6 | The Deal

200 19 8
                                        

Selamat membaca 🥰 

✿︎✿︎✿︎

Saatnya membuat kesepakatan.

Disinilah mereka sekarang. Pada jam istirahat, duduk di taman belakang sekolah serta di bawah pohon besar dan rindang. Cukup privasi karena jauh dari siswa lain. Alicia menengok kanan dan kiri, memastikan tak ada yang lewat.

"So?" Valentine membuka percakapan seolah tak peduli sekalipun ada orang lain, tapi Alicia peduli. Pria itu hanya menatapnya.

"Sebentar."

"Bukankah jarak duduk kita terlalu jauh?"

Duduk bersanding seperti sekarang masih masuk dalam kategori dekat bagi Alicia. Jantungnya masih terlalu bergelora.

Untuk meredakan gejolak jantungnya, Alicia menghirup napas dalam sebelum menghembuskannya perlahan. Setelah merasa lebih baik, Alicia baru memulai percakapan.

"Ini hanya akan jadi rahasia di antara kita, oke?"

"Tentu, Alicia. Our dirty little secret."

"Valentine!" Marah Alicia dengan berkacak pinggang dan bibir mengkerut. Apa pria itu menganggap kesepakatan mereka hanya lelucon?

Pria itu malah terkikik. "Oke. Mari kita serius."

"Jawab pertanyaanku dulu." Alicia menatap pria itu masih dengan tatapan jengkel. Ia takkan membiarkan pria di sampingnya meremehkan kesepakatan apalagi berbohong. "Jika bukan penyihir dan jelas bukan manusia, lalu kamu makhluk apa?"

"Lycan." Balasnya singkat tanpa keraguan.

"Lycan?" Alicia pikir Lycan hanyalah legenda.

Sadar akan keterkejutan Alicia, pria itu bertanya, "Pernah dengar werewolf?"

Alicia mengangguk.

"Intinya, Lycan itu sejenis werewolf dengan lebih banyak upgrade." Ucapnya bangga. Setelah itu, nada bicaranya langsung berubah. "Sekarang, jawab pertanyaanku pagi tadi."

Alicia menghela napas. Informasi singkat itu jelas tidak cukup. Baiklah, ia akan bertanya pada Joanna nanti. Sisi baiknya, kalau Valentine hanya menjawab singkat, ia juga tak perlu membeberkan rahasianya terlalu banyak.

"James hanyalah ilusi."

"Ilusi?"

"Intinya, aku tidak sungguh menyukai James. Hanya ilusi."

Valentine menatap ragu. "Lalu, kenapa kamu harus menyatakan suka?"

"Agar aku sakit hati." Aku bicara jujur. Bukankah sakit hati bisa membuat seseorang membenci?

"Alasan yang aneh."

"Pokoknya, aku ingin kamu membantuku memperbaiki reputasiku. Namaku sudah jadi bahan candaan satu sekolah. Aku hanya ingin memperbaiki itu. Jadi, sepakat?"

"Dengan cara?"

"Jadi pacarku." Ucapnya cepat. Sadar kalau ucapannya ada yang kurang, Alicia segera menambahkan. "Pura-pura saja."

"Tapi pura-pura bukan hal yang menyenangkan, Alicia."

"Mau tidak?"

"Okay, but on my terms." Valentine tersenyum miring.

Melihat reaksi Valentine membuat Alicia bertanya-tanya seberapa besar akibat dari rencana gila yang satu ini. Apa ia membuat kesepakatan dengan orang yang salah? Apa ia justru masuk ke jurang yang lebih berbahaya?

Alicia berusaha mengusir pikiran menyesatkan yang hanya akan membuatnya ragu. Selesaikan satu demi satu adalah motto hidupnya. Jadi, yang terpenting sekarang ia harus mengusir James dari hati, mimpi dan pikirannya. Ia butuh lebih dari otaknya untuk bisa berpikir rasional.

"Tak perlu berpikir berlebihan, Alicia. Cukup kabulkan tiga permintaanku. Itu saja."

Alicia pikir tiga permintaan bukan hal yang sulit. "Oke. Sepakat."

"Sepakat."

Mereka berjabat tangan. Tak lupa sensasi sengatan listrik itu menyerang lagi, jantung Alicia sontak berdetak kencang.

✿︎✿︎✿︎

Sejauh ini, bagaimana pendapat kalian tentang cerita ini?

✿︎✿︎✿︎

Ramaikan dengan Voment, yuk, biar Scarlett semangat nulisnya. 

Thank you 🥰 

Royal Lycan SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang