Jam 02.01 dini hari
"Eunghh.. wangyiii" xiao Zhan memegang perutnya yang bergejolak menginginkan sesuatu. Xiao Zhan memiringkan badannya. Dia mendongak menatap Yibo yang masih lelap tidur. "Wangyi" panggil xiao Zhan parau.
Xiao Zhan mengapit hidung yibo. "Wangyiii. Bangun."
"Mh. Kenapa?" Yibo membuka matanya. Dia memiringkan tubuhnya agar bisa menatap xiao Zhan leluasa.
Xiao Zhan mencebikkan bibirnya. "Aku ingin mangga." Pinta xiao Zhan melas. Wajahnya sudah memerah karena terlalu ingin.
Yibo melirik jam. "Ini sudah malam. Besok lagi ya?"
"Aku mau sekarang. Mangga. Mangga muda dan mangga tua. Belikan aku itu dan kupaskan untukku." Rengek xiao Zhan mencium bibir Yibo.
Cupp.
"Belikan." Pinta xiao Zhan manja.
Yibo terkekeh. "Cium aku lagi."
Cuppp.
Cupp.
Xiao Zhan mencium bibir Yibo 2 kali. Dia tersenyum kegirangan melihat Yibo yang beranjak dari kasurnya. "Belikan. Aku ingin itu. Jangan lama-lama ya"
"Mn. Tunggu disini." Yibo mengusak rambut xiao Zhan. Mengambil mantelnya dan kunci mobilnya untuk mencari mangga muda serta mangga tua yang diinginkan xiao Zhan.
Pikiran pria itu tidak menuju kepada ibu hamil yang biasanya mengidam. Karena Yibo tidak terlalu yakin jika istrinya xiao Zhan bisa hamil seperti wanita-wanita diluaran sana. Ataupun seperti mommy dan mama mertuanya.
Jam 02.50 Yibo pulang dengan wajah kusutnya. Dia hanya mendapat 4 buah yang diinginkan xiao Zhan. Yibo masuk kedalam kamarnya dengan membawa piring dan pisau.
Pria itu mengupaskannya untuk xiao Zhan dan memotongnya menjadi beberapa bagian. Yibo mendekati ranjang untuk membangunkan xiao Zhan. "Zhan. Sayang"
"Ughh"
"Sudah pulang?"
"Mengantuk?"
Xiao Zhan mengangguk beberapa kali. Dia bangun perlahan untuk memakan buah mangganya. "Memangnya ada yang buka? WAHHH! MANIS. AKU MENYUKAINYA. suapi aku wnagyi!" Pekik xiao Zhan kegirangan.
Yibo terkekeh, "masih ada, buka mulutmu lagi" titah Yibo menyuapi xiao Zhan buah yang sudah dia kupas dan dipotong beberapa bagian.
Xiao Zhan memakan suapan Yibo lahap. Sampai menyisakan beberapa potongan buah. Xiao Zhan meminum air putih itu hingga tandas. Dia membaringkan tubuhnya di samping Yibo. "Tidur. Ngantuk"
"Tidurlah. Aku menaruh ini sebentar" Yibo mengusap pucuk kepala xiao Zhan.
Xiao Zhan menggeleng tidak mau di tinggal. "Disini saja. Temani aku tidur." Pinta xiao Zhan parau. Xiao Zhan menidurkan Yibo perlahan disampingnya, langsung saja menindih tubuh Yibo dan memejamkan matanya diatas dada Yibo.
Tangan Yibo terangkat menyentuh kepala xiao Zhan. "Mn" perlahan matanya mulai ikut terpejam bersama sang pujaan hatinya.
Huwek.
"Hiks."
"Pusing, sialan. Kenapa akhir-akhir ini aku sering mual. Tapi tidak mengeluarkan cairan. Hanya ada cairan bening ini selalu yang keluar."
"Apa aku terkena penyakit?" Monolog xiao Zhan bertanya. "Ck, penyakit apa coba. Aku harus periksa ke dokter. Tapi nanti saja lah. Aku ingin makan bersama wangyi!"
"Tapi wangyi masih mengajar. Kenapa pria sinting itu banyak sekali jadwal mengajar sekarang. Huuu aku ingin bersamanya. Memeluknya." Rengek xiao Zhan pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Lecturer (yizhan) ✓
RandomPerjodohan tentang Yibo dan xiao Zhan. Awal pertemuan yang tidak disengaja berakhir perjodohan konyol orang tua mereka berdua. Dan menyatukannya dalam ikatan pernikahan. Baca aja.