Siapa dia?

195 34 15
                                    

Saat Ran tak kunjung pulang.

Tok tok!

Tidak ada jawaban dari si pemilik rumah. Reyhan tak henti-hentinya terus mengetuk pintu rumah Airella.

Brak!

Saat mendengar benda jatuh dalam rumah Airella. Dengan terpaksa Reyhan segera berlari masuk dengan panik. Ia mencari keberadaan Airella.

Betapa terkejutnya Reyhan saat melihat Airella tengah menggantung di langit-langit rumah. Ia pun segera menolong Airella dengan cepat.

Tak terpikirkan oleh Reyhan bahwa Airella akan melakukan percobaan bunuh diri dengan menggantungkan diri.

Reyhan memeluk Airella saat gadis itu masih sadar dan terbatuk hebat karena lehernya yang tercekik beberapa detik yang lalu.

"Jangan Ai." Bisik Reyhan. Air mata Reyhan perlahan jatuh dan dengan cepat mengalir deras hingga bibirnya gemetar. Mereka berdua terduduk di lantai.

Reyhan memeluk Airella dengan kuat, berulang kali mengusap rambut Airella. Dan saat itu juga Airella menangis kencang. Suara Airella menggema ke seluruh ruangan di rumah yang setengah kosong.

"R-reyhannnn!" Ucap Airella di sela-sela tangisannya.

"Ya ini aku."

"Aku kotor." Tak menjawab Reyhan pun melanjutkan aktifitas nya mengusap rambut Airella dan berusaha menenangkan tangisan Airella.

"Aku mau mati aja, ga ada yang peduli sama aku. Aku kotor, aku jahat, aku penyakitan, aku mau pulang." Reyhan semakin mengeratkan pelukan nya mendengar penuturan Airella.

"Reyhan, papah kesini dan ngelakuin hal yang ga boleh dia lakuin." Reyhan menyadari pakaian Airella sangat berantakan dan satu lagi banyak bekas luka lebam dan kiss mark di leher Airella.

Reyhan semakin menangis deras, tidak bersuara namun airnya sangat deras. "Maafin aku yang ngelanggar janji kita."

Airella menggelengkan kepalanya. "Bukan salah kamu, ini murni salah aku. Aku yang jahat sama Ran dan semesta hukum aku seperti ini." Reyhan menggelengkan kepalanya.

"Aku mau mati aja Han." Airella kembali bangkit dan ingin melakukan hal gila seperti sebelumnya namun Reyhan kembali memeluk Airella dari belakang.

Wajah Reyhan berada di cekuk kan leher Airella. Bahu Airella gemetar karena menangis.

"Jangan mati, aku yang akan tanggungjawab."

***

"Reyhan!" Teriak Reygan yang masih mengikuti Reyhan berjalan pergi dari rumah sakit. Reygan berani meneriaki nama Reyhan saat mereka berada di parkiran.

Reyhan sudah duduk di motornya dan hendak menyalakan mesin motor namun Reygan segera mengambil kunci motor Reyhan hingga tak dapat menyala.

"Lo mau kemana?"

"Bukan urusan lo!" Alis Reygan mengkerut saat mendengar perkataan yang asing dari mulut Reyhan.

"Urusan lo urusan gua! Gua kakak lo!"

"Gua tau, balikin gua harus hajar si bajingan itu!" Reyhan menadahkan tangannya bermaksud Reygan memberikan kunci motornya.

Bught!

Reygan tersungkur kebawa saat mendapatkan pukulan di wajah bagian mulut oleh Reyhan. Reygan terdiam, ia masih kaget dengan perubahan Reyhan.

Kembali ke motor dan menyalakan mesin motornya kemudian pergi meninggalkan Reygan yang kebingungan. Reygan segera bangkit dari duduknya dan menyusul Reygan menggunakan motornya.

Kisah Kita [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang