"Yak bagus sekali Yuna-chan!" kata fotografer tak hentinya memuji Neon yang melakukan pose yang sempurna selagi di foto.
Agak aneh berpose untuk cover dan catalog majalah ditempat yang tidak dia kenal, apalagi dipanggil dengan nama orang lain.
Sara juga di bawa oleh seorang manager yang terus memanggilnya Nene entah kemana. Sementara Kyuun terus dikerubungi Gadis-gadis saat Neon dibawa ke studio untuk pemotretan.
"Ok ini yang terakhir," kata fotografer sambil terus memotret.
Seorang gadis memasuki studio dengan terburu-buru.
"Maaf aku terlambat!" seru gadis itu
Fotografer serta merta menghentikan kegiatannya. Kru di studio itu pun menoleh kearah gadis itu.
"Loh heeee, loh heeee, itu Yuna! Yang ini juga Yuna! Oh my God!!" teriak manager Yuna sebelum akhirnya jatuh pingsan.Yuna dan Neon saling memandang satu sama lain seakan sedang bercermin. Fotografer berulang kali memotret mereka sambil berkata "Wonderful!"
"Anu, kau sebenarnya siapa?" tanya Yuna
"Aku Kurama Neon, salam kenal," jawab Neon sambil membungkuk sopan.
"Eh? Ku... Kurama... Kurama Neon?" tanya Yuna terkaget-kaget sambil mencubit pipinya sendiri
"Benar," jawab Neon
"Aku rasanya mengingat nama Neon deh," kata Yuna sambil mengerutkan dahi
Yuna akhirnya mengingat kalau dirinya pernah berperan sebagai Kurama Neon setahun yang lalu. Kemudian menceritakan semuanya pada Neon.
"Aku tidak menyangka bakal ketemu diri sendiri dari dunia cerita," kata Yuna masih tidak percaya
"Apa benar di dunia ini Kamen Rider hanya cerita?" tanya Neon sama tak percayanya dengan Yuna
"Benar kok," sahut Yuna sambil menunjukkan foto-foto dirinya dan yang lain saat sedang dilokasi syuting.
"Ace dan yang lain, tidak, para artis di dunia ini yang memerankan mereka. Berarti benar kalau di dunia ini aku, maksudnya, hanya Yuna-chan yang sedang berakting jadi diriku," kata Neon sambil memperhatikan foto-foto di ponsel Yuna.
Tiba-tiba ada seseorang yang memasuki studio dengan tersengal-sengal.
"Loh kak Sara!" seru Neon
"Kak Nene ada apa?" tanya Yuna disaat yang bersamaan
"A... Aku dibawa ke stasiun TV, terus disana aku diminta ikut acara talkshow. Saat syuting sedang berlangsung tiba-tiba ada seorang gadis yang wajahnya mirip denganku," ucap Sara dengan sangat cepat
Yuna memberikan sebotol air kepada Sara sementara Neon mencoba menenangkan dia. Sara langsung meneguk habis air dalam botol, lalu kembali bercerita.
"Setelah itu semua mendadak heboh," lanjut Sara, "Kemudian terjadi perdebatan siapa Nene yang asli di antara kami, karena bingung aku langsung lari dan mencari Neon-chan dan Kyuun," sambungnya setelah menarik nafas.
Setelah agak tenang dia baru menyadari ada dua orang yang mirip di hadapannya.
"Ne... Ne... Ne... Ne... Neon-chan nya ada dua!" teriak Sara histeris lalu jatuh terduduk.
"Ano, kak Sara tenanglah sedikit," kata Yuna memulai, "Aku sendiri juga kaget bisa bertemu Neon-chan, diriku sendiri dari dunia lain yang tidak ku kenal," tambahnya.
"Iya, ok, ok. Tenang. Tenang," Sara mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Yuna melihat sekeliling dan menyadari semua kru memperhatikan mereka sejak tadi.
"Ehm, kalian bisa jaga rahasia kan?" tanya Yuna sambil memandangi semua orang yang ada di studio
"Tentu saja kami akan tutup mulut!" kata salah satu kru diikuti anggukan setuju oleh yang lain.
"Terima kasih semuanya!" seru Yuna senang
Fotografer mendekati mereka dan menarik keluar memori dari kamera miliknya.
"Ini juga barang bukti yang harus dihilangkan!" kata sang fotografer sambil mematahkan memori itu
"Kalau kalian mau, kalian bisa bersembunyi di apartement milikku sampai ketemu jalan pulang," kata Manager Yuna yang ternyata sudah sadar sejak tadi
"Kalian semua, terima kasih," kata Neon, Yuna dan Sara berbarengan.Yuna memberikan Neon dan Sara hoodie miliknya. Sementara Mika, manager Yuna memberikan kacamata hitam. Setelah memastikan keadaan aman mereka semua meninggalkan studio dengan Neon dan Sara yang dalam penyamaran.
Di luar keadaan cukup heboh dimana orang-orang mengarahkan kamera ponselnya ke arah langit. Sontak Yuna dan yang lain ikut melihat ke langit.
"Kyuun!" pekik Neon dan Sara hampir bersamaan.
Singa besar melayang di antara gedung-gedung, sudah dipastikan itu adalah Kyuun yang dalam wujud Rider-nya.
Mendengar teriakan Neon dan Sara Kyuun segera turun dengan melompat dari gedung ke gedung lainnya hingga sampai di balik pepohonan dan kembali ke wujud manusia.
"Akhirnya ketemu!" seru Kyuun senang
"Dasar manager bodoh! Kenapa malah berubah!" Neon menggeplak kepala Kyuun
"Hah? Aku ini mengkhawatirkan kalian loh! Dan kenapa kau jadi ada dua?" sembur Kyuun
"Anu, bagaimana kalau ributnya dilanjutkan di apartement Mika-chan saja?" saran Yuna"Sulit dipercaya kita sekarang berada di dunia dimana Kamen Rider, kita semua, hanya tokoh fiksi," kata Kyuun saat berada di apartement Mika
"Benar, aku juga sangat kaget saat tau kalau ada diriku yang lain di dunia ini dan kenyata kalau kita hanya manusia rekaan," Sara sependapat dengan Kyuun
"Dan ponsel kita tidak berfungsi," tambah Neon
Mereka bertiga menghela nafas, tidak tau harus berbuat apa.
Sementara itu Mika yang baru saja pulang nampak terburu-buru.
"Kalian harus dengar ini! Tadi sepulang dari minimarket aku melihat semacam lubang aneh di bawah jembatan dekat sini. Aku tidak tau harus menyebutnya apa, soalnya mirip kaca tembus pandang tapi bukannya melihat tembus bagian belakangnya, aku melihat pemandangan tempat lain," Mika menjelaskan
"Mungkin itu jalan kita untuk pulang!" seru Neon senang
Dengan mengenakan penyamaran, Neon, Kyuun, dan Sara meninggalkan apartement bersama Mika dan Yuna.
Jalanan cukup lengang sehingga cukup aman bagi mereka untuk keluar tanpa terlihat.
Akhirnya mereka tiba di jembatan yang dimaksud Mika.
"Mika-chan benar, disini ada celah yang terhubung dengan dunia kita," ujar Kyuun sambil memperhatikan lubang yang dimaksud. Sepertinya ada semacam penghalang yang menghadang mereka untuk menembus dimensi.
Sementara itu ponsel Neon, Sara dan Kyuun tiba-tiba berbunyi.
"Sinyalnya kembali!" ujar Sara nyaris berteriak
"Sangat lemah, tapi mungkin masih bisa menelepon seseorang," kata Kyuun kemudian
"Percuma, tetap tidak bisa terhubung," kata Neon yang ternyata sudah mencoba menghubungi Ace dan Eiji beberapa kali.
"Sepertinya mereka semua juga dikirim ke dunia lain sama seperti kita," terka Sara
Mereka berlima menghela nafas.
"Oh ya, bukannya kalian harusnya punya Spider Phone ya?" tanya Yuna yang mendadak teringat
"Kalau Spider Phone aku selalu bawa sih. Ah bodohnya, kenapa tidak kepikiran!" ujar Sara
Segera Sara mencoba menghubungi Keiwa, "Tersambung!" pekik Sara senang
"Halo kakak? Maaf aku sedang tidak bisa bicara!" terdengar suara Keiwa dari telpon
"Keiwa? Keiwa! Kau dimana?" tanya Sara
"Entahlah, yang pasti aku dan Ace sedang dikejar-kejar banyak monster!" jawab Keiwa sebelum terdengar ledakan keras dan sambungan terputus.
"Halo? Halo? Keiwa?" Sara terus mencoba mendapatkan respon.
Wajah Sara terlihat sangat khawatir, lalu tiba-tiba Spider Phone mereka berdering.
"Syukurlah masih bisa terhubung," terdengar suara Tsumuri, "Semuanya kalau kalian bisa mendengarkan segera cari portal antar dimensi yang bisa ada dimana saja. Saat ini Win sedang mencoba untuk mencari tau cara agar kita semua bisa pulang, sampai saatnya tiba kalian Berhati-hatilah!" setelah itu sambungan terputus.
Mereka semua masih memandangi Spider Phone masing-masing. Yuna dan Mika meskipun tidak begitu paham tapi mereka tahu bahwa situasinya lebih gawat dari perkiraan mereka.
"Ku rasa sebaiknya kita tutupi dulu portal ini sampai kalian menemukan cara untuk pulang," saran Yuna dan Neon beserta kedua temannya setuju.
Mereka mencari ranting dan bebatuan yang cukup besar untuk menyembunyikan portal, setelah dirasa cukup mereka segera kembali ke apartement Mika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamen Rider Geats : Destiny Game
FanfictionTiga tahun telah berlalu sejak berakhirnya Desire Grand Prix, semua orang hidup bahagia di dunia yang diciptakan oleh Ukiyo Ace. Namun muncul masalah baru dengan dimulainya Destiny Game yang dibuat oleh seorang pria misterius bertopeng rubah hitam y...