10: Wabah

35 3 0
                                    

Keiwa dan Ace terus berlari dari kejaran segerombolan monster dan orang-orang yang terus melempari mereka dengan batu.
"Sebenarnya apa yang terjadi disini?" tanya Keiwa
"Entahlah, tapi sepertinya orang-orang di sini membenci Kamen Rider," sahut Ace
Mereka terus berlari sekuat tenaga sambil berusaha menghindari lemparan batu dan serangan-serangan lain dari pengejar mereka.
Dikejauhan nampak sesosok berkerudung yang memanggil mereka, memberi aba-aba agar mereka berdua mengikuti dan bersembunyi ditempatnya.
Tanpa banyak tanya Ace dan Keiwa segera mengikuti orang tersebut. Mereka melewati gang-gang sempit, dan sepertinya tidak ada lagi yang mengikuti mereka.
Mereka berhenti berlari setelah memasuki sebuah jalan buntu. Mereka terus berjalan kearah dinding yang ternyata ada sebuat jalan sempit menuju ke bawah bila merangkak cukup rendah.
"Kalian sudah aman disini," ujar sosok berkerudung itu yang ternyata adalah seorang gadis.
Disekeliling mereka banyak orang-orang tua ataupun muda menggunakan driver baik di pinggang ataupun di lengan mereka.
"Selamat datang di markas kami, hai orang-orang asing. Aku Kashim, bisa dibilang ketua kelompok ini," kata pria berwajah ramah menyambut Ace dan Keiwa
"Tuan Kashim, bisakah anda menjelaskan kenapa orang-orang sangat membenci Kamen Rider?" tanya Keiwa
"Beristirahatlah terlebih dahulu, semua pertanyaan kalian pasti kami jawab. Tetapi sebelumnya bersantailah dahulu," kata Kashim.
Gadis-gadis membawa mereka kesebuah kamar dan mempersilahkan mereka untuk membersihkan diri.
"Mereka sangat Ramah. Tapi kita tidak bisa tetap disini," kata Keiwa
"Aku tahu, tapi kita tidak punya pilihan lain," sahut Ace
"Oh ya, ngomong-ngomong bukannya dewa tidak terpengaruh ruang dan waktu?" tanya Keiwa
"Ruang dan Waktu, bukan Dimensi," sahut Ace
"Memangnya beda ya?" tanya Keiwa lagi
"Walau sama pun aku hanya bisa pulang pergi sendirian. Kecuali kau mau mati dulu," kata Ace sambil tersenyum
"Bohong ah," kata Keiwa yang disambut tawa renyah Ace.
Ace dan Keiwa kembali ke ruang utama setelah beristirahat sejenak. Orang-orang berkumpul mengelilingi meja siap untuk makan malam.
"Tuan-tuan sekalian, marilah nikmati makan malam bersama kami!" sambut Kashim begitu Ace dan Keiwa memasuki ruangan.
Hanya ada sedikit roti dan margarin serta air mineral. Keiwa berusaha menolak tawaran makan tetapi mereka terus memaksa, akhirnya dengan anggukan dari Ace akhirnya mereka ikut makan.
"Ah ya, mengenai pertanyaan kalian sebelumnya akan aku ceritakan," kata Kashim memulai, "Sekitar sepuluh tahun yang lalu terjadi bencana di sini, entah bagaimana orang-orang mulai berubah menjadi monster. Lalu profesor Iwana seorang ilmuwan hebat menciptakan sebuah penemuan hebat, yakni Rider System. Lalu dibentuklah tim untuk membasmi monster yang mengamuk.
"Namun tanpa disadari profesor Iwana maupun tim Kamen Rider, seseorang ternyata menciptakan sebuah virus untuk merubah orang-orang menjadi monster. Para Kamen Rider mulai Membasmi monster-monster tersebut tanpa tahu jika mereka masih memiliki jiwa manusia.
"Karena itulah orang-orang mulai membenci Kamen Rider karena dianggap sebagai prajurit keji. Banyak yang berhenti menjadi Kamen Rider tetapi yang tetap percaya pada profesor Iwana tetap banyak karena ternyata Rider System yang diciptakan oleh beliau menciptakan imunitas terhadap virus monster," jelas Kashim.
Ace dan Keiwa hanya bisa termenung mendengar cerita dari Kashim. Sebuah kenyataan yang sulit dipercaya.
Keiwa melihat sebuah totem yang sebelumnya tidak pernah dia perhatikan. Sebuah totem dengan bentuk Rubah dan Musang saling menopang. Pada bagian paling bawah totem itu nampak sesuatu seperti lubang yang bercahaya.
"Ace jangan-jangan itu yang dikatakan Tsumuri!" bisik Keiwa sambil menunjuk ke arah totem,
Kashim menyadarinya dan menoleh kearah yang ditunjuk Keiwa, "Ah, itu adalah simbol Dewa Rubah dan Kaisar Musang yang dibuat profesor Iwana sebelum wafat. Beliau percaya bahwa suatu hari dunia akan kedatangan Dewa Rubah dan Kaisar Musang akan mengembalikan kedamaian di dunia ini," jelas Kashim
Ace berdiri dengan percaya diri di tengah-tengah mereka.
"Kamilah Dewa Rubah dan Kaisar Musang yang dimaksudkan oleh profesor Iwana!" kata Ace dengan suara menggelegar disambut gelak tawa semua orang, beberapa orang bahkan mengolok-oloknya namun Ace masih dengan tatapan percaya diri dan senyum di wajahnya.
"Yang dikatakan Ace itu adalah benar," kata Keiwa ikut berdiri meskipun agak canggung. Mengeluarkan Bujin Sword Buckle miliknya, "Henshin,"

Set Avenged! Black General! Bujin Sword! Ready? Fight!

Semua orang termasuk Kashim terkejut dan langsung tersungkur bersujud didepannya. Ace tersenyum ke arah Keiwa.
"Berdirilah kalian semua!" seru Tycoon mencoba membuat suaranya terdengar berwibawa.
"Ada satu hal yang tidak dikatakan oleh profesor Iwana," Ace berdeham, "Saat patung Dewa Rubah dan Kaisar Musang bersinar maka keduanya akan datang," kata Ace sambil kembali duduk dan menikmati roti miliknya
Keiwa melepaskan perubahan Ridernya dan kembali duduk, "Aku, Sakurai Keiwa beserta Ukiyo Ace yang agung ini akan mengembalikan perdamaian di dunia ini," ujar Keiwa masih dengan gaya sok berwibawa, "karena itu, katakan kepada kami siapa dalang dibalik semua ini. Dan dimana dia berada,"
Dengan sedikit gemetar akhirnya Kashim bicara, "Pelaku penyebaran virus ini adalah ilmuwan gila, profesor Sakamoto. Dia menggunakan kecerdasan miliknya untuk memperkaya dirinya. Dia membuat virus dan dia juga yang menjual vaksin penangkalnya. Dia biasa ada laboratorium miliknya di distrik tiga."
Keiwa memandang Ace yang mengangguk paham. Mereka lantas berdiri dan keluar dari tempat itu.
"Kalian keluarlah dari persembunyian, penderitaan telah berakhir!" seru Ace sambil melangkah pergi.

Ace dan Keiwa berjalan menuju distrik tiga. Mereka tidak menghiraukan makian ataupun lemparan batu dari orang-orang.
Mereka tiba di depan sebuah bangunan yang terlihat paling mewah diantara gedung-gedung lainnya. Dua orang pengawal langsung menghadang mereka.
"Menyingkirlah, kami ada perlu dengan profesor Sakamoto!" Keiwa mencoba menggertak
Seorang pria berambut putih keluar, jubah lab nya dihiasi dengan perhiasan emas dan berlian.
"Berani juga kalian kemari," kata Sakamoto sambil memberi perintah pada pengawal nya untuk menyerang Ace dan Keiwa.
Kedua pengawal itu mengayunkan tinju besar mereka pada Ace dan Keiwa yang dengan gesit menghindar.
Tak ada satupun pukulan yang berhasil mengenai mereka, sementara pihak Ace dan Keiwa berhasil mendaratkan pukulan ke rusuk dan rahang lawannya.
"Kalian lebih tangguh dari dugaanku! Sekarang bagaimana kalau begini?" profesor Sakamoto menancapkan dua suntikan kepada para pengawalnya.
Dengan geram dan erangan tubuh kedua pengawal profesor Sakamoto berubah menjadi monster berwujud beruang.
"Tidak ada pilihan lain!" seru Ace sambil mengeluarkan Buckle miliknya
"Henshin!" teriak Ace dan Keiwa berbarengan

Set Ignition! Dynamite Boost! Geats IX! Ready Fight!

Set Avenged! Black General! Bujin Sword! Ready? Fight!

"Habisi mereka berdua!" perintah profesor Sakamoto
Gerakan kedua pengawal itu jadi lebih gesit setelah berubah menjadi monster. Geats dan Tycoon nyaris kewalahan dibuatnya.
Geats menendang musuh didepannya hingga menghantam tembok. Belum sempat lawannya bergerak dalam sekejap Geats telah muncul didepannya.

Dynamite Boost Time! Boost IX Victory!

Geats menghantam lawannya dengan satu pukulan super keras hingga tembok di belakangnya hancur.
Sementara itu di lain pihak Tycoon tengah bersiap melancarkan teknik pamungkas miliknya.
Dengan tebasan-tebasan pedangnya Tycoon membuat lawannya menjadi tak berdaya. Tycoon melompat mundur dan mengambil ancang-ancang.

Bujin Sword Victory!

Tycoon bergerak maju bahkan lebih cepat dari hembusan angin dan dengan satu tebasan lawan dihadapannya langsung tumbang seketika.

"Hiy, apa... Apa yang kalian inginkan? Akan aku berikan apapun yang kalian mau!" gagap profesor Sakamoto
"Vaksin untuk virus monster ini, berikan secara cuma-cuma pada semua orang," kata Tycoon, "Dan bila kau tidak melakukannya, maka kami berdua akan kembali dan memberikan penghakiman yang lebih besar padamu," tambahnya
Geats melangkah menaiki tangga tak terlihat ciptaannya sendiri, semakin lama semakin jauh keatas.
"Semuanya, konflik antara penduduk dan Kamen Rider telah usai! Tidak perlu lagi saling mencurigai ataupun bersembunyi, karena penyebab wabah monster ini telah kami atasi dan pelakunya telah kami kalahkan! Karena itu keluarlah dari rumah dan persembunyian kalian semua! Vaksin tersedia bagi semua orang! Mulai sekarang tidak akan ada lagi perselisihan diantara semua orang, hanya ada perdamaian!" Mendengar pidato dari Geats semua orang keluar dan bersorak-sorai dengan riang.
Geats kembali turun ke sisi Keiwa yang mengawasi orang-orang yang berbondong datang untuk mendapat vaksin.
"Kerja bagus Kami-sama!" bisik Keiwa sambil mengedip pada Geats

Kamen Rider Geats : Destiny GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang