14: Tycoon vs Mavpa

35 2 0
                                    

Batas satu minggu yang ditentukan telah berlalu, Ace beserta Eiji dan yang lainnya telah berkumpul di dalam koloseum. Di sisi lain Miru duduk di sebuah tahta dikelilingi para bawahannya.
Miru berdiri dan merentangkan tangannya seakan ingin memeluk seisi koloseum.
"Selamat datang Kamen Rider sekalian! Hari yang telah dinantikan akhirnya tiba!" seru Miru memulai, "Turnamen untuk menentukan nasib dunia akan segera dimulai! Peraturannya sederhana, petarung akan dipilih secara acak dari setiap Kamen Rider disini. Tidak ada batas waktu, kemenangan ditentukan bila lawan menyerah atau mati," Miru menjelaskan peraturan pertandingan.
Tidak ada seorangpun yang bicara, lalu Miru melanjutkan, "Raise Buckle yang akan digunakan bisa milik sendiri. Tetapi ada kemungkinan sebelum pertarungan Buckle yang akan kalian gunakan dipilihkan secara acak. Nah, mari kita mulai turnamennya!"

Sebuah monitor besar menyala dan mulai mengacak nama-nama rider yang akan bertarung di babak pertama.

KAMEN RIDER TYCOON (RAISE BUCKLE: NINJA + WATER)
VS
KAMEN RIDER MAVPA (RAISE BUCKLE: DAGGER +MIRAGE)

"Aku duluan," kata Keiwa sambil melompati pagar pembatas
"Keiwa berjuanglah!" teriak Neon dan Sara menyemangati
Keiwa dan seorang pria bertopeng kera berdiri berhadapan, di dekat kaki mereka muncul dua kotak berisi buckle.
Seorang gadis bergaun hitam naik ke atas panggung di sisi lain arena.
"Ronde pertama, Kamen Rider Tycoon vs Kamen Rider Mavpa! Mulai!"

"Henshin!"

NINJA! ARM WATER! DUAL ON! READY? FIGHT!

MIRRAGE! ARM DAGGER! DUAL ON! READY? FIGHT!

"Pertarungan ini, pasti kami menangkan!" gumam Tycoon sambil memasang kuda-kuda, siap bertarung.
Dengan satu ayunan Tycoon melemparkan Ninja Dueler miliknya, senjata itu berputar di udara dengan cepat dan makin mendekati Mavpa yang tidak bergeming sedikitpun. Sedetik Ninja Dueler nampak mengenai targetnya, namun detik berikutnya senjata itu menghantam pagar pembatas di belakang Mavpa.
"Berhasil menghindar? Tapi dia tidak bergerak sedikitpun, apa mungkin Ninja Dueler ku menembusnya?" Tycoon membatin
Tycoon menyadari hembusan angin melewatinya dan menghindar tepat waktu ketika sebuah belati melesat beberapa inchi dari pipi kanannya.
Tycoon menyadari ada yang tidak beres dengan musuh di hadapannya yang tidak bergerak sedikitpun. Dengan sigap Tycoon menajamkan pendengarannya.
Sebuah belati lain melesat ke arah Tycoon yang dengan cekatan melompat mundur.
"Dia sama sekali tidak bergerak, jadi darimana datangnya belati-belati ini?" gumam Tycoon, sementara itu lebih banyak lagi belati yang melesat ke arahnya. Bertubi-tubi serangan dilancarkan Mavpa entah darimana membuat Tycoon hampir kewalahan.
Tanpa sadar Tycoon telah berada tepat disamping Ninja Dueler miliknya yang tertancap di pagar pembatas.
Terdengar suara yang sangat pelan dan nyaris tidak terdengar saat Tycoon mencabut Ninja Dueler-nya. Apakah dia hanya berkhayal?
Tycoon mencoba lebih mempertajam pendengaran dan penglihatannya sambil menangkis dan menghindari belati-belati yang mengincarnya.
"Suara itu, tidak salah lagi itu langkah kaki," gumam Tycoon ketika kembali mendengar suara, "Entah apakah akan berhasil, tapi patut dicoba,"

WATER STRIKE!

Dengan satu ayunan Ninja Dueler-nya Tycoon membuat gelombang tsunami yang menyapu arena di depannya. Mavpa yang sejak awal tidak bergeming tiba-tiba menghilang dan sesosok Mavpa lain terlihat kewalahan menghadapi terjangan air yang tidak ia duga.

"Sial! Hebat juga kau bisa membongkar rahasiaku!" seru Mavpa sambil berusaha berdiri.
"Terlalu cepat seribu tahun untuk menang dari rakun!" sahut Tycoon
"Besar juga bicaramu!" teriak Mavpa

MIRRAGE! Dagger! Victory!

Puluhan tiruan Mavpa mengelilingi Tycoon baik di darat maupun di udara.
"Kita lihat apa kau masih bisa sombong seperti tadi!" ujar Mavpa, ia dan tiruan-tiruannya memegang belati di kedua tangan siap menyerang.
Puluhan bahkan ratusan belati beterbangan kearah Tycoon yg terpojok, tak ada celah untuk menghindar.
Belati menancap di sekujur tubuh Tycoon, mungkin itulah yang dilihat orang-orang dan juga Mavpa sebelum menyadari bahwa itu hanyalah sebuah kayu.
"Sudah ku bilang, terlalu cepat seribu tahun untuk mengalahkan rakun!" kata Tycoon yang tiba-tiba muncul di belakang Mavpa yang berdiri paling belakang, Ninja Dueler mengarah tepat ke leher Mavpa.
"Ba... Bagaimana kau bisa tahu aku yang asli?" tanya Mavpa tergagap
"Sebenarnya sangat mudah mengetahui mana lawan yang asli bila kau seorang koki sepertiku," kata Tycoon tenang, "sebagai koki aku sudah terbiasa untuk membedakan bau segala macam daging, rempah, dan bumbu lainnya, membedakan bau tubuh lawan bukan hal sulit buatku. Lagipula meskipun tiruanmu memiliki tampilan yang sama, tapi mereka tidak memiliki bau lumpur akibat serangan air-ku sebelumnya," jelas Tycoon.

Dengan satu sentakan tangannya, Tycoon menarik lepas Desire Driver milik Mavpa sehingga perubahan Mavpa terlepas.
"Pertarungan selesai! Pemenangnya Kamen Rider Tycoon!" si Gadis mengumumkan dari atas Panggung.
Tycoon melepaskan perubahannya sendiri dan melemparkan Desire Driver milik lawannya.
"Yang tadi menyenangkan, tapi maaf saja tapi kami tidak boleh kalah," kata Keiwa sambil meninggalkan lawannya.
Sementara Keiwa dan teman-temannya merayakan kemenangan pertama mereka, Kiseki Miru berdiri dengan buckle hitamnya terangkat tinggi.
"Tidak! Kumohon jangan Kiseki-sama!" pekik si pria bertopeng kera mulai berubah menjadi serpihan-serpihan cahaya yang terhisap kedalam buckle Miru dan menghilang sepenuhnya dari hadapan mereka semua.

"Pria itu! Bahkan temannya sendiri..." Eiji bersiap menerjang maju tapi Michinaga menahannya
"Jika ingin mengalahkannya kita harus terus menang dalam pertarungan bodoh ini, tunggulah saat giliranmu tiba," kata Michinaga.

Di monitor nama-nama Rider yang akan bertarung kembali diundi.

KAMEN RIDER BUFFA (OWN BUCKLE)
VS
KAMEN RIDER OKUZ (OWN BUCKLE)

Michinaga dan seorang pria berbadan tinggi besar bertopeng banteng memasuki arena.

"Pertarungan kedua, Kamen Rider Buffa vs Kamen Rider Okuz! Mulai!" seru gadis di atas panggung

"Henshin!"

Kamen Rider Geats : Destiny GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang