2

1.3K 127 7
                                    

Sekarang mereka sudah berkumpul di ruang tamu, meninggalkan laboratorium bawah tanah itu.

Satoru sedang menjilati punggung tangannya sedangkan Suguru hanya diam anteng disampingnya. Yuuji menatap kedua nya dengan bingung, dia tidak tau apakah ada suatu treatment khusus untuk mengurus mereka atau tidak.

Suguru yang melihat wajah kebingungan Yuuji pun tidak tahan untuk bertanya, "Apakan Jin-san tidak mengatakan hal apapun soal kami ?"

"Tidak, ayah tidak mengatakan apapun" Yuuji menggeleng.

"Begitu ya. Kalau begitu akan aku jelaskan secara singkat"

Suguru kemudian memusatkan perhatiannya pada Yuuji, "Kami adalah hybrid, maksudnya adalah kami hybrid antara manusia dan hewan. Aku adalah hybrid rubah dan Satoru adalah hybrid harimau putih. Awalnya kami adalah orang buangan dari panti asuhan, dan Jin-san menolong kami saat kami benar-benar tidak memiliki tujuan, lalu sebagai rasa terima kasih, kami setuju untuk menjadi kelinci percobaannya, dan jadilah kami seperti ini" jelas Suguru.

"Eh jadi itu bukan telinga kucing ?" Yuuji cukup kaget menerima fakta bahwa mereka bukan hybrid kucing, karena baginya telinga berbulu itu terlihat seperti telinga kucing.

"Kau ini bodoh atau apa ? Kucing mana yang memiliki telinga indah sepertiku ini" Satoru mengatakan itu dengan wajah bangganya.

"Satoru, harimau itu masih satu keluarga dengan kucing loh" ucap Suguru mencoba mengingatkan temannya itu sebelum dia lebih mempermalukan dirinya sendiri.

Satoru mendecih kesal mendengar itu "Tch. Tetap saja aku lebih keren" ucapnya dengan kesal.

Suguru menatap malas tingkah Satoru yang sama sekali tidak berubah. Dia menatap Yuuji, "Jika kau perhatikan telinga dan ekorku lebih besar ketimbang dengan telinga dan ekor kucing" ucapnya.

Yuuji mengangguk kecil mendengar itu "Yah jika diperhatikan lagi kau memang terlihat seperti rubah" balasnya.

"Tapi kenapa ayah tidak pernah memberitahuku soal kalian ?" Tanya Yuuji merasa penasaran, ayah nya seperti menyembunyikan banyak hal dari nya, padahal dia adalah anaknya.

Suguru yang mendengar itu tersenyum tipis, "Jin-san berniat mengenalkan kami padamu saat kau berusia 18 tahun nanti, tapi sepertinya takdir berkata lain" setelah mengatakan itu Suguru menunduk, tidak dapat dipungkiri bahwa dia juga merasa sedih dengan meninggalnya Itadori Jin, yang sudah dia anggap penyelamatnya.

Yuuji menghela nafas, "Yah apapun itu, aku rasa tidak masalah untukku mengurus kalian, lagipula ada baiknya daripada tinggal sendiri" dia berdiri.

"Apakah ada suatu treatment khusus yang harus ku berikan pada kalian ?" Tanya Yuuji.

Mendengar pertanyaan itu Satoru dan Suguru saling bertatap-tatapan, "Kurasa ti--"

"Kau harus memberikan kami makanan yang enak setiap hari" Sela Satoru sebelum Suguru bisa menyelesaikan kalimatnya.

Yuuji berfikir sejenak, dia mengusap kecil dagunya "Hmm kalau begitu, apakah kalian suka bola daging ?" Tanyanya

"Daging ?" Tanya Satoru dengan antusias.

"Iya, kami menyukainya" timpal Suguru.

Mendengar itu Yuuji mengangguk, "Kalau begitu aku akan memasak bola daging untuk makan malam kita hari ini"

...

Setelah kepergian Yuuji, Suguru langsung menghela nafas lega. Satoru yang melihat itu memutar matanya malas.

"Kau ini kenapa tegang sekali ? Dia hanya bocah" ucap Satoru sambil merebahkan dirinya di sofa.

"Aku tidak berfikir akan semudah ini kupikir dia akan menatap kita aneh" jelas Suguru.

Senyuman remeh tercetak di wajah Satoru, "Ha! Kalau dia macam-macam kita bisa langsung membunuhnya" ucapnya dengan enteng.

Mendengar itu Suguru langsung memukul kepala Satoru dengan wajah kesal, "Jangan pernah berfikir untuk melakukan itu" tekannya.

Satoru yang dipukul seperti itu tentu saja mengerang sakit, "Akh! Iya iya aku hanya bercanda" keluhnya sambil mengelus kepalanya dengan wajah cemberut.

"Kau ingat soal yang dikatakan Jin-san terakhir kali ? Dimana kau menyimpan flashdisk nya ?" Tanya Suguru begitu teringat pertemuan terakhir mereka dengan ayah Yuuji.

"Yeah, ada disini" Satoru merogoh saku celananya untuk mengambil flashdisk berwarna merah.

Sementara itu, Yuuji yang baru saja selesai memasak dia meletakkan panci yang berisi masakannya di meja makan, dia malas memasukkannya ke mangkuk jadi biar saja langsung ambil di panci nya langsung.

"Gojo! Geto! Makan malam sudah siap!" Teriak Yuuji sambil menyiapkan nasi di mangkuk kecil, setelah menyiapkan tiga mangkuk nasi dia baru tersadar.

"Apa mereka makan nasi ?" Yuuji termenung.

Mendengar teriakan Yuuji, Suguru langsung berdiri, "Kita akan bicarakan itu nanti" ucapnya sambil menarik Satoru untuk berdiri.

Satoru memasukkan kembali flashdisk tadi ke dalam sakunya "Yah terserah" balas Satoru sambil berjalan ke arah dapur, diikuti Suguru.

Kini mereka makan masakan Yuuji dengan tenang, Yuuji memperhatikan bagaimana mereka makan, dia bingung dan tidak bisa membayangkan seperti apa kehidupannya setelah bertemu 2 makhluk didepannya ini.

.
.
.

Btw pair Suguru x Yuuji disebutnya apa ya ? (*'・∀・`*)

Tbc.

Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang