Bab 17- Surprise^_^

58 13 2
                                    

Setelah beberapa menit perjalanan, mereka tiba disebuah tempat yang Zora tak tau dimana. Gio turun lebih dulu lalu membukakan pintu untuk Zora.

"Ayo turun bareng aku, kalau gamau silahkan aja asal bisa gak teriak aja kalo jatuh ke pinggir jurang," ujar Gio, mulutnya sekarang semakin hilang filternya.

Zora sedikit terkekeh dan memegang erat tangan Gio, takut dengan ucapan Gio tentang pinggir jurang.

"Jalan dikit lagi, kita sampai."

Tak lama, langkah Gio terhenti. Zora pun ikut menghentikan langkahnya. Dengan perlahan Gio membuka penutup mata Zora.

"Happy birthday!" seru Gio bersemangat.

Terlihat di depan Zora ada meja makan, yang terlihat sangat romantis dengan lilin diatasnya. Tetapi bukan itu hadiah utamanya, mereka menoleh sedikit ke kanan dan disana ada beratus-ratus tangkai mawar yang disusun menjadi tulisan 'Happy Birthday yang ke-19 my Bocil'.

Zora pun dengan antusias memeluk Gio, saking senangnya ia. Ulang taunnya sebelumnya pun, tidak pernah se-mewah ini.

"Gio, niat banget sih kamu!" rengek Zora.

"Apa sih yang enggak buat Zora? Bocil kesayangan Gio," ucap Gio sambil tersenyum manis dan menyolek hidung Zora.

"Gio! Jangan nyolek-nyolek hidung orang kenapa sih?" kesal Zora menutupi wajahnya yang blushing dan memerah.

"Setia sama aku ya? Aku rasa kita emang udah dijodohin sama Tuhan. Kamu bikin aku ingat rasa yang bertahun-tahun aku lupain, yaitu jatuh cinta."

"Aku anggap pernikahan itu sakral Gi, aku punya prinsip menikah hanya sekali seumur hidup, sesusah-susahnya hidupku tanpa sosok suami, aku gak akan nikah yang kedua kalinya. Jadi, buat apa aku selingkuh?"

Gio pun menggandeng tangan Zora untuk menuju meja makan kecil yang tersaji beberapa makanan. Ada berbagai makanan kesukaan Zora dan Gio.

"Spaghetti kesukaan kamu 'kan?" tanya Gio memastikan.

Zora mengangguk. "Em! Steak kesukaan kamu 'kan?"

Belum lama menikah, tetapi sudah mengetahui makanan kesukaan masing-masing. Kurang romantis apa hubungan mereka? Zora sengaja melihat-lihat media sosial Gio untuk tau makanan kesukaannya.

Gio malah lebih niat, ia bertanya pada keluarga Zora tentang makanan kesukaan Zora. Siapa yang tak ingin suami seperti Gio? (Tuhan sisain saya satu yang kayak Gio di dunia😭)

Mereka menikmati makanan sambil bermesraan menikmati malam yang indah, malam yang tak akan bisa dilupakan oleh Zora.

"Makasih ya surprisenya ya Gi, malam ini gak mungkin aku lupain." Zora tersenyum manis.

(Gambar diatas menunjukkan bagaimana isi hati Gio saat itu:^)

"Moment ini terlalu manis buat dilupain," gumam Gio diangguki oleh Zora.

******

Setelah larut malam, mereka pun menuju perjalanan pulang ke rumah mereka. Saat diperjalanan, Zora melihat toko yang menjual aksesoris couple yang buka 24 jam.

"Gi, beli aksesoris couple yuk!"

"Dimana?"

"Disana!" Gio pun melajukan mobil menuju tempat yang ditunjuk Zora.

Lekas Zora turun, Gio pun ikut turun agar Zora tidak rewel seperti bocah disana. Mereka memasuki toko dengan senyuman terukir diwajah mereka.

"Halo kak, selamat datang! Silahkan dilihat-lihat aksesorisnya!" ucap salah satu pelayan ramah.

"Iya kak," balas Zora sambil tersenyum.

Mereka melihat, memilih, dan memilah, serta mencari aksesoris yang bagus. Akhirnya pilihan mereka jatuh pada sebuah gelang hitam yang simple namun lucu.

Yang satu ada hiasan berbentuk kunci, dan yang satu berbentuk gembok. Zora menunjukkannya pada Gio sambil tersenyum.

"Beli kalau kamu suka, aku ngikut bayarin aja."

"Yey! Kamu gembok, aku kunci. Yuk bayar dulu," seru Zora saking senangnya.

Dulu ia hanya melihat teman-teman di SMA nya yang memakai gelang couple dengan ayang masing-masing. Tetapi jika Zora berbeda, ia couple dengan SUAMINYA.

Setelah selesai membayar, mereka pun kembali ke mobil. Gio ikut senang saat Zora terus memuji gelang itu. Hal kecil saja, bisa membuat Zora senang.

"Mau pakai sekarang atau nanti?"

"Pakai sekarang dong! Nanti keburu ada cewek gatel deketin kamu," kesal Zora malah mendapat kekehan dari Gio.

"Karyawan di kantor aja 80% cowok Ra, lingkungan aku pun jarang ketemu cewek selain kamu, mabok kali aku kalau selingkuh, udah dapet yang se-cantik ini pun!"

"Mana tangannya?" Zora mengalih topik agar tidak salah tingkah.

Gio menaruh tangannya di dekat Zora, Zora terlihat memasangkan gelang itu pada tangan Gio. Lalu ia beralih ke tangannya.

"Lihat deh, lucu banget!" Zora memperlihatkan jika kunci di gelangnya itu seperti membuka gembok Gio.

"Iya, kayak gini kita. Aku gak akan bisa dibuka kalau tanpa kamu, tandanya kita emang ditakdirkan bersama." jelas Gio lalu mengusap lembut kepala Zora.

"Gio! Jangan bikin orang salting mulu kenapa sih?!" kesal Zora lalu melipat tangan di dada.

"Aduh, kasiannya istriku salting terus," goda Gio mendekatkan wajahnya pada Zora.

Cup!

"Surprise kedua!" seru Gio lalu menyetir mobil.

"Gio nakal! Main nyium-nyium anak orang!" Zora melempar bombastic side eyes.

"Istri sendiri kok anak orang, gemes banget sih kamu Ra!" Gio mencubit pipi Zora.

"Tuh kan! Nakal suka cubit-cubit orang, gak suka!"

"Haha, sorry kamu terlalu gemesin," ucap Gio sambil tertawa.

"Gak nyubit juga kale! Dipikir pipi aku apaan?!"

TBC (To Be Continue . . . .)
Next?

Gue Bukan Cewek Biasa (END) | Dahyun & EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang