seventeen

2.5K 159 10
                                    

"wangyi!"

"Mn?"

"Kau saja yang membelinya. Aku lelahh. Aku duduk saja menunggumu disini. Kau yang membelinya"

"Ikut. Aku akan menggendongmu"

"Tidak mauu" rengek xiao Zhan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau. Lelah. Kakiku akan pegal. Jari-jari cantikku pasti akan kusut. Aku tidak mau."

"Kau yakin?"

"Ya! Kau beli saja sendiri. Aku disini saja. Huss huss belikan aku teh poci dan mixue. Aku ingin itu" pinta xiao Zhan.

Yibo menghela nafasnya. "Ikut ya?"

"Ti-..." Ucapannya tergantung. "Baik! Aku ikut! Tapi aku akan mengambil semua cemilan dan makanan yang aku mau. Bagaimana?"

"Up to you babe."

"Janji!"

"Janji sayang" Yibo membawa dompetnya dan kunci mobil. Pria itu merengkuh pinggang xiao Zhan. Membawanya ke garasi mobil untuk pergi membeli kebutuhan makan dan sekalian berbelanja bulanan.

Mereka sepakat untuk memasak saja daripada membeli membuang-buang uang.








"Mau yang mana?"

"Pilih saja sesukamu. Aku mau mengambil cemilan." Seru xiao Zhan berlari menuju rak Snack dan minuman.

Yibo menggelengkan kepalanya melihat tingkah istri kecilnya itu. Pria itu membawa satu troli belanjaan yang sudah sedikit penuh, memasukkan semua daging yang dia pilih sayuran, serta buah-buahan dan minyak, beras. Yibo mengikuti xiao Zhan yang tengah memilih beberapa cemilan.

Mulutnya seketika menganga melihat troli belanjaan istrinya telah penuh diisi dengan berbagai Snack. "Kau yakin bisa menghabiskannya?"

"Untuk stok. Aku ingin anggur." Pinta xiao Zhan tanpa melihat kearah Wang yibo. Pria itu disibukkan dengan memilih beberapa Snack yang menurutnya sangat enak.

Bahkan tanpa memilih pun xiao Zhan memasukkannya kedalam troli. "Sudah! Ayo pulang" ajak xiao Zhan menggandeng tangan Yibo.

Xiao Zhan melihat kearah jari-jari cantiknya. "Lihat, jari-jari cantikku berubah karnamu." Bibir xiao Zhan mencebik.

Yibo terkekeh, "tunggu saja. Biar aku yang membayar"

"Tentu. Kan kau yang punya uang, aku kan hanya ikut memilih dan ikut makan." Ujar xiao Zhan tanpa dosa. Xiao Zhan mengikuti Yibo dari belakang.

Pria itu melirik sekitarnya yang terasa sepi pengunjung, hanya ada beberapa orang itu pun dimana-mana. Mencar layaknya ayam. Xiao Zhan mendengus, dia menatap punggung tegap suaminya. Aku...
Apa aku sadar bahwa sekarang aku sudah menikah? Lebih parahnya lagi dengan dosenku sendiri. Aku bahkan sudah pernah melakukan itu bersama Yibo.. berapa kali ya? Emm... Ada mungkin 4 kali? Staminanya sungguh kuat!
Mungkin awal pernikahan tidak didasari dengan cinta.. tapi... Sekarang aku sudah sedikit. Hanya sedikit. Sedikit mencintainya. Dan aku tidak ingin Bu dosen itu merebut wangyi dariku.
Bagaimana jika aku tidak hamil? Apa dia akan meninggalkanku?
Aku pria. Dan aku tidak akan pernah bisa hamil. Tapi kenapa perkataan mama dan mommy Daddy membuatku sangat ambigu, penasaran dengan hasilnya setelah melakukan itu.
Apa aku harus pergi ke dokter untuk memeriksa bahwa aku memang bisa hamil? Atau... Aku.. ck tidak-tidak.
Jika aku tidak bisa hamil bagaimana dengan nasibku nanti? Walaupun Yibo berkata bahwa kita akan mengadopsi tapi... Rasanya hatiku tidak terima dan sakit. Aku tidak mau mengadopsi anak.
Aku hanya ingin anak itu berada di perutku. Tapi, aku tidak yakin bahwa aku bisa hamil. Bagaimana nanti mereka beranggapan bahwa aku aneh?
Mungkin hal yang wajar bagi Yibo, bukankah pria itu bilang padaku temannya hamil?
Aku tidak percaya tapi aku harus percaya.
Bagaimana aku tidak hamil? Dan berkahir dia meninggalkanku. Aku tidak mau menjadi duda diusiaku yang masih muda.
Sialan. Kenapa mama tidak menikahkan ku dengan wanita saja sih. Tapi menikah dengannya tidak buruk juga  karena aku menyukai goyangannya hahaha. Monolog xiao Zhan panjang lebar dalam hatinya.

My Handsome Lecturer (yizhan) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang