Scarlett berharap kalian menyukai akhir semacam ini untuk Alicia & Valentine.
✿︎✿︎✿︎
Setelah berhasil menghapus kutukan, Alicia pulang ke rumah dengan niat untuk mengambil beberapa barang serta berpamitan dengan ibunya. Ia telah memutuskan untuk mengikuti Valentine pergi ke Luminae dan ia tidak akan berubah pikiran.
Betapa terkejutnya Alicia saat sampai rumah. Ia melihat pemandangan ibunya yang menangis tersedu-sedu di ruang tamu. Begitu melihat Alicia, ibunya langsung menghambur memeluk Alicia. Berkali-kali ibunya mengucapkan kata maaf dan penyesalan.
Alicia semakin membenci Anastasia saat ibunya menceritakan ketidakmampuannya mengelak sihir. Jenna selalu menyesali tiap ucapan kasar yang keluar dari mulutnya. Tapi ia bagaikan robot yang tak bisa mengontrol tubuhnya sendiri.
Mendengar penuturan ibunya itu, Alicia ikut menangis. Tapi ia juga merasa lega karena selama ini ternyata Jenna tak sungguh membencinya.
Saat Alicia menceritakan perihal kepindahannya ke Lunatic dan menawarkan ibunya agar ikut, Jenna menolak. Ibunya merasa tidak pantas dan tidak berani. Ia sudah terlalu menyakiti Alicia.
Tapi setelah bujukan berkali-kali, untung saja ibunya setuju untuk ikut. Jika tidak, Alicia akan merasa tidak tenang. Bagaimanapun juga, Jenna adalah anggota keluarganya yang tersisa sekaligus ibu kandungnya. Apalagi setelah mengetahui sikap pilih kasih dan kejam ibunya adalah ulah Anastasia, mustahil Alicia akan meninggalkan ibunya seorang diri.
Dua hari telah berlalu sejak pertama kali mereka sampai di Lunatic. Saat ini, mereka sudah berada di istana kerajaan Luminae. Bersama Valentine, West dan Ryker, mereka berempat memasuki ruang singgasana untuk menghadap raja Volkov.
Alicia tak bisa menghentikan degupan jantungnya. Ia tidak pernah bermimpi ingin bertemu seorang raja dan sekarang ia mendapatkan perhatian dari raja Lycan itu. Rasanya Alicia ingin pingsan. Untung saja setelah memberi hormat, Valentine langsung menggenggam tangannya.
"Jadi kamu telah menemukan pasangan takdirmu dan ingin mundur dari misi, Commander?" Tanya raja Volkov dengan nada menuduh.
Valentine menjawab dengan tenang. Beberapa kali pria itu telah meyakinkan kalau ini bukan pertama kalinya. Sudah banyak yang mundur dari memburu Cordelia, bahkan semuanya.
"Benar, Yang Mulia. Maafkan saya."
Dalam ruang pertemuan tersebut raja Volkov tidak sendirian. Di sisi kanan dan kiri mereka terdapat anggota dewan dan kapten kerajaan. Yang paling membuat Alicia tak nyaman adalah Lorenzo yang menatapnya tajam penuh benci.
Benar, Alicia merasa Lorenzo sangat membencinya hanya dari tatapan dingin itu. Valentine menggenggam tangannya semakin erat. Rahang pria itu terlihat kaku menahan emosi. Alicia menghirup udara dalam-dalam lalu menghembuskannya. Ia harus tenang jika tidak ingin Valentine bertindak gegabah karena dirinya.
"Wanita itu pasti berulah lagi. Captain Lorenzo, lagi-lagi anak buahmu gagal."
Lorenzo meninggalkan tempat duduknya, melangkah ke depan lalu membungkuk menghadap raja. "Maafkan saya, Yang Mulia. Mulai sekarang, saya akan turun tangan."
"Bagus. Jika tidak begitu, aku akan mengira kamu takut terhadap putriku, Captain. Seorang Captain Royal Hunter takut terhadap Cordelia. Bukankah lucu?" Raja Volkov tertawa.
Mendengarnya, Alicia merasa raja Volkov sedang menghina Lorenzo, tapi pria itu tak terlihat tersinggung sedikitpun. Wajah kakunya sama sekali tak gentar. Saat Alicia menengok ke sekeliling, tak ada satupun yang ikut tertawa ataupun terlihat menghina Lorenzo. Alicia sungguh tak mengerti perihal politik kerajaan.
Atau hanya pemikirannya saja yang berlebihan?
Apapun itu, Lorenzo lah yang akan menghadapi penyihir licik itu mulai sekarang. Alicia sedikit merasa bersalah atas kelegaan yang ia rasakan. Tapi memang harus ada yang mengemban misi itu, kan?
✿︎✿︎✿︎
End
✿︎✿︎✿︎
Lanjut ke cerita Lorenzo, yuk.
Kita akan menyaksikan tingkah bos dingin menjadi jealous stalker. 😂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
