" kau pasti tahu sakitnya cinta yang tak terkatakan. Cinta yang hanya mampu didekap dalam bungkam, kata orang bahkan diam berbicara."
~ Gevan Javier
Olivia dan Cakra melihat satu sama lain dan mereka masuk ke dalam ruangan. Disaat di dalam tampak Kay yang belum sadarkan diri sementara Gevan mulai membuka matanya."Van lu gpp" ucap Cakra saat menghampiri Gevan.
Dan mereka mulai berbicara satu sama lain, sementara Olivia menghampiri ke arah Kay. Saat Olivia melihat keadaan Kay air matanya jatuh begitu saja.
Andai sejak awal dia tau bahwa Kay di perlakukan seperti ini dia pasti tidak akan bersama Alyan.
"Liv" ucap Gevan memanggil Olivia. Olivia yang masih menundukkan kepalanya langsung melihat ke arah Gevan.
Dia bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah Gevan. "Iyah Van? Ada apa" tanya Olivia.
"Bantu gue bawa Kay. Kita pulang ke rumah gue aja" ucap Gevan.
"Lu yakin? Kay usah baik-baik aja" tanya Cakra menyelah ucapan Gevan.
"Gue yakin. Kalau terus di sini yang ada Kay makin sakit"
Olivia dan Cakra membantu Gevan membawa Kay pulang. Untung saja Cakra membawa mobilnya.
Sesampainya di rumah Gevan. Gevan langsung membuka pintu membuka pintu rumahnya dan membawa Kay masuk kedalam.
Mamah Gevan yang baru saja dari dapur kaget melihat kedua anaknya dalam keadaan seperti itu. Mamah nya panik langsung mengikuti Gevan dan bertanya kepadanya.
"Gevan sayang kamu kenapa? Kay kenapa? Ada apa dengan kalian?" Ucap mamah Gevan cemas memegangi kedua tangan Gevan.
Tiba-tiba Gevan mengiris kesakitan di bagian perutnya. Sakit itu semakin sakit tiba-tiba kaki Gevan menjadi lemas.
Mamah Gevan yang panik langsung menyuruh Cakra untuk mengantarkan Gevan kebandara karena ayahnya sudah di sana mengurus tiket penerbangan Gevan.
"Nak cakra tolong antar Gevan ke bandara ya"
"Bandara? Gevan mau kemana Tan"
"Tante, sama om udah rencana in buat Gevan berobat di luar negeri mengobati sakitnya."
"Mah Gevan gpp, Gevan baik-baik saja" Gevan tiba-tiba menyelah percakapan antara mamahnya dan Cakra.
"Kamu harus nurut sama mamah sayang"
"Tapi Kay mah..."
"Kay bakal baik-baik aja, yang penting sekarang kesehatan kamu"
Saat suasana tidak baik Gevan dan Cakra menatap satu sama lain, Cakra ingin mengatakan sesuatu tapi Gevan melarang nya.
Pasti Cakra ingin memberi tahu tentang Gevan yang mendonorkan jantungnya untuk Kay. Tetapi, Gevan tak ingin membuat mamah nya sedih.
Akhirnya setelah percakapan yang cukup panjang Gevan setuju untuk pergi keluar kota. Dia menyiapkan barang-barang nya dan segera di antar oleh Cakra.
"Cak gue jaga Oliv sama Kay sama lu ya, sementara gue pergi" ucap Gevan sebelum keluar dari pintu rumah.
"Gue bakal jaga mereka Van, lu tenang aja. Lu obati diri lu dulu baru balik lagi kesini. Pas lu balik kita ber4 bakal jalan-jalan have fun bareng" ucap cakra dengan tawa an di akhirnya.
"Hahah pasti" Kini Senyuman timbul di bibir Gevan.
- - -
Kay masih belum sadar kan diri di kamar Gevan, saat dia tiba tiba bermimpi bahwa Gevan telah mininggalkan dirinya sendirian, Kay berteriak "Gevannnn...." Teriak Kay saat terbangun. Mamah Gevan yang mendengar langsung ke kamar Gevan melihat keadaan Kay.
"Ada apa sayang?" Tanya mamah Gevan sembari mengelus kepala kay dengan rasa khawatir.
"Gevan kemana mah?" Tanya Kay melihat sekeliling tidak ada Gevan di sekitar nya.
"Gevan Kan hari ini pergi keluar kota sayang" kata mamah Gevan. dari luar kamar papa Gevan menyela perkataan mamah nya Gevan "Kay makan dulu sayang Gevan dia udah nitip surat buat kamu nanti papa kasih nya" ujar papa Gevan.
Kedua pasangan itu memandang satu sama lain. Mereka tak ingin Kay tau tentang keadaan Gevan saat ini dengan keadaannya yang seperti itu. Lalu papah Gevan membawa istrinya keluar dari kamar untuk membicarakan tentang Gevan.
"Sayang papah-mamah mau ngobrol Bentar nya" ucap papa Gevan.
"Iyah pah" sahut Kay. Dan dia kini merebahkan kembali tubuhnya di kasur sambil memandangi langit-langit plafon kamar.
"Gimana Gevan pah" tanya Sang Istri kepada suaminya.
"Pesawat Gevan udah hari ini mau berangkat mah, papah udah pastikan semua aman dan ada teman papa yang juga keluar kota jadi mereka bareng" ucap pernyataan Sang suami.
Mamah Gevan memeluk suaminya terdengar suara menangis dari balik pelukan nya. Sang suami membalas pelukannya dengan hangat.
"Sudah jangan menangis kita doa kan agar Gevan cepat sembuh"
"Amin"
Meskipun begitu mereka berdua sama-sama merasa khawatir dengan keadaan putra tunggal dan anak satu-satunya mereka.
Meskipun kau mencari pengganti
Tetap diri mu yang terbaik dalam segala hal.~ Kay Axelle
~~
Langit malam ini sedang tersenyum indah memancarkan cahaya nya, dan aku ingin berada di tengah nya bersinar dengan indah tanpa harus memikirkan waktu yang akan datang.
~ Gevan Javier
KAMU SEDANG MEMBACA
Kegelapan Cinta [End]
RomanceGevan Javier dan Kay Axelle, Tentang Rahasia misteri di balik kehidupan mereka kembali ke masa lalu untuk mencari tau dan tidak mengulangi suatu tragedi yang nyaris Saja akan membuat luka besar bagi seseorang yang namanya tida bisa di sebut. "Apa...