10 : Perkumpulan Cogan

1K 143 8
                                    

Happy Reading!

••••

"Rumah, rumah apa yang bikin nangis?"

Pertanyaan random itu terlontar dari mulut Harsa yang sedang berkumpul dengan Yayan, Jauzan, Cakra dan Juju.

Keempatnya sedang berada di sebuah kafe yang letaknya tak jauh dari universitas. Tadi, setelah semuanya selesai dengan kelas masing-masing, keempatnya memutuskan untuk nongkrong terlebih dahulu di kafe tersebut.

"Ya, rumah nangis," jawab Juju ngawur.

"Salah," balas Harsa menatap keempat pemuda dihadapannya, menunggu jawaban yang lain yang akan terlontar.

"Nyerah?" tanya Harsa saat keempatnya malah terdiam, sepertinya sedang berpikir dengan keras.

"Emang ada ya rumah yang bikin nangis?" tanya Yayan mencoba mengingat-ingat dengan ekspresi heran yang terpasang di wajahnya.

"Ada," jawab Harsa disertai anggukan kepala.

"Rumah apa?" tanya Cakra. "Gue nyerah!"

"Rumah hantu, hahaha," jawab Harsa tak lupa dengan tawanya yang ikut ia suarakan.

Raut wajah Jauzan, Yayan, Juju dan Cakra berubah menjadi masam. Jawabannya, cuma rumah hantu tho!

"Rumah hantu itu bukan bikin nangis, tapi bikin takut," ucap Jauzan menyuarakan pendapatnya.

"Bener tuh kata Bang Uzan," timpal Juju.

Sebelum membalas, Harsa sempat berdecak. "Nih Dek, gue tanya sama lo!" Pandangan matanya menatap Juju. "Lo pernah ke rumah hantu?"

Juju mengangguk. "Pernah."

"Dulu, lo ketakutan kan pas lihat hantu?'

Juju kembali mengangguk. "Iya."

"Lo nangis juga kan?"

"Iy-- eh enggak," jawab Juju terbata-bata.

Cakra yang mendengar jawaban terakhir sang kembaran berdecih, "Cih, enggak katanya?"

"Gue inget ya, lo nangis. Bahkan sampai gemetaran badan lo," tambahnya yang hanya dibalas cengiran oleh Juju.

Harsa menjentikkan jarinya. "Nah, berarti rumah hantu bisa bikin nangis."

"Ah, terserah lo aja deh, gue pusing," ucap Yayan memijat pelipisnya pelan.

"Minum obat atuh Yan," balas Harsa seraya mencari-cari sesuatu di dalam tasnya. Saat ia mendapatkan apa yang dicari, Harsa memberikan barang tersebut pada Yayan. "Nih minum! Biar gak sakit kepala."

Yayan mengambil barang yang disodorkan Harsa. "Obat pereda sakit kepala?" tanyanya membaca tulisan yang tertera pada barang yang ternyata obat itu.

"Iya, katanya lo pusing. Jadi, gue sebagai sahabat yang baik, dengan cuma-cuma ngasih obat ini ke lo," jelas Harsa mengambil ponselnya di atas meja.

"Login gak Dek?" tanya Harsa pada kedua adiknya setelah menyalakan ponsel, dan memencet salah satu aplikasi game favoritnya.

"Gaskeun!" jawab Juju dan Cakra bebarengan.

"Minum aja, biar pusingnya reda," ucap Jauzan saat melihat Yayan yang hanya terdiam menatap obat di tangannya.

"Eh iya, thanks ya!" Yayan benar-benar meminum obat ditangannya.

"Lah, Yan. Beneran di minum obatnya?" tanya Harsa  melirik kearah Yayan, namun tak berselang lama ia kembali fokus dengan ponselnya.

"Iya, gue minum. Emang kenapa?" jawab dan tanya Yayan.

Our Home 2 [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang