25

303 31 6
                                    

Yuuji menunduk, menatap tangannya yang gemetar dan berlumuran darah Kento. Dia sudah berada di rumah sakit sejak tadi, namun Kento masih belum selesai ditangani oleh para medis, dia juga tidak diperbolehkan untuk masuk membuatnya dihantui pemikiran yang tidak-tidak.

"Itadori-kun!"

Panggilan itu membuat Yuuji menoleh, dia melihat Kiyotaka dan Megumi yang menghampirinya dengan tergesa-gesa.

Pandangan Yuuji memburam karena air mata mulai memenuhi matanya, "Ijichi-san, Fushiguro, Nanamin... dia.." Yuuji tidak sanggup mengatakan apapun lagi, rasa sesak memenuhi dadanya.

Megumi mendekati Yuuji dan menyandarkan kepala anak itu ke pundaknya, "Sudah, jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja" Megumi berusaha menenangkan Yuuji walaupun dia mengucapkannya dengan nada datar.

Yuuji langsung menangis dipundak Megumi, Kiyotaka yang melihatnya menjadi tidak tega. Dia berharap dokter memberikan kabar baik soal keadaan Kento.

...

"Uhh.." Satoru mengerang saat dia membuka matanya, rasa pusing menyerang kepalanya. Dia bangun dan duduk dengan mengusap kepalanya. Terdapat beberapa perban yang menutupi luka di wajah dan tubuhnya.

Satoru melihat sekelilingnya, dia berada dikamar yang biasa dia dan Suguru tempati, "Suguru" panggilnya begitu dia melihat Suguru yang berdiri didekat jendela.

"Hmm ?" Satoru berdeham begitu melihat Suguru masih di posisinya dan tidak merespon panggilannya.

"Hey! Su-gu-ru!" Panggil Satoru dengan menekan setiap suku kata nama Suguru dan meninggikan suaranya.

Ah akhirnya hybrid rubah itu menoleh, "Kau sudah bangun, Satoru" ucapnya kemudian menghampiri Satoru.

Satoru manatap Suguru dengan sedikit perasaan jengkel, tentu saja dirinya sudah bangun.

"Apa yang terjadi ?" Tanya Satoru begitu sadar ada yang salah, Suguru sedari tadi terlihat murung baginya, atau memang Suguru memang sedang murung.

Suguru menghela nafasnya dan duduk disamping Satoru, dia tidak mengatakan apapun dan hanya memijat keningnya dengan jempolnya.

"Aku mengacaukannya ya ?" Tanya Satoru begitu mengingat secara samar saat dia ber transformasi dan menyerang Kento dengan membabi buta.

"Itu sudah terjadi, tidak ada yang bisa kita lakukan" ucap Suguru dan menyandarkan kepalanya di kepala kasur, matanya menutup.

Suguru membuka matanya, melihat langit-langit kamarnya, "Untuk sekarang kita harus memikirkan agar Yuuji bisa memaafkan kita"

Satoru menjadi merasa bersalah akan hal itu, "Tapi manusia itu terlihat baik, seperti Jin, dia seharusnya akan memaafkan kita kan ?" Tanyanya dengan melihat Suguru.

Masih segar di ingatan Suguru bagaimana Yuuji membentaknya, "Yah kuharap dia akan memaafkan kita" gumamnya.

...

"Bagaimana ?" Tanya Megumi begitu Kiyotaka memasuki kamar rawat Kento setelah berbicara dengan dokter yang merawat Kento.

Kiyotaka tidak langsung menjawab pertanyaan dari Megumi, matanya melirik dulu Yuuji yang tertidur di sofa yang ada di kamar rawat itu.

"Keadaannya kritis, luka yang dialami Nanami-san terlalu parah, ada beberapa organ dalam di perutnya yang rusak karena tusukannya yang cukup dalam ditambah juga dengan perdarahan hebat tadi hampir membunuhnya, untuk saat ini kita hanya bisa menunggu respon dari Nanami-san" jelas Kiyotaka dengan ekspresi sedih, walaupun dia selalu takut saat Kento memarahinya tapi itu tidak membuatnya membenci atasannya itu, malah dia sangat menghormati atasannya.

Shall we ? [SatoSugu X Yuuji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang