang mobil yang dikendarai Kento berjalan, ah ngomong-ngomong mereka sudah menggunakan mobil baru.
"Gede banget!" Seru Satoru begitu mereka melewati sebuah gedung yang besar dan tinggi. Itu adalah Yokohama Landmark Tower, salah satu dalam 10 daftar gedung tertinggi di Jepang.
Yuuji dan Satoru sama-sama menempatkan wajah mereka sangat dekat dengan jendela mobil, mungkin agar mereka bisa melihat lingkungan perkotaan Yokohama dengan lebih jelas.
Suguru terkekeh melihat tingkah mereka, yah maklum saja kedua nya besar di lingkungan pedesaan yang sangat jauh dengan pemukiman, jadi yang biasa mereka lihat hanya pemandangan hijau pepohonan bukan gedung-gedung pencakar langit.
"Nanamin! Kudengar Yokohama terkenal dengan Chinatown nya, kapan-kapan kita ke sana ya" ucap Yuuji dengan semangat, begitu ingat dari teman sekelasnya bahwa Chinatown di Yokohama sangat terkenal.
"Iya, kita akan pergi kesana kapan-kapan" balas Kento, kini dia memasukkan mobilnya di parkiran basemen sebuah gedung apartemen.
"Hei, ajak kami juga" ucap Satoru.
"Boleh" balas Yuuji sambil menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat Satoru.
Kento sudah memarkirkan mobilnya, "Turun" ucapnya sambil melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil.
Mereka semua turun dan mengikuti Kento yang berjalan menuju lift, mereka hanya diam saat lift itu naik menuju lantai tujuan mereka, lantai 8.
Saat di lantai 4 lift itu terbuka, dua orang yang akan masuk memasang wajah aneh dan terkejut saat melihat mereka, tentu saja mereka heran.
Sampai akhirnya Kento dan Yuuji sadar bahwa mereka melupakan fakta bahwa Satoru dan Suguru adalah hybrid, mereka menatap Satoru dan Suguru dengan pandangan tidak percaya karena mereka bisa melupakan hal yang sangat penting itu, sedangkan kedua hybrid itu menatap mereka dengan pandangan bingung, lengkap dengan kepala mereka yang sedikit dimiringkan.
Lift kembali tertutup karena dua orang itu sangat shock sampai lupa untuk masuk, Kento melepas kacamatanya dan memijat pangkal hidungnya sedangkan Yuuji berjongkok dengan tangan menutupi wajahnya, dia merasa bodoh.
"Kalian ini kenapa ?" Tanya Satoru, dia dan Suguru benar-benar tidak sadar bahwa keberadaan mereka membuat paman dan keponakannya itu sport jantung.
Kento membenarkan letak kacamatanya, "Lain kali ingatkan kami bahwa kalian adalah hybrid" ucapnya.
Satoru yang mendengar itu mengangkat satu alisnya, merasa tidak mengerti, "Kenapa harus seperti itu ? Dengan melihat telinga ini harusnya kau tau tanpa kami ingatkan, pak tua" ucap Satoru sambil menunjuk telinga harimau nya yang terlihat bergerak kecil.
Suguru menepuk kedua tangannya, saat dia menyadari sesuatu, "Ah jadi begitu" timpal Suguru tiba-tiba.
Suguru merangkul pundak Satoru, "Satoru, manusia biasa akan merasa aneh jika melihat hybrid seperti kita" jelas Suguru.
Satoru masih merasa tidak mengerti "Kenapa merasa aneh ?" Tanyanya.
"Karena mereka tidak memiliki yang kita miliki" jelas Suguru, dia mulai merasa kesal dengan Satoru yang tidak bisa mengerti dengan satu kali penjelasan.
"Yang kita miliki dan mereka tidak miliki ? Apa itu ?" Tanya Satoru, ah lihatlah wajah bodoh yang tidak tau apa-apa itu, benar-benar membuat Suguru merasa kesal.
"Ini apa, bodoh?!" Ucap Suguru dengan kesal sembari mencubit telinga harimau Satoru.
Satoru yang telinga harimaunya dicubit seperti itu tentu saja berteriak kesakitan, "Sialan! Sakit!" Ucapnya dengan kesal.
"Salahmu sendiri sangat susah dikasih tau" balas Suguru.
Satoru tidak mau kalah "Itu karena penjelasanmu tidak jelas" ucapnya.
Suguru merasa kesal, "Hah ? Kenapa menyalahkanku ? Salahkan saja otakmu yang lemot itu" ucapnya sambil memasang muka mengejek dan menunjuk-nunjuk kepala Satoru.
Satoru menggenggam jari Suguru yang menunjuk-nunjuk kepalanya dengan kesal, "Brengsek, jangan salahkan otakku, salahkan saja otakmu" balas Satoru, dia juga sama kesalnya, hingga kini mereka saling berhadapan dengan wajah yang dekat dan ekpresi kesal.
"Salahmu!"
"Salahmu, sialan!"
Ah kini mereka malah saling menyerang satu sama lain, mereka sama-sama mencubit pipi satu sama lain dengan kedua tangan mereka, tapi Yuuji tau bahwa cubitan itu sarat akan kebencian jadi itu pasti sangat terasa sakit, tapi tidak ada yang mau mengalah diantara mereka
Mereka yang sedang saling mencubit satu sama lain tidak menyadari Kento yang mendekati mereka, lengkap dengan tangan yang terkepal dan wajah kesal. Yuuji perlahan-lahan mundur menjauh, tidak ingin terkena kemarahan pamannya.
Dugh!
Dugh!
Kepala kedua hybrid itu dipukul tanpa ragu oleh Kento, "Bisakah kalian tenang, sebentar saja ?" Ucap Kento dengan penekanan. Oh! Jangan lupakan tatapan tajamnya yang membuat kedua hybrid itu langsung menatap takut pada Kento.
"Baik"
"Maafkan kami"
Kedua hybrid itu benar-benar diam menuruti Kento dengan tangan yang mengelus kepala mereka sendiri, yah mendengar dari suaranya pasti sangat sakit, belum lagi Kento yang melakukannya, Yuuji tidak pernah menang dalam pertandingan bela diri melawan pamannya itu, jadi bisa dipastikan pamannya itu memang sangat kuat, tanpa sadar Yuuji ikut mengelus kepalanya, dia jadi ngilu sendiri begitu membayangkan jika dia yang dipukul seperti itu.
Pintu lift telah terbuka begitu mereka sampai di lantai 8, "Jangan buat keributan dan ikuti aku" tekan Kento, dia sudah kesal dengan keberadaan hybrid itu, ditambah dengan kelakuan mereka yang ajaib semakin membuat dia merasa kesal.
Satoru dan Suguru masih diam menurut, mungkin mereka trauma(?), yah tidak bisa disalahkan bahwa aura ketika Kento emosi memang sangat menakutkan, Yuuji bahkan masih belum biasa terhadap itu.
.
.
.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]
FanfictionItadori Yuuji harus menelan kenyataan pahit bahwa ayahnya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya, tapi dia tidak pernah menyangka soal hal yang ditinggal sang ayah untuknya. . . . Cr. Cover: @tsuntsun_0224 on Twitter/X