H-1

292 60 19
                                    

Sesuai janji mereka kini Ran, Dena, Lumi, dan Airella tengah duduk di sofa. Mereka bingung ingin mulai dari mana kerja kelompok mereka.

Ran dari tadi mengutak-atik laptop yang baru Jeffran beli tiga hari yang lalu. Belum sempat Ran menggunakannya maka dari itu ia tengah menyeting sistem di laptopnya.

Dena dan Lumi terlihat kompak. Keduanya sama-sama memakan kacang yang di sediakan oleh Ran di atas meja. Sama-sama jenuh seperti nya.

Dena menjadi ga semangat karena katanya Aron sedang bermain basket di lapangan kompleksnya bersama si kembar tentunya.

Dan Lumi katanya tidak semangat karena Ran hanya menyediakan kacang dan teh kotak di rumahnya.

Kemudian Airella, gadis itu tengah memperhatikan Ran sejak tadi. Ia pun ikut pusing karena aplikasi word nya tidak mau bekerja.

Aplikasi itu menolak untuk di gunakan.

"Hah! Jeffran gimana sih bukan nya setting dulu program laptopnya." Airella melirik ke arah Ran yang menghela nafas.

"Jeffran siapa? kakak lo?" Tanya Lumi penasaran. Ia menoleh ke arah Ran menunggu jawaban dari pemilik rumah.

"Lo punya kakak selain Kak Aron?" Dena ikut bertanya. Tubuhnya maju kedepan agar bisa melihat Ran yang ada di sampingnya.

"Bapak gua." Ran tersenyum lebar matanya menutup karena tersenyum.

Airella nampaknya terkejut mendengarnya di lihat dari mata gadis itu yang membulat, Lumi tersenyum kikuk dan Dena sama kagetnya dengan Airella tapi mulutnya sedikit terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Airella nampaknya terkejut mendengarnya di lihat dari mata gadis itu yang membulat, Lumi tersenyum kikuk dan Dena sama kagetnya dengan Airella tapi mulutnya sedikit terbuka.

"Goblok dia bapak lo manggil namanya aja, kualat." Tegur Dena sembari ingin menonyor kepala Ran namun tidak bisa karena terhalang Lumi yang ada di sampingnya.

Posisi duduk mereka seperti ini.

Airella - Ran - Lumi - Dena.

Mereka berempat duduk di satu sofa padahal masih ada sofa lain yang mereka bisa duduki.

"Jadi gimana?" Tanya Lumi mengingat masalah mereka pada laptopnya Ran.

"Nunggu Jeffran balik lah." Jawab Ran enteng.

"Istighfar anak muda dia bapak lo!" Omel Dena. "Camer gua tuh." Sambungnya.

"Jadian aja belum camer-camer." Cibir Ran.

"Lo ga ada cemilan selain ini Ran? rumah gede cemilan cuma kacang doang." Ran menutup laptopnya kemudian menoleh ke arah Lumi.

"Lo sebenarnya mau kerja kelompok atau numpang ngemil sih?" Tanya Ran karena memang dari tadi Lumi mengeluh prihal makanan.

"Numpang sih, di rumah gua ga ada cemilan." Ran memutarkan bola matanya malas.

"Teh kotak lo ga di minum Rel?" Airella menaikan alisnya.

Kisah Kita [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang