Sadar nya Gevan

47 19 1
                                    

Kay, Olivia, Alyan, dan Cakra sedang berada di rumah masing-masing. Kay sedang berada di kamar nya mendengar kan lagu, dan Olivia sedang di dapur memasak makanan buat adiknya, Alyan sedang mengejar tugas - tugas sekolah nya sedang Cakra sedang di kamar nya melamun dengan pikiran kosong nya.

Tiba-tiba saat mereka sedang asik dengan kegiatan yang mereka lakukan suara bel pintu mereka masing-masing berbunyi.

Mereka keluar dari pintu melihat ada siapa namun, tak ada siapa-siapa mereka hanya melihat ada surat di depan pintu mereka.

Mereka mengambil surat itu membawa masuk ke dalam dan membaca nya bersama.

Mereka membaca isi surat itu dan ternyata isi surat itu

Kay..
"Datang ke tempat ini, di sana kau akan dapat jawaban mengapa Gevan belum sadarkan diri."

Olivia..
"Datang ke tempat ini ...... Cakra sedang menyakiti diri nya dengan benda-benda tajam."

Alyan..
"Datang ke tempat ini ...... ayah mu Renal sedang mencari mu."

Cakra...
"Segera datang ke tempat ..... ini Kay dan Olivia sedang berada dalam bahaya."

Mereka membaca surat itu dan berteriak membaca nama yang tercantum dalam surat itu. Mereka segera bergegas meninggalkan rumah mereka dan datang ke tempat yang tertulis di surat itu.

Tanpa mereka cari tau siapa pengirim dari surat itu.

- - -

Sementara itu Gevan masih belum sadarkan diri, tiba-tiba saat perawat baru saja keluar dari kamar Gevan seorang lelaki masuk kedalam kamar Gevan.

Dan tak lain dia adalah tyler dia masuk ke dalam kamar Gevan membawa sebuah surat.

Dia meletakan surat itu di meja Gevan, dia tahu bahwa Gevan belum sadarkan diri tapi bego nya dia, dia malah meletakkan surat di sana.

"Gevan, Gevan. Kasihan banget sih lu"

"Lu tidur di sini sedangkan temen-temen Lo dan Kay kesayangan sedang dalam bahaya"

"Lo tidur yang nyenyak nya jangan bangun sampai aku membunuh mereka semua."

Ucap terakhir tyler sebelum dia keluar dia membuka jendela kamar nya Gevan lalu dia keluar dari kamar Gevan dan pergi dari rumah sakit itu menuju tempat yang dia suruh teman-teman nya Gevan datangi.

Ternyata Tyler kembali jahat selama ini dia hanya berpura-pura baik didepan agar dia menusuk mereka dari belakang.

Setelah tyler keluar dari kamar Gevan, Gevan kembali masuk ke dalam mimpi nya masih mencari teka-teki dari mimpi nya.

Doa hampir berhasil hanya sedikit lagi dia akan mendapatkan jawaban nya.

- - -

Mereka semua Sampai di tempat yang tertulis di surat itu mereka berjumpa dari berbeda arah namun, di satu tempat.

Saling bertanya mengapa berada di sini. Tiba-tiba saat mereka masih saling bingung satu sama lain. tyler datang dan dia berada di belakang Kay.

Cakra berteriak menyuruh Kay untuk menyingkir namun, sayang nya tyler memukul kepala Kay hingga pingsan. Olivia yang melihat Kay si pukul berlari ke arah tyler ingin memukul nya namun, dia sudah tertembak deluan oleh tyler.

Cakra yang melihatnya kini di penuhi oleh kemarahan tangan nya mengepal dengan kuat nya ingin meninju tyler.

"Bajingan apa mau Lo? Ka.i kira Lo udah tobat atas semua perbuatan Lo!!"

Cakra berlari ke arah tyler dan kini mereka sedang baku hantam, Cakra terus memukul ke tyler. Meskipun berkali-kali Cakra lah yang terluka atas pukulan tyler dia tetap tidak menyerah.

- - -

Sementara Gevan sedang berusaha keras memecahkan teka-teki mimpinya dan akhirnya dia mengerti apa yang terjadi dia bangun dari kami nya dan langsung duduk melepaskan alat bantu nafas nya.

Gevan melihat sekeliling sampai dia melihat surat yang terletak di meja, Gevan meraih surat itu dan mulai membacanya.

Isi surat itu tertulis dari tyler, sehabis membaca surat itu Gevan merobek surat nya "tyler sialan, sampai mereka terluka lu bakal dalam masalah." Ucap Gevan langsung bangun dari kasur nya melepaskan alat infus nya dan dia berjalan keluar dari rumah sakit.

Gevan keluar dari rumah sakit mengendap-endap lalu dia menghampiri Penjaga keamanan yang sedang tertidur Gevan mengambil pistol nya yang berada di dalam kantong. Setelah mengambil pistol Gevan berlari menuju tempat itu.

Cakra hampir tak bisa untuk melawan tyler lagi dirinya sudah benar-benar lemah. Sampai saat detik-detik terakhir tyler ingin memukul Cakra dirinya tertembak dari belakang peluru melesat menuju ke tubuh Tyler dan dia terjatuh.

Cakra melihat dari mana asal tembakan itu ternyata itu adalah Gevan. "Gevan...." Lirih Cakra melihat Gevan. Lalu Gevan menghampiri tyler.

Dia mendorong tyler hingga terjatuh. "Sorry lu kalah lagi." Ucap Gevan sambil tersenyum puas dan dia mengambil jas yang di gunakan tyler lalu pergi menghampiri Kay yang pingsan.

Sedangkan keadaan tyler kini sudah meninggal dunia. "Kay bangun.... Kay bangun" Gevan membangunkan Kay. Sementara Cakra berlari menghampiri Olivia yang tertembak pistol.

Cakra langsung menggendong Olivia dan berteriak kepada Gevan bahwa dia akan membawa Olivia ke rumah sakit. Lalu Cakra berlari menggendong Olivia ke ruang sakit.

- - -

Gevan terus membangun kan Kay, hingga Kay sadarkan diri dan membuka mata nya. Saat Kay membuka mata nya dia tak percaya bahwa Gevan sedang berada di depan nya.

Kemudian Kay kembali melihat nya dan itu benar Gevan sedang berada di depan nya Kay langsung memeluk Gevan dan di balas oleh Gevan. "Jangan tinggalin gw sendiri lagi Van, gue hampa tanpa Lo" ucap Kay memeluk Gevan penuh dengan tangisan oleh nya.

"Engga bakal ko, aku janji." Jawab Gevan lalu mereka saling berpelukan melepaskan rasa rindu di antara mereka. Kini Gevan dan kay bersatu namun, kebersamaan mereka adalah luka bagi mereka sendiri.

Sementara Cakra yang sampai di rumah sakit langsung berteriak mengatakan mana dokter, ada korban tembakan lalu para dokter dan perawat datang membawa Olivia ke ruang UGD dan Cakra menunggu di luar.

Kini Cakra semakin merasa bersalah dirinya benar-benar seperti tak pantas di dekat Olivia, dia menyalahkan kejadian ini adalah salah dirinya.

Cakra mulai meneteskan air matanya tanpa dia berkata sedikit pun. Setelah Gevan dan Kay bersatu kini Cakra dan Olivia yang sedang berada di dalam masa luka.

Gevan dan Kay kini telah bersama, kini kehampaan Kay telah berakhir setalah kembali nya Gevan pada dirinya. Namun, mengapa nasib buruk selalu menimpah mereka.

Luka yang tidak akan bisa di obati hanya bisa berkurang. namun, tidak akan pernah menghilang.

Seperti dendam yang tak terbalas kan akan membekas dalam hati begitu dengan dua luka ini yang tetap membekas dalam perasaan.


"Aku akan selalu ada Kay, agar kau kembali bersemangat menjalani
kehidupan ini, kali ini aku sudah kembali dan aku akan selalu ada di sisi mu mendampingi diri mu.

~ Gevan Javier

To be continued

Kegelapan Cinta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang