15 | Lycan's Mate

162 10 0
                                    

✨Selamat membaca ✨

✿︎✿︎✿︎

"Apa kalian bertiga membenci Lorenzo?"

Saat Valentine berkata ingin membawanya jalan-jalan, yang pria itu maksud adalah berjalan-jalan di hutan. Tak jauh di belakang rumah persinggahan, memang terdapat hutan lebat. Alicia sama sekali tak pernah berpikir untuk memasuki hutan gelap semacam ini kalau bukan bersama Valentine. Pria yang membuatnya merasa selalu aman. Tak lupa, mereka berdua mengenakan mantel tebal untuk mengusir dingin.

"Bukan membenci, tapi frustasi." Jawabnya. "Tapi bisa dimengerti. Lorenzo sudah mencari Cordelia lebih dari sepuluh tahun dan selalu kehilangan jejak tiap kali hampir menemukan penyihir itu."

"Cordelia?"

"Wanita yang sedang kami cari. Putri kerajaan Lycan di Luminae."

"Jadi, misi kalian adalah menemukan seorang putri kerajaan bernama Cordelia?"

Valentine mengangguk. "Belum lama ini kami sudah berhasil menemukan Cordelia, tapi tak bisa memberi tahu Lorenzo dulu."

"Jika dia tahu, dia akan murka?" Tanya Alicia khawatir. Ia tidak ingin sesuatu terjadi pada Valentine. Mengingat betapa kakunya Lorenzo, ia yakin pria itu pasti tak akan tinggal diam jika tahu apa yang Valentine sembunyikan.

Valentine mengangguk setuju. "Sekalipun aku menjelaskan, dia tidak akan mengerti. Jika berada di posisinya, mungkin aku juga akan sefrustasi itu."

Oke. Ini permasalahan rumit. Alicia tidak pernah penasaran ataupun mencari informasi mengenai keluarga kerajaan atau semacamnya, apalagi kerajaan lain. Tapi ini tentang Valentine. "Apa yang akan kamu lakukan sekarang, Val?"

"Aku akan mengundurkan diri dari misi begitu kembali ke kerajaan Luminae dan menghadap raja Volkov."

"Bukankah itu berbahaya? Mundur dari misi?"

"Bukan yang pertama kalinya. Banyak tim sebelum aku, West dan Ryker yang menyerah mencari Cordelia."

Putri kerajaan yang mampu membuat banyak orang menyerah mencarinya. Wow. Sekarang, Alicia penasaran dengan sosok Cordelia.

"Sudah sangat jelas, putri yang dicari tidak ingin ditemukan." Alicia berkesimpulan. Memang sulit untuk menemukan seseorang. Lebih sulit lagi jika seseorang itu tidak ingin ditemukan.

"Ingat, saat kemarin kamu cemburu?"

Alicia sama sekali tidak ingin mengingatnya, tapi ia mengangguk.

"Kami pikir Anastasia memiliki informasi mengenai Cordelia. Tapi ternyata tidak. Aku sungguh tidak ingin melihatmu cemburu Alicia. Kemarin hanya sandiwara."

"Aku percaya padamu, Val. Tapi mustahil Ana memiliki informasi mengenai putri kerajaan Luminae?"

"Sebenarnya tidak mustahil. Karena sepertinya saudara tirimu terlibat dengan dunia sihir lebih jauh dari yang orang lain pikir. Tapi, cukup bicara mengenai mereka, Sunshine."

Jantung Alicia selalu merasakan hal aneh tiap kali Valentine menggunakan panggilan itu. Keanehan yang spesial dan ia sukai.

"Kamu ingin berbicara tentang kita?"

Valentine mengangguk. "Seharusnya aku memberitahumu sejak awal, dengan begitu kamu tidak akan sakit hati."

Jantung Alicia berdegup semakin kencang menantikan Valentine meneruskan kalimatnya. Dalam lubuk hatinya, ia tahu apa yang akan pria itu katakan. Tapi Alicia menginginkan pernyataan pria itu. Kepastian.

"Alicia, my sunshine, kita adalah pasangan takdir, atau Mate."

Menduga dan mendengar pengakuan secara langsung adalah dua hal yang berbeda. Pengakuan Valentine juga mengonfirmasi dugaan yang telah melayang di pikirannya berkali-kali.

Kebahagian menjalar ke seluruh tubuh Alicia. Bibirnya melengkungkan senyum akan pernyataan pria itu. Ia tidak bisa menghentikan bunga-bunga yang merekah di perutnya.

Alicia sudah curiga kalau mereka berdua sebenarnya Mate sejak menyadari betapa posesif pria itu terhadapnya. Kecurigaan yang baru berupa dugaan itu bisa membuatnya senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

Lalu mendengar Valentine mengakui secara langsung, Alicia tak mampu mendeskripsikan rasa bahagia yang merasuk dalam jiwanya kali ini.

"Sunshine, ucapkan sesuatu."

"Aku ingin bertemu dengan wujud Lycan-mu."

Tubuh Valentine mendadak kaku.

"Kurasa itu bukan ide bagus."

"Kenapa? Apa permintaanku terlalu sulit?"

Valentine tampak masih menimbang.

Tak ingin menunggu, Alicia berinisiatif berbalik pergi. Walaupun sejujurnya ia tidak tahu harus berjalan kemana. Toh, dia tak sungguh ingin pergi. Hanya pura-pura.

Reaksi Valentine tidak mengecewakan. Dengan cepat pria itu menarik tangan Alicia hingga tubuh mereka saling bertabrakan karena pria itu terlalu menggunakan banyak tenaga. Lengannya kemudian melingkar di tubuh Alicia. Napas pria itu menggebu.

Dengan menggunakan tangan satu lagi, ia mengusap rambut Alicia dengan lembut. Sangat berbeda dengan saat menariknya.

"Aku tidak ingin kamu takut dan lari. Lycan sangat suka berburu. Kalau kamu lari, aku tidak akan bisa menahan diri."

Alicia tersenyum dan mengangguk. "Percaya padaku."

Lalu Valentine melepaskan pelukannya dan bergerak mundur beberapa langkah, kemudian menanggalkan kaos dan celana jeans hingga hanya tersisa celana boxer. Setidaknya dia tidak telanjang.

Alicia tersipu saat melihat lekuk tubuh sempurna di depannya. Ia semakin malu saat Valentine menggoda dengan mengedipkan satu mata.

Dengan keteguhan hati, Alicia menahan kedua tangannya agar tidak menutupi wajah karena ia sangat malu.

Ia harus kuat.

"Kamu bebas melihat tubuhku, Sunshine, lagi pula seluruh tubuh dan jiwaku adalah milikmu."

Jika Valentine mengucapkan kalimat tersebut dengan niat menenangkan, ia gagal. Sebaliknya, tubuh Alicia terasa panas dan pipinya pasti sudah semerah tomat.

Melihat reaksi Alicia, pria itu malah tersenyum semakin lebar. Alicia kesal karenanya. Tunggu sebentar lagi, ia pasti akan membalas.

Detik selanjutnya, tubuh Valentine mulai berubah bentuk. Perubahan berlangsung cepat. Bahkan Werewolf masih butuh waktu beberapa saat. Lycan berubah wujud secepat itu? Tak heran mereka disebut makhluk mematikan.

Akhirnya Alicia menyadari wujud Lycan memang mirip Werewolf, hanya saja mereka bisa berdiri dengan dua kaki. Lebih mirip manusia, tapi juga tidak secara bersamaan.

Valentine menjulang tinggi di depannya membuat Alicia bagaikan semut, karena sekarang tingginya hanya mencapai pinggang pria itu. Ia sangat tinggi... dan besar.

Bohong kalau Alicia bilang tidak terintimidasi, namun bukan berarti ia akan membiarkan emosi itu menggagalkan rencananya.

Saat Alicia bilang 'percaya padaku,' sebenarnya ia sengaja tidak menyelesaikan kalimatnya. Ia sengaja menyimpan kalimat, 'aku pasti lari.'

Alicia akan mengagumi wujud Lycan pria itu nanti. Sekarang, ia harus memastikan Valentine menjadi miliknya.

Alicia mulai lari.

✿︎✿︎✿︎

Tinggalkan voment, yuk, biar Scarlett semangat nulisnya. 

Thank You 🥰 

_______
September 25, 2023

Royal Lycan SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang