Bab 1- pertemuan

371 28 6
                                    

Happy reading🌷
.
.
.

Zora hampir terlambat ke sekolahnya karena bangun terlambat. Ia menaiki bus sekolah yang sedikit lagi melaju.

Huhh huhhh huhhh!

Ia ngos-ngosan sendiri mengejar waktu berangkat sekolah dari rumahnya.

'Udah kayak cewek didrakor belom sih gue? Lari-lari gara-gara telat berangkat sekolah, omo! Omo!'

Ya, khodam anak drakor Zora keluar sendiri. Ia duduk menetralkan detak jantung, lalu mengambil botol minumnya.

Seteguk, dua teguk, dan tiga teguk. Zora berhenti takut kembung. Lalu ia mengambil ponsel yang sudah dari kemarin malam tak ia sentuh.

Tak lama, bus berhenti didepan bus stop sekolah. Zora turun dan celingak celinguk entah apa yang ia tunggu. Karena tak fokus, seorang pria malah menabrak Zora tanpa sengaja dan membuat Zora jatuh ke pelukannya.

"Ah, maaf nona cantik! Saya tidak berhati-hati saat berjalan, sekali lagi maaf. Ini sebagai permintaan maaf, aku sedang buru-buru, selamat tinggal!" Pria itu memberikan Zora sebuah permen.

"Dih! Formal banget tuh bahasa." cibir Zora kesal karena kakinya sepertinya keseleo.

"Lah? Kenapa masih disini lu Zor? Itu geng cabe-cabeannya si Cia lagi dipanggil ke ruang BK, gara-gara ngebully anak baru," ucap salah satu teman sekelas Zora.

"Hah? Hahahaha! Mampus geng cabe-cabean kena mental." Zora tertawa bengek.

Zora pun menaruh tasnya di meja, lalu bejalan cepat walau kakinya agak sakit, ke ruang BK ingin melihat bagaimana jika geng cabe-cabean itu dimarahi Pak Udin.

"Sudah berapa kali saya bilang jangan membully teman kalian yang lain! Tapi masih tetap melanggar, mau jadi apa kalian gede nanti?! Anak nakal, hah?" omel pak Udin yang membuat Zora terkekeh.

"Eh Ra, kayakynya lo benci banget sama geng cabe-cabean itu. Why??"

"Karena mereka yang selalu ngasih sarkas yang bikin gue benci sama mereka, mereka ngatain walaupun gue anak orkay tapi gak bakal ada yang mau sama gue lah, gue sombong banget lah, segala macam! Gimana gue ga gedeg?" jawab Zora dengan wajah santai.

"Hmm, pantes! Emang patut dibenci sih ni geng cabe." Siswi itu mengangguk-angguk.

********

Kebetulan, geng cabe-cabean itu sekelas dengan Zora.

____________________________________________

Geng cabe-cabean
*namanya sih Five A:^

1. Cia- leader suara cempreng
2. Veronica- wakil si gatel ma jantan
3. Jessica- kang julid
4. Zia- kang suruh-suruh orang
5. Vina- kang modal bacot aja

Hobi: gangguin orang gak ngapa-ngapain dengan alasan gabut.
Kelemahan: dimarahin pak Udin.
__________________________________________

"Heh! Siapa disini yang ngelaporin kita-kita? Ngaku aja lo!" teriak Jessica.

"Idih! Idih! Ya bagus lah lo semua dilaporin, biar jera anjir!" jawab Zora tanpa takut.

"Ohh! Jangan-jangan elo ya jomblo abadi?!" Dengan pedenya Cia berteriak dengan suara cempreng itu.

"Sialan, dibilang jomblo abadi! Lo semua aja, geng cabe-cabean!"

Suasana kelas menjadi ricuh karena geng cabe-cabean yang marah-marah. Padahal tidak tahu siapa pelaku sebenarnya.

"Hey! Hey! Hey!!" teriak salah satu guru memasuki kelas karena kelasnya ribut sekali.

"Kalian kenapa sih?! Guru kalian lagi gak ada malah kelahi, kerjakan tugas matematika halaman 43 sampai 45, istirahat kasih ke Ibu." Guru itu keluar karena memang hanya dititipkan untuk memberi soal oleh guru lain.

"Denger gak kalian CABE?! Kerjain noh tugas, jangan cuman berantem sama ngegatel sama jantan aja, hush! Hush!" Zora mengusir mereka lalu mengerjakan tugasnya dengan cepat.

********
See you next part! And enjoy nunggu kisah Zora yang syaraf takutnya udh ilang.

Btw ...
Spill inisial nama kalian dong!
Aku F🌳

Gue Bukan Cewek Biasa (END) | Dahyun & EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang