Kelakuan anak muda

326 60 38
                                    

Jam istirahat, Reygan tidak ke kantin. Ia memutuskan untuk bermain basket dengan Aron dan tentunya beberapa temen satu kelasnya yang lain.

Mendribble bola basket, mengecoh lawan, serta mencetak point karena berhasil memasukkan bola ke dalam ring.

Tak lupa sorakan dari beberapa murid perempuan yang heboh saat Reygan mencetak point. Mereka berkumpul di tepian lapangan basket meneriaki nama Reygan dan Aron yang kala itu paling unggul di antara pemain lain nya.

Ran dan Dena datang. Sempat menatap sinis ke arah murid perempuan yang menjadi supporter Reygan dan Aron.

Melihat Ran berada di kumpulan murid perempuan itu, Reygan berhenti bermain. Meninggalkan lapangan dan segera menghampiri Ran.

"Gua ga ke kantin, lo sama Dena aja. Kaki lo udah ga sakit lagi kan?" Tanya Reygan dengan keringat yang terlihat jelas di pelipisnya. Pertanyaan Reygan tak di gubris. Ran menatap tajam ke arah Reygan.

Alisnya mengkerut. Reygan bingung dengan ekspresi wajah Ran. Apa Ran marah padanya? tapi karena apa? riding kemarin? bukankah itu kesalahan mereka berdua yang lalai?

Tak

"Aset. Gue." Reygan menundukkan tubuhnya saat selangkangan nya di tendang oleh Ran.

Anak laki-laki itu terduduk ke bawah dengan badan membungkuk menahan sakit.

Murid perempuan di sana pun langsung terdiam melihat aksi gila Ran. Menatap prihatin pada Reygan.

Aron segera menghampiri ketiganya. Dena sama terkejutnya dengan kumpulan murid perempuan di sebelah nya. Membulatkan matanya tak percaya begitu beraninya Ran menendang Aset berharga Reygan.

"Gua mau ketawa dosa ga Gan?" Aron menahan tawanya. Ia menyalurkan tangannya agar Reygan berdiri.

Wajah Reygan memerah. Menutup bibirnya rapat-rapat dan menerima uluran tangan Aron.

"Mau gua tonjok muka lo?" Meski masih sakit. Reygan berusaha kuat. Harga dirinya di jatuhkan secara brutal di depan penggemarnya.

"Itu akibatnya lo main-main sama temen gua! cukup iPhone merah dan wafer seduh aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu akibatnya lo main-main sama temen gua! cukup iPhone merah dan wafer seduh aja." Aron menatap keduanya secara bergantian. Tak paham ia menggaruk kan bagian kepalanya yang tidak gatal.

"Kenapa sih?" Tanya Aron.

"Temen lo tuh, bilang ke Dena kalo lo sama gua pacaran. Dena percaya dan minta izin ke gua buat nikung gua!" Aron melirik ke arah Dena yang seperti nahan malu karena rahasianya secara tidak sengaja di bongkar oleh Ran.

Dena mencubit pergelangan tangan Ran yang akan membuatnya sadar. Namun bukan nya sadar Ran justru memarahi Dena karena mencubitnya.

"Sakit bego! lo juga percaya aja sama upil capung."

"Jadi lo suka sama gua Den?" Ran langsung terdiam. Ia tersadar dengan ucapannya.

 Ia tersadar dengan ucapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Kita [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang