Harusnya satu circle

343 78 26
                                    

"Kak, lo bujuk si Jeffran buat beliin gua motor yang sama kaya lo kek." Ucap Ran sembari mengelap body motor milik Aron.

Di halaman rumah kedua kakak beradik itu tengah mempersiapkan motor yang akan mereka gunakan.

Ran bertugas membersihkan dan Aron bertugas mengecek kesehatan motornya. Takut terjadi apa-apa di jalan nanti.

"Jeffran bapak lo bego! panggil yang bener." Ran tertawa kecil sembari mengelus rambutnya yang sempat di jitak oleh Aron.

"Tunggu umur lo genap tujuh belas deh kayaknya. Gua aja dapet motor baru sekarang." Ran menghembuskan nafasnya pasrah. Melemparkan kanebo motor ke ember yang ada di depannya.

Ia ingin sekali mengendarai motor sport seperti punya si kembar dan kakaknya. Tapi Jeffran sebagai orang tua yang bijaksana tidak mengizinkan Ran untuk membawa motor sebelum genap tujuh belas tahun.

"Ngomong-ngomong, temen lo pas di kantin siapa namanya?" Ran menatap Aron curiga. Matanya ia sipitkan dengan senyuman khas miliknya. Bermaksud ingin meledek kakaknya.

"Gua mencium bau-bau ingin PDKT." Aron memutarkan bola matanya.

"Jomblo kan?"

"Tuh kan bener lo mau PDKT sama Dena!" Aron ingin sekali menyumpal mulut adeknya itu. Bisa-bisanya ia berteriak di jam segini, kalau saja tetangga mereka rewel mungkin akan terkena semprot cibiran.

"Ada apa nih ribut-ribut?" Aron dan Ran sontak menoleh ke gerbang mereka dimana Reygan sedang membuka gerbang rumah mereka.

Menyalakan mesin motornya dan membawa nya masuk ke halaman rumah Ran. Menurunkan standar kemudian berjalan menghampiri kakak beradik itu.

Reygan dengan hanya menggunakan hoodie dan masker duckbill yang menutupi sebagian wajahnya membuat Ran sedikit terkagum. Ia kagum dengan penampilan Reygan yang menurutnya, keren(?)

"Demi apa lo reygan? demi apa lo bocah yang nangis gara-gara ada capung dalam sempaknya?"

"Demi apa lo reygan? demi apa lo bocah yang nangis gara-gara ada capung dalam sempaknya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi perlu di ingat, Reygan kalau di puji akan sangat menyebalkan.

"Item-item kaya mau ngelayat aja lo!" Celetuk Ran saat Reygan sampai di depan mereka.

Reygan menatap Ran.

"Sialan ga usah natap gua gitu, makin ga karuan nih hati." Ran terus mengoceh dalam hatinya. Salahkan Reygan yang membuat jantungnya detak tak karuan.

"Kalo lo mau puji, puji aja. Gua tau gua ganteng." Ran melipatkan kedua tangannya di depan perut. Bibirnya bergerak meledek mengucap ulang kalimat Reygan tanpa bersuara.

"Udah siap lo?" Aron memberikan jabatan tangan pada Reygan.

"Aman, tinggal nunggu temen nya Ran." Aron menoleh, sebelumnya Ran tidak mengatakan apa-apa kalau teman nya akan ikut riding bareng mereka.

Kisah Kita [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang