9

916 115 11
                                    

"Umm, Nanamin. Bagaimana dengan barang-barangku ?"

Setelah lama hening di dalam mobil itu Yuuji akhirnya bertanya, yah karena mereka meninggalkan rumahnya itu dengan terburu-buru seperti ini, dia tidak sempat berkemas.

"Kita akan membeli keperluanmu nanti saat sudah sampai di Yokohama" jawab Kento, dia masih merasa waspada, bukan tidak mungkin akan ada yang membahayakan mereka saat ini, apalagi jalan yang mereka lalui ini pegunungan, hanya ada pohon tanpa adanya pemukiman.

Hening kembali, Yuuji masih merasa bingung dengan semua hal yang tiba-tiba terjadi, makhluk apa itu yang menyerang rumahnya, dia masih penasaran akan itu, dia ingin bertanya pada pamannya tapi sepertinya sekarang bukanlah waktu yang tepat.

Dia melihat 2 hybrid yang tertidur dengan kepala yang saling bersandar di bangku belakang mobil, untung saja mereka mau menurut untuk ikut dengannya.

Brak

"Wah!"

Yuuji berteriak kaget begitu dia merasakan ada sesuatu yang menghantam mobil mereka dari atas, bahkan mobil pun sempat oleng, untung saja Kento bisa mengendalikannya dengan baik.

"Sudah kuduga" gumam Kento, rahangnya mengeras, dia mencoba mengemudikan mobilnya kekanan dan kekiri dengan tajam, berharap makhluk di atas mobil itu jatuh.

Gerakan mobil yang ekstrem seperti itu tentu saja membuat 2 hybrid yang tertidur tadi kini sudah terbangun, belum lagi mereka tidak menggunakan sabuk pengaman, jadi mereka terlempar kesana kemari, "Sialan! Menyetirlah dengan benar!" Umpat Satoru yang kini posisinya terjerembab ke bawah, sedangkan Suguru hanya mengaduh karena kepalanya baru saja membentur jendela mobil dengan cukup keras.

"Maaf saja, tapi sekarang bukan waktunya untuk protes" ucap Kento, dia melajukan mobilnya semakin cepat, memikirkan bagaimana cara makhluk di atas itu dia singkirkan.

"Tapi kenapa ?" Tanya Suguru.

"Makhluk tadi datang lagi" ucap Yuuji dengan panik.

"Yang benar saja" ucap Satoru dengan kesal, dia menatap atap mobil yang dimana di atasnya terdapat makhluk itu dengan benci.

Trass!

Jendela kaca disamping Yuuji pecah dan tangan makhluk itu berusaha menarik Yuuji keluar dengan menggenggam kerah baju Yuuji, "Ugh!" Yuuji dengan reflek memegang tangan itu dengan kedua tangannya berusaha keras agar dirinya tidak tertarik keluar.

Slash!

Tangan makhluk itu terpotong dengan kuku Satoru yang kini terlihat panjang dan tajam, oh jangan lupakan mata birunya yang kini juga menyala terang.

"Arghhh!!!" Makhluk itu mengerang kesakitan dengan keras.

Yuuji kaget saat tangan yang tadi menariknya kini sudah terpotong, dengan reflek dia melempar tangan itu ke belakang dan mengenai Satoru.

"Hei! Begini caramu ber terimakasih ?!" Seru Satoru, dengan kesal dia melempar tangan itu ke bagian belakang mobil.

Yuuji menoleh untuk menatap Satoru, "Ah maaf, reflek" ucapnya.

Satoru yang melihat itu menatap Yuuji dengan kesal, tanpa diduga dia malah mencubit pipi Yuuji, "Sebagai ganti ruginya, belikan aku parfait saat kita sudah sampai di Yokohama nanti" ucapnya dengan kesal, ah tenang saja, kukunya itu sudah kembali normal.

"Akh! Iya iya" ucap Yuuji, pipinya kini sedikit memerah, bekas dari cubitan Satoru, dia mengusap pipinya dengan wajah cemberut.

Memanfaatkan moment ketika makhluk itu mengerang kesakitan, Kento mendapatkan sebuah ide "Yuuji, pegang kemudi" setelah mengatakan itu Kento menarik keluar sebuah senapan shotgun dari bawah jok mobilnya dan mengeluarkan setengah badannya melalui jendela mobil yang terbuka di sampingnya. Mengarahkan senapannya kearah makhluk itu.

"Ehh?!" Yuuji dengan panik langsung mengambil alih kemudi dengan kaki yang menginjak gas untuk untuk menstabilkan laju mobil.

Dor!

Dor!

Dor!

Dugh!

Setelah beberapa tembakan makhluk itu terjatuh dari atas mobil, Kento kembali masuk dan mengambil alih kembali kemudi mobil, dia menatap Satoru dan Suguru melalui kaca spion tengah mobil, "Kalian! Ambil Rocket Launcher di belakang mobil dan tembakkan ke Tyrant" ucapnya dengan tegas.

Suguru dengan cepat mencari senjata yang dimaksud Kento, sedangkan Satoru sedang memecahkan kaca bagian belakang mobil dengan kakinya.

Brak!

Brak!

Trass!

Jendela bagian belakang itu sudah pecah, dan kini Suguru sedang membidik makhluk itu dan ledakan keras langsung terdengar saat roket yang dia tembakan tepat sasaran mengenai makhluk itu.

"Kena!" Seru Suguru.

"Yosh!" Timpal Satoru sambil memukul pundak Suguru dengan senang.

Kini kedua hybrid itu tertawa puas melihat bagaimana makhluk itu terkena ledakan dari roket, sedangkan Yuuji menghela nafas lega, dan Kento fokus melajukan mobilnya dengan cepat, dia harus menemukan hotel untuk mereka bermalam sementara.

"Lihat! Jika bukan karena kami, makhluk itu pasti masih mengejar kita" ucap Satoru sambil memajukan dirinya berada di tengah Yuuji dan Kento.

"Yah kerja bagus" ucap Kento sambil mengusak rambut Satoru, itu dia lakukan agar hybrid harimau putih itu diam.

Satoru yang diperlakukan seperti itu langsung menepis tangan Kento dari rambutnya, "Apa-apaan!" Serunya dengan kesal, dia kembali duduk dengan wajah kesal, sambil tangannya yang menggaruk kepalanya ringan dengan wajah yang sedikit memerah, yah itupun jika Suguru tidak salah melihat.

Kini Suguru yang memajukan dirinya dan melihat Yuuji dengan tatapan berharap, "Aku juga ingin" ucapnya.

Yuuji menatap Suguru dengan tatapan bingung, "Eh ? Ingin apa ?" Tanyanya.

"Pujian" ucap Suguru dengan senyuman diwajahnya, oh jangan lupakan telinga rubahnya yang terlihat bergerak-gerak kecil, mungkin dia merasa excited(?).

Yuuji terkekeh kecil mendengar itu, "Hahaha baiklah. Kerja bagus, Suguru" ucap Yuuji sambil mengusap rambut Suguru.

Suguru yang menikmati usapan dari Yuuji menggerakkan wajahnya dengan nyaman, hingga kini Yuuji mengusap bawah dagu Suguru, ah lihatlah wajah puas dan nyaman hybrid rubah itu.

"Ck. Sudahlah" ucap Satoru dengan kesal dan menarik Suguru untuk kembali duduk dengan benar. Entahlah dia tiba-tiba merasa kesal saat melihat Suguru mendapat elusan seperti itu.

"Kalau kau ingin kau bisa memintanya, tidak perlu menarikku" ucap Suguru sambil menatap Satoru dengan kesal.

Wajah Satoru kembali memerah, "Siapa juga yang mau" ucapnya dengan kesal yang kemudian kini memalingkan wajahnya menghadap keluar jendela.

"Yuuji, Satoru juga ingin dielus"

"Tidak!

"Haha jangan malu, aku akan mengelusmu dengan lembut, Gojo"

"Aku bilang aku tidak mau!"

Kento tersenyum tipis mendengar pertengkaran kecil itu, mungkin membiarkan kedua hybrid itu tetap bersama dengan Yuuji bukanlah ide yang buruk.

.
.
.

Tbc.

Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang