1: Pertemuan

227 10 0
                                    

"Neon, apa nggak apa-apa live sekarang? Bukannya kau ada jadwal untuk acara TV sebentar lagi?" tanya Kyuun pada Neon
"Santai aja lagi, toh tempatnya dekat juga," sahut Neon santai sembari memasang ponselnya pada monopod.
Neon menyalakan kamera depan ponselnya, siap melakukan siaran langsung. Namun dia tertegun saat melihat sesosok pemuda yang dikenali nya melalui layar ponsel.
Neon berbalik dan menyadari bahwa benar pemuda itu adalah teman lamanya.
"Eiji!" Teriak Neon sambil berlari kearah pemuda itu, tanpa sadar ponselnya terlempar dan untungnya Kyuun dengan sigap menangkapnya sebelum menghantam tanah.
"Oy, Neon! Hati-hati dong!" teriak Kyuun sembari mengejar.
"Ah, maaf, maaf!" Seru Neon sembari menarik pemuda yang dia panggil Eiji menemui Kyuun. "Kyuun, perkenalkan ini Yamamoto Eiji, teman masa kecilku!"
Eiji dan Kyuun saling berjabat tangan.
"Lama nggak bertemu ternyata kau sudah punya pacar ya, Neon-chan," kata Eiji menyentil dahi Neon
"Pacar! Siapa yang mau pacaran dengan pria yang mulutnya tajam!" Sergah Neon sambil mengelus dahinya.
"Siapa juga yang mau sama gadis ceroboh seperti dia!" Kyuun ikut menyentil dahi Neon.
Eiji nyegir kearah Kyuun sambil kembali menyentil dahi Neon, "Kurasa kau ada benarnya, waktu sekolah saja dia tidak bisa apa-apa kalau tidak ada aku,"
"Si bodoh ini memang separah itu ya?" Kyuun ikut-ikutan menyentil dahi Neon lagi.
"Hentikan kalian berdua!" Neon mendorong kedua temannya itu menjauh.
Neon bercermin pada layar ponselnya untuk melihat dahinya yang merah, "Lihat apa yang kalian lakukan! Mana sebentar lagi aku harus tampil di acara TV," ujar Neon jengkel
"Makanya sudah kubilang jangan keluyuran kalau udah dekat jadwal kerja," sahut Kyuun.

Pertemuannya kembali dengan Eiji setelah sekian lama sepertinya sedikit meredakan kekesalan Neon. Neon mengajak Eiji untuk menonton penampilannya di acara talkshow di stasiun TV.
Eiji duduk di sebelah Kyuun yang nampak memotret Neon yang sedang diwawancarai sang pembawa acara, mungkin untuk keperluan update di blog pribadi pikir Eiji.
Satu jam kemudian syuting acara itupun selesai, Neon menghampiri kedua temannya sambil tersenyum.
"Ah akhirnya kelar juga!" seru Neon sambil merenggangkan pinggangnya.
"Kerja bagus untuk yang barusan," Kyuun menepuk pundak Neon, "Selanjutnya ada sesi pemotretan jam tiga nanti dan jam tujuh ada syuting untuk iklan," sambung Kyuun sambil melihat jadwal di ponselnya
"Hari ini lumayan santai ya, gimana kalau kita ke rumah Tsumuri dulu?" saran Neon, sebelum Kyuun mengiyakan dia sudah terlebih dahulu menarik Eiji keluar stasiun TV

Mereka bertiga tiba di depan gerbang sebuah rumah yang cukup besar. Beberapa anak kecil, pemuda dan remaja nampak keluar masuk silih berganti.
"Ini beneran rumah teman mu?" Eiji menanyai Neon
"Iya, di halaman rumah ini ada kuil yang terkenal," sahut Neon sambil melangkah masuk diikuti Kyuun dibelakangnya.
Tampak seorang gadis cantik mengenakan gaun hitam putih tengah duduk di teras rumah sambil mengamati anak-anak yang tengah menggantung ema (papan persegi lima untuk menuliskan doa) berisi harapan-harapan mereka.
"Tsumuri!" seru Neon sambil melambai ke arah gadis itu
"Neon! Kyuun!" Tsumuri balas melambai sembari menghampiri mereka dan tersenyum ramah.
"Lama gak ketemu apa kau baik-baik aja?" tanya Neon sambil memeluk Tsumuri
"Tentu, tentu, Win sering kemari saat tidak ada jadwal manggung. Ziin juga setiap hari kemari," Sahut Tsumuri
Setelah saling melepas rindu, Neon memulai live di Neon Channel bersama Tsumuri. Sesekali Kyuun yang memegang ponsel untuk merekam siaran langsung itu ikut berkomentar.
Eiji mendengar suara rubah yang seakan memanggilnya, suara itu berasal dari arah kuil. Eiji melangkah menuju kuil itu tanpa ada seorangpun yang menyadarinya.
Setelah tiba di kuil, Eiji melihat sebuah patung rubah putih berekor sembilan di Altar. Perasaan aneh menjalari Eiji seakan patung itu memanggilnya.
Tiba-tiba sekelilingnya menjadi gelap dan sesosok pemuda muncul di hadapan Eiji.
"Kau adalah Ukiyo Ace!" seru Eiji
"Hoo, menarik sekali. Ku kira semua orang telah melupakan ku, kecuali teman-teman ku," sahut Ace.
Selama beberapa saat Eiji dan Ace hanya saling pandang.
"Ah, begitu rupanya," ujar Ace kemudian, "Kau orang yang sangat menarik. Kalau begitu aku akan memberikan ini padamu," tambahnya sambil menyerahkan sebuah benda kecil berwarna hitam dengan simbol anjing berwarna emas.
Eiji memandang benda itu dan Ace dengan bingung.
"Itu ID Core, mungkin akan berguna suatu hari. Mau menggunakannya atau tidak itu terserah padamu," kata Ace sambil tersenyum kemudian menghilang dan semua kembali seperti semula.
Eiji melihat ID Core yang ada di tangannya berkilau terkena sinar matahari, ternyata tadi itu bukan khayalan.
Eiji mengantongi ID Core itu dan meninggalkan kuil, kembali menemui teman-temannya tanpa menceritakan apapun.

Kamen Rider Geats : Destiny GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang