Cukup mengagetkan bagi Sae dan Daichi kenyataan bahwa mereka dan Ziin bisa sampai di dunia Super Sentai.
"Memangnya Super Sentai itu apa?" tanya Sae pada Ziin
"Mereka itu yang kita lihat barusan. Tim pahlawan super beraneka warna yang bertugas menjaga perdamaian," jawab Ziin singkat
"Kau tahu dari mana soal mereka?" tanya Daichi yang sedang mendandani para Jyamato sedemikian rupa agar terlihat menyerupai manusia normal
"Soal itu tidak penting sekarang, lagipula banyak informasi penting bisa didapatkan di masa depan," kata Ziin sambil memperhatikan kegiatan Daichi
Setelah penyamaran Jyamato dirasa cukup mereka bergegas meninggalkan tempat itu.
"Ngomong-ngomong di mana kita harus mencari portal dimensi yang dikatakan Tsumuri?" tanya Sae sambil memeriksa setiap sudut jalan.
"Entahlah, mungkin kita bisa mampir di cafe disana itu dulu. Mungkin bisa menguping pembicaraan salah satu pelanggan disana," kata Ziin menunjuk cafe bernama Donbura.
Aroma harum kopi dan kue menyambut mereka begitu memasuki cafe. Cukup mengherankan cafe ini bisa sangat sepi.
"Selamat datang!" sambut seorang gadis pelayan begitu mereka masuk
"Tolong tiga espresso dan cheesecake," kata Daichi
"Bagaimana dengan dua teman anda yang lain?" tanya gadis itu sambil mengamati kedua Jyamato yang penampilannya agak mencurigakan
"Ah, mereka sedang diet. Jadi air mineral saja cukup," jawab Daichi mencoba untuk tidak gugup
"Baiklah, tiga espresso, tiga cheesecake dan dua air mineral. Mohon tunggu sebentar," gadis itu mencatat pesanan mereka kemudian pergi menuju dapur.
Mereka menunggu dengan tenang sambil berusaha untuk tidak bertindak mencurigakan. Salah satu Jyamato berdiri dan berjalan kearah tembok di dekat mereka.
"Miki, apa yang kau lakukan?" bisik Daichi
"Jya! Jyama! Jya! Jya!" Jyamato bernama Miki balik berbisik
"Apa? Cepak kembali kemari?" Daichi sedikit mengeraskan suaranya
"Jyamar! Jya! Jya! Jyama!" balas Miki sambil menunjuk-nujuk tembok
Si gadis pelayan kembali dengan membawa nampan berisi pesanan mereka. Di saat bersamaan penyamaran Miki si Jyamato tanpa sengaja terbuka
"Maaf menunggu," kata si pelayan ramah sambil meletakkan pesanan di meja mereka, "Kya! Hitotsuki!" teriak si pelayan
"Bukan! Bukan! Ini teman kami!" seru Sae, sementara penyamaran Jyamato yang lain juga terbuka
"Gawat! Gawat! Hitotsuki nya ada dua!" teriak si pelayan histeris
Serta merta si pelayan mengeluarkan Donblaster dari balik rok-nya.
"Aku Kito Haruka, Oni Sister tidak akan membiarkan Hitotsuki mengacau cafe Donbura!" teriak gadis itu, "Avatar Change!"Yo! Yo! Yo! Yosoro!
"Tunggu dulu! Tahan dulu! Miki dan Doru bukan monster!" kata Daichi berdiri melindungi kedua teman Jyamato nya.
"Jelas-jelas mereka berdua monster!" tuntut Oni Sister yang sedang dipegangi oleh Ziin dan Sae
"Eh, anu, mereka memang monster tapi mereka sama sekali tidak jahat!" jelas Daichi
Sementara mereka masih terus berkutat dan berdebat, seorang pria datang.
"Haruka-chan, hentikan! Mereka bukan orang jahat!" seru pria itu
"Baik master Kaito," kata Haruka sambil melepas perubahannya."Baiklah, jelaskan kepadaku siapa kalian dan apa tujuan kalian disini," kata Kaito setelah kembali tenang
"Sebelumnya maaf membuat gaduh, kami sebenarnya bukan berasal dari dunia ini. Dan kebetulan kami sedang beristirahat dari mencari jalan pulang," jawab Ziin sambil menyeruput kopinya.
"Dan kebetulan jalan pulang kalian ada di cafe milikku," Kaito melirik portal yang ada di tembok
"Benar, dan kami masih harus menunggu bantuan dari teman kami agar bisa pulang," sahut Ziin
"Cukup meyakinkan. Ok, kalian boleh tinggal selama yang kalian mau," ujar Kaito
"Apa benar kalian dari dunia lain? Terlihat tidak meyakinkan," kata Haruka skeptis sambil memperhatikan uang yang diberikan Sae
Dua orang pria berpakaian kurir masuk kedalam cafe, "Wajar kan kalau sama, toh mereka juga penduduk Jepang sama seperti kita," kata salah satu kurir
"Loh Momoi tumben sekali ajak teman?" tanya Haruka
"Karena dia memang bukan temanku!" seru Momoi menembak pria yang bersamanya dengan DonBlaster
Haruka beserta Daichi, Sae, dan Ziin langsung siaga. Pria yang masuk bersama Momoi berubah menjadi monster berwujud gurita.
"Sudah kuduga dia Hitotsuki," kata Momoi dengan tenang sambil terus menembak
"Sialan! Padahal kupikir bisa menyusup dan mencuri Sentai Gear dengan mulus!" ujar Hitotsuki, "Tapi untungnya aku berhasil merebut ini!" salah satu tentakelnya mencengkram Powered Builder Buckle dan Gigant Set milik Sae
Si Hitotsuki dengan cepat kabur meninggalkan mereka, Momoi beserta yang lain segera mengejarnya.
"Tidak akan kubiarkan!" sosok berkostum ungu meluncur dari dalam tanah mencoba merebut Buckle ditangan Hitotsuki, sayangnya tidak berhasil.
Tiga orang lain muncul dengan DonBlaster terhunus.
"Pas sekali Master cepat menghubungi Kijino, Inuzuka dan Saruhara!" seru Haruka, "Tapi mana Jiro? Yah, sudahlah,"
Merasa terpojok si Hitotsuki menelan Buckle dan Gigant Set.
"Kekuatan ini, serasa mengalir dan meluap dalam diriku! Hahaha," perlahan Tubuh Hitotsuki berubah, "Aku Hitotsuki Builder! Tateruki!""Tidak akan kami biarkan!" seru Momoi
"Avatar Change!" seru Momoi dan Ke empat rekannyaYo! Yo! Yo! Yosoro!
"Terlahir dari persik! Don Momotaro!"
"Selamat tinggal dunia kesedihan! Saru Brother!"
"Nomor satu dalam hal melarikan diri! Inu Brother!"
"Si Ahli membuat manga! Oni Sister!"
"Burung yang dapat diandalkan! Kiji brother!"
"Ditarik dari rahang ketidakberdayaan! Don Murasame!"
"Avataro Sentai! Don Brothers!" Seru ke-enam Sentai sambil berpose
"Maaf aku hanya berhasil merebut ini," Don Murasame menyerahkan Blaster Buckle pada Sae
"Terima kasih! Ini juga sudah cukup," kata Sae ramah
"Henshin!" teriak Sae dan yang lainBoost! Armed Blaster! Ready? Fight!
Great! Ready? Fight!
Ziin Set! Laser On! Ziin Login! Ready? Fight!
"Apa kita tidak mau melakukan pengenalan diri seperti para Don Brothers?" tanya Ziin
"Tidak ada waktu untuk itu, bodoh!" sahut Lopo"Curang! Beraninya main keroyokan!" seru Tateruki yang merubah tentakel-tentakelnya menjadi palu raksasa
Dengan kekuatan penuh menghantam tanah menggunakan palu-palu nya.
Guncangan akibat hantaman palu membuat semuanya kewalahan. Kecuali Lopo yang dengan gesit menggunakan puing-puing bebatuan yang terlempar sebagai pijakan untuk melompat kearah Tateruki.
Dengan menggunakan Blaster Lopo menembaki tentakel-tentakel Tateruki yang serta merta terhenti.
"Apa! Semen cepat kering?!" seru Tateruki mencoba menarik tentakelnya namun sia-sia
"Sekarang!" teriak Lopo memberi aba-aba
Ke-lima anggota Donbrothers beserta Ziin menembakkan senjata mereka, sementara si pria ungu Don Masamune beserta Nudge Sparrow menebaskan pedang mereka.Boost! Blaster! Victory!
"Kembalikan Buckel milikku!" Teriak Lopo
Lopo menembaki Tateruki bertubi-tubi. Kemudian dia melompat dan meluncur dengan cepat kearah Tateruki. Satu tendangan mematikan dari Lopo menghancurkan Tateruki hingga berkeping-keping. Powered Builder Buckle dan Gigant Set terlempar, dengan sigap Lopo menangkap keduanya.
"Buckle milikku! Syukurlah tidak rusak!" seru Lopo mengelus Buckle nya.
"Nona Sae, kurasa sekarang bukan saatnya melamun," kata Ziin
Lopo baru menyadari bahwa Tateruki telah berubah menjadi raksasa setelah dirinya ditegur Ziin. Sementara itu satu raksasa lain berdiri menghadapinya.
"Hahahaha Matsuri da! Matsuri da! Ayo yang lebih semangat lagi!" teriak lawan Tateruki
Pertarungan sengit terjadi antara dua raksasa. Saling hantam dan pukul mengakibatkan tanah berguncang hebat.
"Matsuri? Jangan-jangan!?" Lopo terkaget-kaget
"Sulit mengakuinya, tapi raksasa yang satu itu adalah Momoi dan keempat temannya. Mereka bergabung menjadi Don Onitaijin!" Ziin Menjelaskan
"Aku tidak begitu paham tapi sekarang bukan saatnya berdiam diri!" seru Lopo memasang Power Builder Buckle yang di Desire Driver nya.Set Creation! Deploy Power Sistem! Gigant Hammer! Ready? Fight!
"Sae lemparkan aku keatas sana!" perintah Nudge Sparrow yang berlari kearahnya.
"Bersiaplah, ini akan sedikit gatal!" seru Lopo sambil merendahkan palu nya.
Nudge Sparrow melompat dan menjejakkan kaki di atas palu Lopo. Dengan sekuat tenaga Lopo mengayunkan palunya, menerbangkan Nudge Sparrow. Nudge Sparrow yang melayang di udara mencabut Buckle yang ada di Command Sword nya lalu memasangkannya dibagian lain Desire Drivernya.Twin Set! Take Off! Complete! Jet and Cannon! Ready? Fight!
Don Murasame dengan gesit menebas semua tentakel Tateruki. Sementara Lopo mengganti senjata dari Gigant Hammer menjadi Gigant Blaster, melumpuhkan pergerakan Tateruki dengan tembakan semen di kakinya.
"Apa-apaan ini! Aku yang hebat ini dikeroyok sampai tidak berdaya seperti ini!" protes Tateruki
Ziin mengarahkan Laser Raise Riser nya dan siap melakukan serangan penghabisan. Nudge Sparrow telah berubah dari mode Jet ke mode Cannon juga siap melakukan serangan akhir.Finishing Mode! Laser victory!
Lock on! Command Twin Victory!
"Sekarang saatnya! Don Onitaijin Hisatsu! Ikkitōsen Donbura Paradaisu!"
Tiga serangan menghantam Tateruki yang tidak dapat menghindar akibat gerakannya terkunci.
"Benar-benar kekalahan yang tidak adil!" Tateruki meledak dan hancur berkeping-keping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamen Rider Geats : Destiny Game
FanfictionTiga tahun telah berlalu sejak berakhirnya Desire Grand Prix, semua orang hidup bahagia di dunia yang diciptakan oleh Ukiyo Ace. Namun muncul masalah baru dengan dimulainya Destiny Game yang dibuat oleh seorang pria misterius bertopeng rubah hitam y...