5: Wanita Ular

50 4 0
                                    

Daichi telah memulai misinya untuk melumpuhkan para Rider bersama Win dan Sae. Dengan bantuan Jyamato mereka berhasil mengumpulkan setidaknya dua ratus ID Core dalam waktu tiga hari.
"Dan ini ID Core ke dua ratus lima puluh. Ntah masih berapa banyak yang tersisa," kata Daichi sambil menyerahkan sekantung ID Core kepada Tsumuri yang langsung menggabungkannya dengan ID Core lain kedalam sebuah kotak.
"Benar, meskipun sejauh ini kita telah mencoba untuk menghindari membunuh mereka, tapi para Rider itu tetap saja saling bertarung dan membunuh satu sama lain," kata Win menambahkan.
"Segini juga cukup kok, karena target utama kita adalah final boss nya," Eiji menyemangati teman-temannya.
Tsumuri masuk kedalam kamarnya untuk menyimpan ID Core yang sudah dikumpulkan, lalu kembali dengan membawa kotak lain.
"Eiji, Ace menitipkan ini untukmu," ujar Tsumuri sambil menyerahkan kotak itu kepada Eiji.
Eiji segera membuka kotak itu dan mendapati Boost Mark 2 Raise Buckle.
Selagi Eiji memandangi buckle yang di berikan kepadanya itu di kejauhan terdengar jeritan orang-orang.
Eiji segera berlari keluar, Win dan Daichi segera menyusulnya. Sae mengikuti mereka tetapi Win menyuruhnya untuk tetap bersama Tsumuri.
Segera Eiji mendapati sekumpulan patung berwujud manusia baik rider ataupun warga biasa.
"Hoo, umpannya sudah dimakan rupanya," ujar seorang wanita bertopeng.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Eiji sembari mengenakan Desire Driver-nya.
"Ebisawa Momoko, Kamen Rider Medusa. Alias, orang yang akan menangkapmu," jawab si wanita bertopeng juga menggunakan Desire Driver Miliknya.

Gorgon! Ready? Fight!

"Yare yare, akhirnya lawan yang bisa kuhajar tanpa menahan diri datang juga," kata Eiji sambil tersenyum, memasang Boost Mark 2 pada Desire Driver-nya.

Boost Mark 2! Ready? Fight!

Medusa menembak Sirius bertubi-tubi dengan panah dari Gorgon X-bow miliknya. Sirius dengan kemampuan Boost Mark 2 miliknya dapat dengan mudah menghindar.
Win dan Daichi tiba saat pertempuran sengit sedang terjadi.
"Kalian berdua jangan mendekat!" perintah Sirius
"Jangan mengalihkan perhatian dari lawanmu!" seru Medusa kembali menembaki Sirius Dengan panah.
Sirius berhasil menghindari panah yang mengarah ke jantungnya, tapi panah lain berhasil mengenai lengan kirinya.
"Sial lengan kiri ku sulit digerakkan," gumam Sirius
Daichi dan Win hendak berubah untuk membantunya tetapi Sirius mengangkat tangannya untuk menghentikan mereka.
"Ini pertarunganku, kalau mau bantu nanti saja kalau aku sudah hampir mati!" seru Sirius pada kedua temannya itu.
"Menyerah saja, dalam waktu kurang dari tiga menit tubuhmu akan membatu sepenuhnya," ujar Medusa.
"Mimpi saja terus," balas Sirius sembari melakukan Revolve dan berubah ke Beast Mode.
Sirius mencoba menggunakan kecepatannya untuk bisa ngenyerang Medusa, tetapi Medusa dengan gesit dan lincah dapat menghindari hampir semua serangan Sirius. Namun, serangan-serangan Sirius cukup membuat Medusa kewalahan.
Panah terus menghujani Sirius, beberapa anak panah bahkan menghantam patung-patung disekitar mereka hingga retak dan hancur.
"Sudah cukup main-mainnya!" seru Medusa sambil mengaktifkan Gorgon Buckle miliknya

Gorgon Strike!

Ratusan panah melesat kearah Sirius yang melakukan Revolve kembali ke Rider Mode.

Boost Mirror Grand Victory!

Sirius bergerak memutari Medusa hanya dalam hitungan detik dan sejumlah cermin muncul seiring pergerakannya.
Panah-panah yang ditembakkan Medusa serta-merta masuk ke dalam cermin-cermin yang diciptakan Sirius.
"Game Over!" seru Sirius
Panah-panah yang itu kembali melesat keluar dan menghantam Medusa bertubi-tubi.
Eiji melepaskan perubahannya dan berjalan mendekati Medusa.
"Kau tau Sirius adalah bintang yang bersinar paling terang di langit. Tetapi motif Rider-ku adalah grim, anjing hitam yang menjadi simbol kematian," kata Eiji sambil menarik Gorgon Buckle, "Kekalahan mu sudah dipastikan sejak kau melihat diriku," tambahnya
Medusa tidak dapat menggerakkan tubuhnya sedikitpun. Tubuhnya berubah menjadi batu. ID Core nya kemudian retak.

Mission Failed!

Seketika tubuh Medusa yang membatu berubah menjadi pasir. Hancur dan tertiup angin.
"Sudah selesai," kata Eiji sambil menjatuhkan Gorgon Buckle dan menginjaknya hingga hancur.
Orang-orang yang membatu kembali seperti semula, sementara yang rusak berubah menjadi pasir.
"Maafkan kami!" seru seorang Rider yang melepaskan perubahannya
"Tolong ampuni kami! Kami menyerah!" seru yang lain yang juga melepaskan perubahannya diikuti yang lain
Orang-orang itu menyerahkan Desire Driver mereka pada Eiji dan dua temannya.
"Pergilah," Perintah Win pada mereka.
Orang-orang yang tadinya Rider itu pergi meninggalkan mereka, diikuti orang-orang lain yang tadinya juga ikut membatu tanpa hentinya mengucapkan terimakasih.
Eiji mendadak jatuh pingsan, beruntung Win dengan sigap menangkapnya sebelum menghantam tanah.
"Hoi! Eiji!" teriak Win sambil menggoyangkan tubuh Eiji
"Sepertinya itu efek Boost Mark 2. Sebaiknya kita bawa dia ke rumahnya," kata Daichi
"Oh iya, apa kau tau dimana rumah Eiji?" tanya Win sembari menggendong Eiji
"Anu, mungkin kita bisa tanya pada Neon," sahut Daichi
"Ponselku ketinggalan di rumah Tsumuri," kata Win
"Bodoh, ponselku juga ketinggalan," Daichi menggaruk kepala.
Selama beberapa saat mereka hanya saling pandang. Mencoba memutuskan apakah sebaiknya mereka kembali ke tempat Tsumuri saja.
"Loh? Eiji? Itu Eiji kan?" tanya seorang gadis yang mendekati mereka yang ternyata adalah Sayaka.
"Kamu siapa?" tanya Win
"Ah, aku Yamamoto Sayaka. Aku kakaknya Eiji," sahut Sayaka.
"Kebetulan kita ketemu. Si bodoh, ah, maksudku Eiji tertidur saat kami sedang ngobrol di taman dekat sini tadi," kata Win berbohong
"Maaf merepotkan, untungnya rumah kami tidak jauh dari sini," sahut Sayaka sambil mempersilahkan mereka mengikuti dia.

Win menurunkan Eiji perlahan ditempat tidurnya. Daichi buru-buru melepaskan Desire Driver milik Eiji dan menyembunyikannya diam-diam dibawah bantal kepala Eiji sebelum dilihat Sayaka.
"Tunggu sebentar biar aku ambilkan minum," kata Sayaka sambil meninggalkan mereka
"Tidak usah repot-repot," kata Win
Sementara Sayaka di dapur, Daichi menarik keluar Mirror Buckle dari bawah bantal Eiji.
"Aku tidak ingat dia punya Buckle ini," ujar Daichi
"Aku kebetulan menemukan Buckle itu di antara orang-orang yang membatu," sahut Eiji yang ternyata sudah terbangun.
"Beruntung sekali, kalau tak ada itu mungkin kau sudah mati," kata Daichi terdengar sarkas
"Benar, aku berhutang pada pemilik Buckle itu," Eiji tersenyum masam
Terdengar suara Spider Phone dari saku Win, dia menerima telpon dari Tsumuri, terdengar Win memberi tahu Tsumuri apa yang terjadi dan dimana mereka saat ini.
"Loh, itu kau bawa Spider Phone!" seru Daichi
"Ah iya, aku lupa kalau aku bawa Spider Phone," sahun Win
"Dasar Bodoh!" maki Daichi, Eiji tertawa terbahak-bahak mendengar mereka.

Kamen Rider Geats : Destiny GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang