1 | The Curse

468 20 5
                                        

Tekan tanda ⭐️ dulu , yuk!

Selamat membaca 🥰 

✿︎✿︎✿︎

"Seharusnya kamu menyukaiku." Gumam Alicia.

Ia merasa letih. Telah menghabiskan dua tahun masa SMA menjadi pengagum James Hiddleston layaknya mayoritas wanita yang ada di sekolah, tentu saja membuat dirinya letih.

Alicia tidak menyukai dirinya yang larut dalam rasa suka tak terbalas. Tapi ia tak bisa mengontrol hati dan mimpi dalam tidurnya. 

Entah kesalahan apa yang pernah ia lakukan di kehidupan masa lalu hingga ia memiliki kutukan seperti sekarang.

Benar saja ia menganggap hatinya yang menyukai James adalah kutukan. Karena Alicia tahu ia juga telah menyukai James di kehidupan masa lalu melalui mimpi itu.

Walaupun ingatan dalam tidurnya muncul seperti serpihan teka-teki, Alicia bisa mengerti James adalah pria yang ada dalam mimpi itu.

Alicia mendesah frustasi. Lagi dan lagi.

Saat ini Alicia sedang duduk di kursi taman sekolah yang dekat dengan lapangan basket. Tentu saja untuk mengamati pria yang terus saja hadir dalam angan tidurnya.

"Hey, Alicia!" Teriak Joanna tepat di samping telinga Alicia, membuatnya terkejut hingga hampir terjungkal dari kursi.

"Jo. Jangan begitu," Sungut Alicia kesal.

Joanna tertawa. Pasti karena menurutnya Alicia sangat lucu saat cemberut dan marah. Karena alasan itu juga Joanna sering menggodanya.

Sebagai satu-satunya teman yang paling dekat dengannya, bisa dibilang Joanna adalah sosok yang paling mengerti Alicia. Wanita itu juga tahu mengenai kutukan mimpinya.

Joanna mengikuti arah pandang Alicia yang mengamati lapangan basket. "Melihat dia lagi." Komentar Joanna.

"Hmm." Gumam Alicia. "Andai ada cara untuk membuatku menyukai orang lain." Desahnya lagi.

Entah sudah berapa kali Alicia berusaha menyukai pria lain, hasilnya tetap saja nihil. Sungguh kutukan.

"Jo, bukannya kamu populer? Kenapa tak ada satupun penyihir yang kamu kenal?" Dengusnya.

"Alicia, berapa kali lagi kamu akan bertanya pertanyaan yang sama dan yang akan kujawab dengan hal yang sama juga. Makhluk supernatural yang satu itu punya circle sendiri. Benar-benar sulit dimasuki."

Alicia tahu, Joanna sudah sangat berusaha. Permasalahannya, ia bersekolah di SMA Misty yang murid, guru beserta staf lainnya berasal dari berbagai ras. Mulai manusia, werewolf hingga penyihir. Tentu saja sekolah memiliki peraturan ketat untuk tidak menindas mereka yang lemah.

Yah, setidaknya dalam tulisan.

Kenyataan pertama, setiap ras memiliki Circle aka komunitas tersendiri. Terutama werewolf.

Kedua, tak satupun manusia yang berani melawan kemauan dan keinginan werewolf. Mereka bagaikan penguasa sekolah nomor satu. Penyihir ada di urutan kedua sebagai makhluk yang harus dihindari.

Joanna adalah Halfling, yaitu ras campuran penyihir dan manusia. Bahkan sekalipun memiliki separuh ras penyihir, dia masih sulit memasuki Circle penyihir.

Sedangkan James bukan penyihir ataupun werewolf, tapi pria itu memiliki karisma yang tak kalah dari penyihir dan kekuatan yang tak kalah dari werewolf. Tapi Alicia yakin James tidak termasuk ras manusia. Entah makhluk apalagi ia tidak tahu.

Namun, berdasarkan beberapa rumor yang beredar, ada yang mengatakan James memiliki darah penyihir yang terbukti dari wajahnya. Rumor lain mengatakan James memiliki darah werewolf yang terbukti dari kemampuannya hingga menjadi kapten basket mengalahkan werewolf lainnya. Bahkan tidak ada satupun werewolf yang berani mengganggunya. Namun, tetap saja tak ada konfirmasi yang pasti.

Sedangkan Alicia hanya manusia biasa. Tentu saja sangat sulit menjangkau pria seperti James. Ia hanya gadis tak beruntung yang memiliki kutukan menyengsarakan dan membuat dua tahun masa SMA-nya sia-sia.

Sebagai manusia, pengetahuannya mengenai makhluk supernatural masih sangat terbatas. Joanna adalah satu-satunya sumber pengetahuannya, tentu saja selain internet yang lebih terbatas lagi.

Sekalipun sudah beberapa puluh tahun lalu ras supernatural mengungkapkan diri ke publik dan berbaur dengan manusia, tak ada satupun manusia yang mengenal pasti tentang mereka. Tentu saja mereka tidak akan menampakkan kelemahan mereka. Bahkan, di belahan dunia yang lain masih ada yang tidak percaya akan keberadaan makhluk supernatural.

"Hei," Joanna menyenggol lengannya, "Alicia, sahabatku, kamu melamun lagi." Panggilnya dengan suara yang dibuat-buat. Bukan pertama kalinya Alicia terlalu hanyut dalam pikirannya.

Alicia menjawab dengan memutar bola matanya. Ia benar-benar kesal dengan keadaan. Masih ada satu tahun lagi yang harus ia lalui. Ia tidak ingin menghabiskan waktunya berada dalam kondisi menyiksa ini.

Suara bel tanda pergantian jam berbunyi.

"Oke. Sebaiknya kita pergi." Joanna menariknya meninggalkan tempat yang bisa membuatnya melamun hingga melupakan jam kelas. Tempat paling terkutuk yang menariknya lagi dan lagi.

Tapi tak seharipun bisa ia lewatkan tanpa menatap objek kutukannya, sekalipun dari kejauhan.

Ini tak terus boleh berlanjut!

✿︎✿︎✿︎

Ramaikan dengan voment, yuk, biar Scarlett semangat nulisnya. Thank you. 🥰 


Royal Lycan SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang