Buffa dan Sirius bertarung melawan puluhan zombie di sekitar mereka sambil mendengarkan pesan dari Tsumuri.
"Berhati-hati katanya," kata Buffa
"Setidaknya kita tau kalau mereka semuanya baik saja," sahut Sirius
"Kita yang tidak baik saja!" tukas Buffa sambil terus menyabet zombie di depannya
Setelah pertempuran yang cukup alot akhirnya Buffa dan Sirius bisa sedikit bernafas lega. Setelah berjalan hampir satu kilometer akhirnya mereka menemukan sebuah rumah pohon. Mereka memanjat dan melepaskan perubahan mereka disana.
"Michi, obatilah lukamu setelah itu pergilah tidur. Biar aku yang jaga," kata Eiji
"Dari mana kau tau aku terluka?" tanya Michinaga sambil memegangi luka di perutnya
"Hidung seekor anjing itu tajam tau. Tanpa lihat pun aku tau kau terluka," sahut Eiji sambil mengatur Magnum Shooter 40x nya ke Rifle Mode.
Michinaga mengecek kotak obat diatas meja, didalamnya dia mendapati beberapa obat-obatan dan perban bersih. Juga sebuah Fire Buckle yang terlihat sedikit usang tapi masih bisa digunakan.
"Hei anjing kecil, ini ada sedikit hadiah untukmu!" seru Michinaga sambil melemparkan Buckle itu pada Eiji
"Wah, kakak kerbau baik hati juga ya," kata Eiji sambil nyengir
Michinaga mengobati lukanya dan bersiap tidur, "Bangunkan aku dua jam lagi, kau juga butuh istirahat," katanya
"Tenang saja. Duduk di luar sini juga istirahat kok," sahut Eiji
Malam begitu tenang, arloji Eiji menunjukkan pukul dua itupun seandainya waktu di dunia ini dan dunianya sama.
Sesekali Eiji membidikkan pistolnya ke tempat yang mencurigakan. Sedikit gemerisik dan dia langsung waspada.
Di kejauhan nampak sesuatu yang berkilauan. Eiji mencoba memfokuskan matanya, namun tetap tidak tau apa yang dilihatnya itu.
Eiji melihat sebuah teropong tergantung di tembok dan segera merenggutnya. Setelah membersihkan lensanya Eiji mulai mencoba untuk melihat kembali arah kilauan.
Terlihat sesuatu di antara pepohonan dan tebing. Nampak berkilau redup di antara kegelapan.
"Michi! Michi! Bangunlah! Lihat aku menemukan sesuatu!" teriak Eiji
"Apa? Apakah ada musuh?" tanya Michinaga yang langsung siap siaga dengan Zombie Buckle di tangan.
"Tenang, semua aman kok. Coba lihat sepertinya aku menemukan tujuan kita," kata Eiji sembari memberikan teropong
Segera Michinaga melihat arah yang di tunjuk Eiji. Senyum tipis terlihat darinya.
"Kurasa jalan pulang kita ada disana," ujar Eiji
"Benar, tapi sepertinya tidak mudah. Aku tidak yakin apakah itu gerombolan zombie atau manusia, yang pasti bisa saja mereka itu musuh," kata Michinaga
"Yang mana pun sebaiknya kita bergegas kesana saat matahari terbit," Eiji menimpali yang direspon dengan anggukan oleh Michinaga
Dengan sedikit dipaksa oleh Michinaga dan telah di yakinkan, akhirnya Eiji pergi tidur bergantian dengan Michinaga yang berjaga.
"Eiji! Bangunlah! Saatnya bergerak!" seru Michinaga saat matahari mulai terbit
Eiji dan Michinaga memasukkan sebanyak mungkin obat dan bahan makanan yang masih layak makan kedalam saku mereka.
"Bawa seperlunya saja, tujuan kita tidak begitu jauh. Seharusnya kita sudah tiba di sana saat tengah hari," kata Michinaga
"Aku tau kok," sahut Eiji yang sedang membuka sebuah buku catatan.
Dari buku catatan itu Eiji mengetahui cukup banyak hal tentang apa yang terjadi di dunia yang mereka masuki saat ini.
Tanpa banyak bicara Eiji memberikan buku itu pada Michinaga sambil mengunyah sepotong roti. Michinaga membacanya dan tercengang dengan apa yang terjadi.
"Jadi apa yang terjadi disini akibat konflik yang berkepanjangan. Perang selama bertahun-tahun membuat semua bahan makanan jadi sangat terbatas dan kelaparan di mana-mana," kata Michinaga setelah membaca catatan di dalam buku itu dengan singkat.
"Benar, dan untuk menghemat bahan makanan mereka membuat semacam ransum dari bahan kimia, makan satu dan kau bisa kenyang selama seminggu. Namun terjadi hal di luar dugaan, Orang-orang yang memakannya mulai hilang kendali dan akhirnya menjadi zombie," Eiji melanjutkan kata-kata Michinaga
Tanpa banyak basa basi mereka berdua segera meninggalkan rumah pohon tempat mereka bermalam.
Sepanjang jalan banyak mayat di mana-mana, Desire Driver perpasang di pinggang mereka dengan ID Core retak. Raise Buckle usang bertebaran disana-sini.
"Sepertinya dunia ini versi buruk dari dunia kita," kata Michinaga
Beberapa kali mereka dicegat oleh gerombolan zombie, tapi mereka bisa mengatasinya dengan mudah.
"Mereka seperti tak ada habisnya," kata Eiji setelah melepaskan perubahannya
"Setidaknya kita masih selamat," kata Michinaga
Matahari sudah mulai tinggi dan tempat yang mereka tuju sudah mulai terlihat.
Tiba-tiba sebuah roket meluncur kearah mereka, dengan sigap Eiji dan Michinaga menghindar tepat waktu.
Sekelompok Rider muncul dari balik bangkai kendaraan dan reruntuhan gedung.
"Serahkan semua persediaan dan juga Buckle kalian!" perintah Rider bermotif babi
"Enak saja!" seru Michinaga sambil memasang Buckle ke Desire Driver miliknya, begitu pula dengan EijiZombie! Ready? Fight!
Magnum! Ready? Fight!
Pertarungan sengit yang tidak imbang terjadi. Meskipun terpojok tapi Buffa dan Sirius bisa imbang melawan lusinan Rider di hadapan mereka.
Dengan beringas Buffa mencabik-cabik setiap musuh yang datang dengan Zombie Breaker nya. Pengalaman bertarungnya memang tidak diragukan lagi. Ditambah dengan kemahiran Sirius menembaki semua musuh tanpa meleset membuat mereka jadi kombinasi yang mematikan.
"Sial, mereka banyak sekali!" seru Buffa mulai kewalahan akibat lukanya
Sirius bergerak lincah menghindari serangan sambil terus menyerang. Dia mencoba melindungi Buffa sebisa mungkin.
Sebuah buckle berkilau keemasan di atas rerumputan, dengan sigap Sirius mengambil dan melemparkan Buckle itu pada Buffa.
"Michi! Tangkap!" seru Sirius
"Fever Slot Buckle ya," kata Buffa saat menangkapnyaSet Fever! Jackpot! Hit! Golden Fever!
"Kekuatan Jyamashin masih ada!" Teriak Buffa yang kini berubah ke wujud Musou
Tidak ada satupun serangan lawan yang berarti setelah Buffa berubah menjadi Musou form. Semua tembakan seakan hanya lemparan kertas baginya.Poison Charge! Tactical Break!
Fire! Tactical Blast!
Buffa dan Sirius menggunakan serangan pamungkas mereka bersamaan, menumbangkan semua lawan mereka.
"Kuhadap ada cara lain, tapi saat ini tidak ada pilihan lain," kata Buffa
Mereka bergegas melanjutkan perjalanan mereka yang sudah tidak begitu jauh tanpa hambatan.
Eiji mengirimkan pesan pada Tsumuri tentang kondisi mereka saat ini setelah tiba di tujuan mereka.
"Kurasa begini saja sudah cukup," kata Eiji setelah mengirim pesan
"Dan kita harus menunggu," kata Michinaga
"Benar, kita harus menunggu," Eiji membenarkan
Michinaga mengganti perbannya sementara Eiji memeriksa mobil-mobil terlantar di sekitar tempat mereka.
"Mendapatkan sesuatu?" tanya Michinaga
"Tidak banyak, hanya beberapa biscuit kadaluwarsa dan air mineral," jawab Eiji
"Lumayanlah untuk bertahan sampai kita bisa pulang," sahut Michinaga
"Benar," Eiji mengiyakan
Bernaung di antara bangkai mobil dan pepohonan nampaknya cukup aman. Setidaknya mereka tidak terlihat oleh bandit atau zombie. Saat ini mereka berdua hanya bisa menunggu sampai Win dan Tsumuri berhasil menemukan cara agar mereka semua bisa pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamen Rider Geats : Destiny Game
FanfictionTiga tahun telah berlalu sejak berakhirnya Desire Grand Prix, semua orang hidup bahagia di dunia yang diciptakan oleh Ukiyo Ace. Namun muncul masalah baru dengan dimulainya Destiny Game yang dibuat oleh seorang pria misterius bertopeng rubah hitam y...