Yuuji perlahan membuka kedua matanya, perlu beberapa kali berkedip agar pandangannya dapat terlihat jelas. Dia melihat sekelilingnya, terlihat seperti ruangan dalam bangunan tua yang sudah lama ditinggalkan. Namun terdapat sofa yang terlihat terlalu bagus untuk diletakkan diruangan ini.
Dia melihat seorang pria berambut light blue yang tidur di atas sofa itu, ah itu orang yang dilawan Suguru dan Satoru, Tunggu! Apakah mereka baik-baik saja ?.
Yuuji tiba-tiba dilanda rasa khawatir saat memikirkan bagaimana keadaan Suguru dan Satoru, melihat Mahito yang terlihat baik-baik saja, apakah mungkin kedua hybrid nya kalah, ah Yuuji tidak bisa menerima itu.
"Kau sudah sadar ya" itu Toji yang baru kembali dengan tangan nya yang membawa kantong plastik berisi barang yang dibelinya dari minimarket.
Yuuji menatap Toji, memperhatikannya hingga dia melihat bekas luka di salah satu sudut bibir Toji, dia ingat bahwa orang itu lah yang membiusnya.
"Tenang saja, pamanmu akan datang menyelamatkanmu" Toji menarik kursi dan mendudukinya menghadap Yuuji.
Yuuji menatap tajam pada Toji, "Suguru dan Satoru, apakah kalian juga membawa mereka ?" Tanyanya.
Toji terlihat berpikir sejenak, "Hmm? Siapa mereka ?" Tanyanya balik saat dia benar-benar tidak ingat dengan orang-orang yang namanya disebutkan Yuuji.
Yuuji sedikit mengerutkan keningnya, "Dua hybrid yang bersamaku"
"Oh mereka? Entahlah. Kami meninggalkannya, tapi tenang saja mereka belum mati kok"
"Mungkin" tambah Toji.
Mendengar jawaban dari Toji sama sekali tidak membuat Yuuji tenang, dia menghentakkan beberapa kali kedua tangannya berusaha melepaskan tali yang mengikatnya.
Melihat apa yang dilakukan Yuuji membuat Toji terkekeh, "Sia-sia saja bocah, kau pikir ikatanku akan bisa lepas semudah itu ?" Ejeknya.
Yuuji tidak mau mengakuinya tapi Toji memang benar adanya, ikatan pada tubuhnya benar-benar kuat dan ketat, dia yakin ikatan ini akan meninggalkan beberapa lebam ditubuhnya.
Yuuji menyerah, dia akan mencoba menggali informasi pada orang didepannya ini, "Apa sebenarnya tujuan kalian ? Ayahku sudah mati, tidak ada untungnya kalian untuk menculikku"
Toji mengambil sekaleng kopi didalam kantong plastik yang tadi dibawanya, "Tidak juga, ayahmu membuat seseorang marah, dan dia ingin mengambil yang diambil ayahmu"
Yuuji mengerutkan keningnya, "Apa itu ?"
"Kau tidak akan mengerti" balas Toji.
Ctak!
Kaleng kopi itu dibuka dan langsung diminum olehnya, dia melihat Yuuji, "Kau mau ?" Tawarnya.
Perempatan urat imajiner kini terlihat didahi Yuuji, "Tidak mau! Jelaskan saja apa yang diambil ayahku ?" Kesal Yuuji.
"Aku malas, kau tidak akan mengerti" balas Toji.
Yuuji menatap tidak percaya pada Toji, tidak pernah dalam hidupnya menemui orang se menyebalkan Toji.
Yuuji menatap kesal pada Toji, "Kau bahkan belum menjelaskannya, bagaimana bisa menyimpulkan aku tidak akan mengerti ?"
Toji memperhatikan wajah Yuuji sejenak, "Soalnya wajahmu terlihat bodoh"
"Apa hubungannya ?!" Teriak Yuuji dengan kesal.
Toji menguap, "Tentu saja ada hubungannya, orang bilang kalau wajah mempersentasikan orang, jadi jika wajahmu terlihat bodoh maka kau memang bodoh" jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]
FanfictionItadori Yuuji harus menelan kenyataan pahit bahwa ayahnya pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya, tapi dia tidak pernah menyangka soal hal yang ditinggal sang ayah untuknya. . . . Cr. Cover: @tsuntsun_0224 on Twitter/X