Malam hari telah tiba ....
"Gio, gabut!" ucap Zora tiba-tiba.
"Sama, bingung mau ngapain," balas Gio.
Mereka sedang duduk di kursi ruang tamu, bersandar dan tidak mengerjakan apapun. Zora merebahkan kepalanya ke pundak Gio, Gio pun merangkul Zora.
"Ra, aku suruh mau gak?"
"Apa? Tergantung dulu, kalo aku males gamau," jawab Zora blak-blakan.
"Potongin buah semangka, ada semangka di kulkas."
"Shiap bos!" Zora lekas mengikuti perintah Gio, karena ia juga menyukai buah semangka.
Tak lama Zora kembali dengan semangkok buah semangka yang telah dipotong-potong. Gio tengah berbaring di sofa saat Zora pergi ke dapur.
"Nih, mau gak?" ucap Zora menyodorkan mangkok berisi semangka itu.
"Suapin!" titah Gio manja.
"Manja banget ih, punya tangan sendiri 'kan? Suap sendiri lah!"
Gio memanyunkan bibirnya marah, membuat Zora agak terkekeh.
******
Hari kembali berganti, pagi kembali datang. Hari ini adalah hari ulang tahun Zora, yang ke-19.
Gio bangun lalu berucap dengan suara khas bangun tidurnya. "Happy birthday Nazora Williams si bocil kematian!"
"Ih, bocil kematian gak tuh. Mending cuci muka sana, ngaco ngucapinnya," titah Zora pada Gio yang sebenarnya baru mengumpulkan nyawa.
Zora sudah mengganti pakaian menjadi seragam sekolahnya, tetapi Gio menarik lengannya.
"Hari ini kan izin, ngapain pake seragam Ra?" Gio menarik Zora ke pelukannya hingga Zora ikut jatuh ke tempat tidur.
"Astaga, lupa!" Zora bangkit dan mengambil pakaian lain lalu memasuki kamar mandi untuk mengganti bajunya.
"Masih muda udah pelupa aja Ra," ejek Gio.
"Maklum, kamu nikah sama remaja jompo."
*********
Hari ini, Gio dan Zora pindah ke rumah mereka yang besar. Atau zaman sekarang menyebutnya mansion.
"Rumahnya gak akan terlalu jauh dari sini, jadi sekolah kamu pun jaraknya gak beda jauh. Bahkan lebih deket," jelas Gio.
"Mantap! Jadi kita packing sekarang nih?"
"Ayo, aku siap kapan aja packing mah Yang pasti siang ini kita udah harus pindah."
Mereka memasukan baju-baju kedalam koper, bukan hanya baju-baju tetapi juga beberapa barang yang harus dibawa.
Tak terasa, siang hari tiba. Barang-barang mereka telah tersusun rapi di bagasi mobil, mereka memasuki mobil kemudian menuju rumah baru mereka.
"Kamu seneng gak pindah?"
"Seneng, karena akhirnya hasil keringat aku jadi rumah yang bisa kita tinggalin," jelas Gio.
*******
Mereka tiba di depan sebuah mansion bernuansa putih cokelat yang begitu nyaman dipandang. Jangan ragukan skill seni Gio."Bantu aku angkat satu yang ini, boleh?" pinta Gio.
"Semuanya pun boleh!" Zora tersenyum lalu membantu Gio mengangkat beberapa koper dan tas.
Setelah selesai, mereka duduk di sofa yang ada di ruang tamu sambil berkeringat. Gio menyetel AC agar full hingga ruangan menjadi dingin.
Tiba-tiba ....
Ding dong! Ding dong!Zora menuju pintu utama dan membukanya, betapa kagetnya ia saat mendapati itu adalah kiriman kue yang bertuliskan "tiba-tiba udah 19".
Zora tersenyum dan mendekati Gio. Gio pun tersenyum karena tahu bahwa kue pemberiannya sudah diterima Zora.
"Hm, makasih! Lucu banget kuenya." Zora tersenyum manis lalu menaruh kue itu di meja dan berlari memeluk Gio.
"Suka gak?"
"Suka, tapi lebih suka sama Gio." Zora terkekeh.
"Bisa aja kamu bocil kematian," ejek Gio.
"Dasar Om-om batu!" ejek Zora balik.
Gio memiliki nama panggilan baru untuk Zora, yaitu bocil kematian. Sedangkan Zora memanggil Gio dengan sebutan Om-om batu.
"Walaupun Om-om, tapi aku suka!" Zora memeluk Gio semakin erat.
Gio mulai baper dengan kelakuan manis dan manja Zora, yang awalnya ia membenci perjodohan ini, sekarang malah mulai jatuh cinta dengan Zora?
'Siapa bisa tahan hidup sama malaikat kecil yang suka ngegoda kayak gini coba?'
TBC (To Be Continue . . . .)
Next enggak nih? Makin bucin ya
(Author izin gak up 2 hari ya, ada kesibukan berkemah wkwkwk:^)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue Bukan Cewek Biasa (END) | Dahyun & Eunwoo
RomanceVisual: Dahyun - Twice (Zora) Cha Eunwoo - Astro (Gio) Start: 18 September 2023 End: - Zora, bernama lengkap Nazora Williams. Anak keluarga kaya-raya. W-group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang entertainment, perdagangan, serta distribusi...