09 : Malmingan dengan Ayang

980 131 8
                                    

Happy Reading!

••••

Dua bulan berlalu begitu cepat. Dan selama dua bulan itu pula, pemuda Abimana, lebih tepatnya keenam pemuda Abimana harus dibuat geleng-geleng kepala dengan tingkah si bungsu yang semakin hari semakin bucin dengan kekasihnya, Inara.

"Mau kemana lo Dek?"

"Mau malmingan dong bareng Ayang."

Seperti saat ini contohnya, keenamnya sedang memperhatikan si bungsu yang sudah siap dengan outfitnya. Bilangnya sih ingin pergi bermalam Minggu dengan sang pacar.

"Cih, gak bosen lo ketemu Inara tiap hari?" tanya Harsa disertai decihan.

Juju menggelengkan kepala tanda tidak. "Kenapa emang? Lo iri ya Bang?" tanyanya menatap Harsa penuh selidik.

"Dih, enggak," jawab Harsa menyangkal.

"Tapi, dalam pandangan gue, lo itu iri." Juju memakai topi yang sedari tadi dirinya pegang. "Makanya, cari pacar deh Bang!" lanjutnya yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Harsa.

"Gue pergi ah, takut di gigit Bang Harsa!" Selepas mengatakan hal tersebut, Juju bergegas berlari keluar dari rumah.

"Dikira gue nyamuk apa, gigit orang," ucap Harsa kesal.

"Menurut gue, lo itu bukan nyamuk Dek," timpal Juan.

"Terus apa?" Itu Cakra yang bertanya.

"Lintah," jawab Juan singkat.

"Kok lintah?" tanya Meldi heran.

"Iya, nemplok ke mana-mana," jawab Juan santai membuat Meldi, Rendi, Jauzan dan Cakra terbahak-bahak, sedangkan Harsa langsung menatap Juan sebal.

"Enak aja," ucap Harsa memeluk Jauzan yang terduduk di sebelahnya.

"Tuh, baru juga dibilangin. Udah muncul aja sikap kayak lintahnya," ucap Juan semakin gencar membuat Harsa sebal.

"Bodo." Harsa semakin mengeratkan pelukannya pada sang kembaran.

"Lepasin ah, panas nih," ucap Jauzan mencoba melepaskan pelukan erat Harsa.

"Bentar dulu, gue butuh pelukan nih," balas Harsa tak melepaskan pelukan tersebut. Namun sedikit mengendurkan pelukannya.

Jauzan pada akhirnya hanya bisa berdecak, membiarkan saudaranya itu memeluknya.

•••

"Selamat malam Kak Inara!" sapa Juju saat melihat kedatangan Inara dari sebuah rumah, yang Juju tahu sekali merupakan kediaman Inara tinggal.

"Malam!" balas Inara disertai senyuman lebar. "Kamu dari tadi disini?" tanyanya.

"Maaf ya, Kakak tadi dapat telepon dari saudara, makanya agak lama di dalem," tambahnya merasa tak enak dengan sang pacar.

Juju menggelengkan kepalanya. "Nggak Kak, aku baru sampai lima menit yang lalu kok," jelasnya yang merupakan sebuah kebohongan. Dirinya sudah menunggu Inara sejak satu jam yang lalu. Namun, demi membuat Inara tenang, dirinya rela deh berbohong.

Inara tersenyum mendengarnya. "Yaudah, yuk berangkat! Takut kemaleman."

"Oh iya, ayo!" Juju yang malam ini membawa mobil langsung membukakan pintu depan, samping kemudi. Lalu mempersilahkan sang pacar masuk.

"Silahkan masuk Kakak cantik!" ucapnya disertai gombalan kecil.

Namun, gombalan kecil tersebut ternyata mampu membuat Inara menunduk, tersipu malu. "Makasih!"

Juju yang melihat kedua pipi Inara bersemu merah, hanya terkekeh pelan. "Gemes banget pacar gue," gumamnya seraya berjalan memutari mobil.

•••

"Makasih!" ucap Inara saat Juju menarik kursi untuk dirinya duduki.

Dari sekian banyaknya tempat. Juju dan Inara memilih kafe yang tidak terlalu jauh dari kediaman Inara untuk dijadikan tempat malmingan kali ini.

"Kakak mau makan apa nih malam ini? Biar aku pesenin?" tanya Juju setelah keduanya duduk dengan nyaman.

Inara yang sedang memperhatikan sekitar, menoleh pada pemuda yang sudah dua bulan menjadi pacarnya itu. "Terserah kamu aja deh, aku makan apa yang kamu pesen."

"Oke," balas Juju mulai memanggil waiters.

"Kakak, sering ke kafe ini?" tanya Juju setelah selesai memesan makanan.

Inara menggeleng. "Nggak, gue baru pertama kali kesini," jawabnya. "Ternyata, tempatnya nyaman juga ya," lanjutnya kembali memperhatikan sekitar kafe yang malam ini begitu ramai dengan pengunjung yang kebanyakan muda-mudi seperti keduanya yang sedang malam mingguan atau sekedar nongkrong dengan teman.

Juju ikut memperhatikan sekitar kafe yang baru dirinya kunjungi. Memang benar, kafe ini terasa nyaman dan juga luas. Kafe bernuansa modern dan sedikit tambahan nuansa vintage membuat siapa saja yang berkunjung pasti akan merasakan rasa nyaman dan kagum dengan kafe ini.

Ditambah dengan adanya live music yang diadakan malam Minggu ini membuat kafe makin terasa hidup. Dapat Juju dengar suara merdu sang vokalis yang sedang menyanyikan salah satu lagu yang sedang populer dikalangan remaja. Berjudul 'Suara Hati' milik Devano Danendra.

Pandangan Juju beralih pada Inara yang ikut bersenandung dengan alunan lagu yang dinyanyikan. Ia menatap wajah Inara dengan pandangan teduh. Juju tak menampik, ia akui jika dirinya tipe orang yang akan sangat bucin dengan pasangannya.

Sebenarnya, ini bukan kali pertama ia berpacaran. Dulu, saat masih duduk di bangku SMA, ia pernah berpacaran dengan teman sekelasnya, namun tak bertahan lama sebab gadis yang dirinya pacari ternyata berselingkuh.

Hal tersebut sempat membuat Juju galau hingga tiga hari lamanya, namun karena nasihat dari saudara-saudaranya membuat Juju kembali bersemangat dan bangkit dari rasa terpuruk dan galaunya sebab diselingkuhi pacar. Ia berhasil move on dari sang mantan.

Jika dipikir-pikir lagi, Juju merasa jika dulu itu merupakan cinta monyet, sebab rasa yang hadir dulu dengan yang sekarang terasa berbeda.

Dulu, tidak terlalu menggebu. Namun sekarang, rasa itu semakin menggebu-gebu setiap harinya. Rasa yang tidak bisa dirinya jabarkan menggunakan kata-kata. Rasa yang mungkin orang lain juga rasakan jika sedang jatuh cinta dengan seseorang.

"Kenapa?" tanya Inara saat menyadari jika dirinya sedang diperhatikan.

"Kak Inara cantik," jawab Juju masih dengan senyuman teduhnya yang tak kunjung hilang.

Hal tersebut membuat Inara merasa salting. Dengan main-main Inara menepuk tangan Juju yang berada di atas meja beberapa kali. "Bisa aja."

••••

TBC

GAES!!

Juju sedang dalam mode bucin nih!

Btw!

Beberapa hari lagi, kita udah satu udara sama Haechan dan member NCT lainnya. Tapi, tetep aja gak bisa ketemu sama mereka secara langsung.

Dan spanduk-spanduk yang seliweran di tiktok juga bakalan berkibar di GBK.

Yang mau ketemu dreamies secara langsung (fansign) , aku nitip salam buat Haechan ya ^^

Buat aku, kamu atau kalian yang tahun ini masih belum bisa ketemu sama mereka, mari kita berdoa! Semoga tahun depan bisa ketemu secara langsung, aamiin!

[20/09/2023]

Our Home 2 [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang