19: Penentuan

49 2 0
                                    

Monster-monster tengkorak yang dipanggil Kiseki Miru saat dalam wujud Kamen Rider Legion seketika berubah menjadi debu berbarengan dengan dirinya yang lenyap.
Koloseum yang jadi tempat pertarungan mereka pun turut hancur menjadi debu dan tertiup angin.
Hujan Es reda dan awan menyingkir memperlihatkan wajah langit senja yang kemerahan.
"Akhirnya selesai!" seru Keiwa senang
"Jadi mereka berhasil rupanya," kata Michinaga tersenyum tipis
Semuanya menghampiri Ace dan Eiji yang masih berdiri di tempat mereka.
"Eiji!" teriak Sayaka yang berlari kearah mereka bersama Sara.
Keadaan sudah kembali aman, tetapi entah bagaimana aura pertarungan masih terasa di antara Ace dan Eiji.
"Ace, aku paham maksud percakapan antara kau dan ibu mu sebelumnya. Setelah semuanya selesai aku harus mati, benar kan?" tuntut Eiji
"Sayangnya begitu. Meskipun sekarang sudah lebih tenang, tetapi kekuatan yang ada padamu masih tetap tidak stabil dan berbahaya," jawab Ace
"Sudah kuduga," kata Eiji tersenyum masam.
"Dan dunia yang sekarang tidak bisa diperbaiki dengan kekuatan penciptaan milikku. Semuanya harus diperbaiki dengan kekuatan penciptaan yang kau miliki," kata Ace sambil memejamkan mata
Eiji berjalan menjauhi mereka semua lalu berbalik. Dia memperhatikan wajah teman-temannya. Sae, Daichi, Ace, Win, Tsumuri, Michinaga, Keiwa, Ziin, Kyuun, Neon, dan Sayaka Kakaknya. Orang-orang yang sangat dia cinta dan sayangi. Alasan dia sampai sejauh ini.
"Baiklah, aku bersedia mati. Lagipula aku memang sudah mati sebelumnya," kata Eiji
"Tapi tidak sesimpel itu kurasa," kata Ace menebak pikiran Eiji
"Benar, bertarunglah denganku sebagai lawan yang sepadan. Bila aku menang, kau harus membiarkan aku pergi dan hidup dengan caraku. Bila kau yang menang, aku akan menurutimu," sahut Eiji membenarkan.
Tak ada seorang pun yang bicara, mereka hanya melihat Ace dan Eiji bergantian. Keduanya melangkah menjauhi teman-teman mereka, berdiri berhadap-hadapan.
Eiji berlari menyerbu kearah Ace, demikian sebaliknya. Eiji melayangkan tinjunya yang dengan gesit ditangkis oleh Ace.
Ace membalas serangan Eiji dengan menendang tepat di perutnya hingga tersungkur. Eiji segera bangkit dan berubah menjadi Kamen Rider bersamaan dengan Ace yang juga berubah.
Geats dengan Boost, sementara Sirius dengan Magnum.
Dengan kecepatan Boost, Geats melesat dan menghindari semua tembakan Sirius. Sirius melompat mundur menghindari serangan balasan dari Geats.
Sirius membuat tembok api dengan kekuatan Fire Buckle untuk mengelilingi Geats, tapi Geats mengetahui rencana Sirius dan melompat menghindar.
Keduanya -lagi-lagi secara bersamaan- berubah ke wujud terkuat mereka, Geats IX dan Sirius Nightmare.
Keduanya bertarung tanpa senjata, saling pukul, saling tendang dengan kecepatan yang sulit diikuti penonton mereka.
Sirius berhasil membuat Geats terlempar jauh dengan pukulannya hingga menghantam gedung, tapi Geats segera bangkit dan menarik Geats Buster QB9 nya.
Geats menembaki Sirius yang berlari kearahnya dengan Nightmare Slayer yang telah dipisah menjadi dua dikedua tangan.
Serangan mematikan mengarah ke leher Geats yang dengan gesit menghindarinya, lalu menendang Sirius menjauh.
Keduanya mengambil ancang-ancang untuk melakukan serangan terkuat masing-masing.

GEATS IX VICTORY!

SIRIUS NIGHTMARE VICTORY!

Keduanya berlari dan melompat hampir bersamaan. Berputar anggun di udara, kemudian meluncur untuk melancarkan Rider Kick mereka.
Tendangan keduanya beradu membuat sekitar mereka bergetar seakan terjadi gempa. Serangan akhir yang akan menentukan segalanya.
Rubah putih dan anjing hitam, keduanya saling bertarung dengan segenap kekuatan yang mereka miliki.
Seakan dalam gerakan lambat tendangan Geats berhasil mengalahkan tendangan Sirius. Selanjutnya tendangan Geats mengenai dada Sirius yang membuatnya terlempar jauh, menghantam tanah dan berguling-guling sepuluh meter sebelum akhirnya menghantam gedung.
Geats mendarat dengan anggun di depan lawannya. Sirius kembali berdiri, retakan besar tergambar di armor dadanya. Berjalan beberapa langkah sebelum akhirnya jatuh berlutut.
"Aku sudah kalah ya?" tanya Sirius lebih kepada dirinya sendiri. Helmnya terbelah dua dan jatuh Berkelontang di depannya. Perubahan ridernya telah terlepas.
Sayaka berlari menghampiri Eiji diikuti yang lainnya.
"Kau tidak apa-apa kan Eiji?" tanya Sayaka sambil membantu Eiji berdiri
"Kakak tidak perlu mengkhawatirkanku," jawab Eiji sambil tersenyum tipis.
Eiji berjalan mendekati Ace, senyum lebar diwajahnya.
"Ace memang hebat ya, padahal sebelumnya aku yakin bisa mengalahkanmu!" seru Eiji
"Kau juga sempat membuatku kewalahan," sahut Ace tulus.
Hening sejenak sementara semuanya memperhatikan mereka.
"Nah, kalau begitu sesuai janji aku akan mengikuti apa yang Ace katakan sebelumnya," kata Eiji sambil tersenyum
Eiji menutup mata dan menarik nafas panjang. Membulatkan tekadnya.
"Sebelumnya apa ada yang mau kau katakan?" tanya Ace
"Lagi-lagi menebak isi pikiranku, Ace!" kata Eiji sambil nyengir lebar, "banyak hal yang ingin kukatakan," tambahnya.
Eiji kembali menatap wajah teman-temannya.
"Aku ingin berterimakasih pada kalian semua," katanya memulai, "Kak Sae, Kak Win, Ziin dan Kak Tsumuri, ku harap kalian mau terus berteman dengan kak Sayaka, dia sering kesepian apalagi tidak ada aku. Pokoknya kalian semua yang ada disini harus terus berteman dengan kakakku. Kyuun, tolong jaga Neon. Dia sedikit bodoh dan gegabah tapi aku yakin dengan manager sepertimu di sampingnya dia bisa lebih aman. Lalu Ace, aku tidak tau apa yang harus aku katakan. Ace orang yang sempurna, lagipula kau dewa kan. Kuharap kau terus jadi Ace seperti yang ku kenal,"
Eiji diam sebentar dan memejamkan matanya. Setelah itu dia menghampiri Neon dan menggenggam tangannya.
"Neon-chan aku ingin jujur tentang satu hal padamu. Apa yang aku katakan padamu waktu itu bukan bercanda, aku benar-benar mencintaimu dan akan selalu begitu. Aku sudah menyukai dirimu sejak kita SMP, tapi ini bukan cinta pada pandangan pertama. Bila kakak adalah alasanku untuk hidup, kau adalah alasanku untuk berjuang," kata Eiji
"Aku sudah tau itu, dasar bodoh!" seru Neon sambil tersenyum, dia tidak sanggup menahan air matanya.
Eiji melepaskan gengaman tangannya dari tangan Neon lalu berjalan menjauh. Dadanya terasa sesak, rasa enggan dan sedih mulai menghampirinya. Tetapi dia harus membulatkan tekad.
"Baiklah kalau begitu, kita mulai dunia dimana kakak dan semua orang dapat hidup bahagia!" seru Eiji sambil merentangkan tangannya.
Dunia mulai dibangun ulang, gedung-gedung yang hancur utuh kembali, jalanan retak jadi mulus kembali, orang-orang yang jadi korban Destiny Game dihidupkan kembali.
Setelah semuanya selesai Eiji menghilang bersama Nightmare Buckle. Tinggal Desire Driver miliknya teronggok diatas salju, dengan ID Core retak ditengahnya.

RETIRED

Kamen Rider Geats : Destiny GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang