kebongkarnya rahasia Alyan

50 28 0
                                    

Hari sudah pagi namun, Kay masih tertidur sambil memeluk Gevan dia tertidur di ruangan Gevan sampai pagi. matahari sudah bersinar burung-burung mulai bersiulan dan sebuah pengumuman telah berbunyi.

Tak lama kemudian Kay terbangun karena suara hp yang berdering.

Panggilan masuk...
Cakra

📞 Cakra: "Kay.... Lu engga sekolah
Hari ini, guru nyariin lu"

📞Kay : hari ini? Hari.... astagfirullah!!
Hari senin nya?! Heh lupa aku.

📞 Cakra: lah terus sekolah?

📞Kay: tolong izinkan deh cak,
Gw gak masuk.

📞 Cakra: owhh, okeyy.

Panggilan berakhir.

Kay menutup panggilan dari Cakra melihat ke arah Gevan, dirinya benar-benar lupa jika hari ini hari Senin saat bersama Gevan rasanya semua terlupakan Sangat nyama jika kalau berada di sekitar diri nya.

Kay berdiri dari kursi nya mengambil tas nya, dan dia pulang pulang kerumah sebelum keluar kay melihat Gevan sekali lagi kali ini dengan senyuman terukir di bibirnya.

Namun, di sisi Cakra dia menutup telpon tak lama Olivia berkata "Giman cak? Kay sekolah hari ini" dan Cakra membalas "engga dia izin, katanya lupa hari ini sekolah."

Lalu kedua nya saling mengobrol, bercerita terlihat mereka yang semakin akrab.

Tapi tiba-tiba ada kehebohan dari luar kelas. Olivia dan Cakra saling melihat satu sama lain karena penasaran dengan apa yang terjadi mereka berdua keluar.

Sangat kaget nya Olivia dan cakra saat melihat ternyata kehebohan itu adalah Alyan yang sedang di lempari kertas, air dan di bully.

Cakra dan Olivia masih bingung apa yang sebenarnya terjadi, kenapa gadis yang biasanya selalu membuat kekacauan, bising dan tukang bully itu malah drinya sebaliknya yang Ter bully Dan heran nya dirinya hanya diam saja.

Cakra dengan bergegas menghentikan
Teman-teman nya melempari Alyan dan berhenti Membully nya, Cakra berkata jika mereka tidak mendengar nya dia akan menghukum semua murid yang sedang berada di sini, seketika para murid ketakutan dan kembali masuk ke dalam kelas mereka masing-masing.

Cakra membantu Alyan bangun dan dia menarik Alyan pergi menjauh dari ruang kelas di ikuti Olivia dari belakang mereka. Cakra menarik Alyan terus hingga menuju balkon sekolah.

Setelah sampai di balkon Alyan masih tetap diam saja belum mengatakan apa-apa, Olivia sangat heran apa yang terjadi dengan gadis itu saat Olivia ingin mendekati nya Cakra melarangnya, di memberi isyarat biar dia saja yang mencoba mengobrol dengan Alyan.

Cakra bertanya apa yang terjadi apa alyan dan dia menceritakan semua.

"Sebenarnya... ayah ku tertangkap polisi atas semua perbuatannya dia sudah ketahuan. Dan katanya polisi udah menyebar beritanya."

"Semua teman ku menjauhi ku setelah tau tentang latar belakang keluarga ku." Ucap Alyan dengan mata yang berkaca-kaca.

Cakra dan Olivia cukup kasihan setelah mendengar cerita nya namun, mengingat perbuatanya selama ini masih belum bisa di maafkan terutama kepada kepada Kay.

"Ada apa ini cak?" Ucap Oliva yang kaget karena baru saja tersadar dari lamunan nya.

Tapi Cakra hanya diam dan hanya mengatakan "hemm." Olivia tak tahu apa yang Alyan katakan kepada Cakra sampai membuat nya Semarah itu. Tak lama Cakra pergi meninggalkan Alyan sendiri menarik Olivia pergi.

Kini Alyan di biarkan sendiri di atas balkon dirinya terduduk kelantai dengan kepala tertunduk melihat ke arah bawah dan mulai menangis, terlihat diri nya sangat menyesal dengan semua yang terjadi.

Di sisi lain Cakra terus menarik Olivia pergi, Olivia heran dan tidak tahu kenapa Cakra tiba-tiba bersikap seperti itu dia berhenti mengentikan Cakra yang terus berjalan.

"Sebenarnya ada apa sih Cak? Alyan emng bilang apa tadi kek kamu?" Tanya Olivia yang penasaran.

Lalu Cakra menjelaskan bahwa dia emang selama ini berencana untuk membuat hidup Kay menderita dan menyedihkan bahkan Ida berniat untuk membunuhnya. Tapi dia tidak tau jika ayahnya sendiri sudah melakukan hal tersebut.

Cakra yang mengatakan semua itu kini semakin menggebu-gebu karena sangat kesal dirinya meninggal Olivia sendiri, Olivia melihat Cakra yang menjauh dan semakin menghilang dari pandangan.

- - -

Jam pelajaran telah selesai kini sudah waktu nya pulang namun, Cakra tak kunjung terlihat sejak tadi. Olivia semakin cemas kemana lelaki itu pergi dengan segera Olivia mengambil tas nya dan mencari Cakra.

Olivia mencari Cakra di setiap sudut, di setiap ruangan namun, Cakra tetap tidak ketemu. Olivia keluar dari sekolah saat dia melihat ke arah tanah dia melihat banyangan laki-laki yang terlihat karena sinar matahari yang menerangi nya saat Olivia melihat ke atas ternyata itu adalah Cakra yang sedang ada di atap sekolah.

Olivia yang kaget, langsung Bergegas menyusul Cakra ke atas atas dirinya berlari menuju ke atas.

Saat di atas Olivia melihat Cakra yang dengan kondisi tidak baik, dirinya terlihat sangat sedih namun, bungkam untuk mengatakan isi perasaan nya.

"Cak?" Ucap Olivia.

Tapi Cakra hanya diam tidak membalas apa pun. Jadi Olivia memutuskan untuk mendekati Cakra dan duduk di sebelah nya.

Kini mereka duduk bersama di atas atap minat pemandangan matahari yang yang berwarna kuning ke oranye.

Olivia menghibur Cakra hingga dia akhirnya bisa tersenyum kembali. Mereka bersama tertawa bersama hingga matahari terbit. Pada akhirnya mereka terlihat semakin akrab dan semakin memiliki perasaan lebih.

Sementara itu, Alyan yang sedari tadi sedang melihat Olivia dan Cakra bersama melihat dengan tatapan sendu nya dan dia kembali turun dan pulang.

Tadi nya Alyan ingin meminta maaf atas semua kesalahannya namun, melihat kejadian itu dia merasa dirinya tidak pantas untuk di maafkan.

Namun, sebelum turun ke bawah Alyan berkata "Kay? Lu dimana gue mau minta maaf sama lu" suara Alyan terlihat sendu dan matanya mata berlinang kini dia berlari tanpa melihat sekitar meninggalkan sekolah dan berlari tanpa henti.

Masih terlihat Cakra dan Olivia masih di atas atap bersama menikmati suasana matahari terbit, setidaknya Olivia berhasil membuat Cakra melupakan amarahnya.


Kegelapan Cinta [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang