eigh

2.4K 176 8
                                    

"mama. Apasi. Zhanzhan ka-..."

"Zhanzhan apa?!! Mama hanya mengatakannya yang sejujurnya. Bagaimana kalau suamimu mencari wanita atau pria lain memangnya Zhanzhan mau?! Tidak kan?! Maka dari itu Zhanzhan harus melakukan kewajiban Zhanzhan sebagai istri. Yaitu melayani suaminya. Jangan sampai kau membuat Yibo menunggu Zhanzhan. Mama lihat Yibo juga memiliki nafsu yang sama besarnya seperti lelaki normal pada umumnya."

"Mama! Mama mendoakan suami Zhanzhan mencari wanita atau lelaki lain iya?!!" Protes xiao Zhan mendelik.

Xinye memijat pelipisnya. "Bukan begitu. Maksud Mama. Cepat kau lakukan acara skidipapap mu dengan yibo. Kasihan dia menunggu kapan kau siap untuk di perkosa olehnya. Kau jangan bego sangat lah Zhanzhan. Perasaan mama sewaktu mengandungmu, mama tidak bego-bego seperti ini" keluh xinye.

"MAMA. ZHANZHAN TIDAK BEGO. KENAPA MAMA SEKARANG JADI LEBIH MEMPERDULIKAN SI WANG SINTING ITU DARIPADA PUTRAMU SENDIRI?!!!"

"Apanya?!! Mama memperdulikanmu bodoh. Mangkannya mama menyuruhmu untuk segera melakukan skidipapap bersama Wang yibo. Jangan membuat dia menunggu Zhanzhan. Apa kau tidak kasihan melihat wajah datar sedatar triplek itu memelas?!!!" Pekik xinye.

Xiao Zhan terdiam. Ha? Memelas? Xiao Zhan bahkan belum pernah melihat wajah memelas Wang Yibo. Yibo bahkan tidak pernah mengekangnya untuk melakukan sex bersamanya. Apa jangan-jangan Yibo memiliki simpanan di belakangnya? Xiao Zhan menyeleneh.

"Pokoknya mama tidak mau tau. Zhanzhan harus melakukan itu pada yibo, atau mama coret kau dari kartu keluarga karena melanggar hukum undang-undang istri tidak melakukan acara skidipapap bersama suaminya." Ancam xinye.

Xiao Zhan mendengus. "Terserah mama. Zhanzhan lelah berdebat dengan maka yang tidak ada hentinya. Lagian Yibo juga tidak masalah, dia bahkan tidak mengekang ku sama sekali untuk melakukan itu. Mama saja yang sensi. Kalau mama ingin segera mempunyai cucu mangkannya mama nikahkan aku dengan wanita bukannya sesama pria." Gerutu xiao Zhan.

Xinye membulatkan matanya, dengan segera dia menangkup pipi xiao Zhan. "Zhanzhan." Panggil xinye rendah.

Xiao Zhan mendadak gugup di panggil sebegitu rendahnya oleh xinye. Dia menyengir tak berdosa pada ibunya. "Ma-..."

"Zhanzhan menyesal karena mama menjodohkanmu dengan pilihan mama?" Tanya xinye masih dengan nada rendah seperti biasa.

Xiao Zhan replek kalang kabut. Bukan maksudnya begitu. Dia hanya bilang.. arghh tapi mamanya malah mengartikannya lain. Sialan. Xiao Zhan menggelengkan kepalanya kaku.

"Jujur."

"Mama, xiao Zhan laki-laki. Aku tidak akan pernah bisa hamil. Zhanzhan tidak memiliki rahim seperti mama?! Bagaimana nanti kalau Yibo ingin mempunyai anak?! Dan malah menikah membuat anak bersama wanita lain?! Sedangkan aku di terlantarkan karena tidak bisa ha- akhhh MAMAAAA!" protes xiao Zhan karena bibirnya di tepuk begitu saja oleh xinye.

"Rasakan. Mampus. Mangkannya di coba dulu. Pasti akan  ada hasilnya." Gerutu xinye kesal sendiri pada anaknya.

"Mama. Zhanzhan tidak akan pernah bisa ha-..."

"Kau bilang seperti itu lagi, mama penggal kepalamu." Ancam xinye mendelik tajam.

Xiao Zhan mendengus, apa salahnya coba dia berkata seperti itu. Bukankah dia memang tidak bisa hamil karena gendernya laki-laki? Lagian dia juga tidak mempunyai asi ataupun susu. Dan lubang wanita. Hanya mempunyai lubang pantat dan lubang kencing.

"Iya-iya." Final xiao Zhan pada akhirnya.

Xinye menghela nafas lelah. "Pokoknya mama tidak mau tau. Zhanzhan harus melakukan itu dengan yibo. Titik." Ujar xinye tanpa bantahan.

My Handsome Lecturer (yizhan) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang