Kisah Kita [ END ]

Bertengkar

Keempat anak yang masih mengenakan seragam menikmati proses pergantian sore ke malam hari.

Ketiga motor itu terparkir di pinggir pantai. Ran dengan masih duduk di jok motor Reygan sedangkan ketiga anak laki-laki berdiri di depan motor mereka.

Tak ada yang bicara, mereka benar-benar menikmati suasana sunset. Rambut mereka beterbangan terlebih rambut Ran yang hampir menutupi wajahnya.

Reyhan yang paham segera berjalan menghampiri Ran kemudian mengikat rambut Ran dengan ikat rambut yang ada di tangannya.

Diam sembari menunggu Reyhan menyelesaikan ikatan rambutnya. Reygan melihat perlakuan manis Reyhan, ia pun menoleh sembari menghela nafasnya kasar.

Aron melirik ke arah Reygan kemudian menoleh ke arah belakang dimana Reyhan dengan telaten tengah mengikat Rambut Ran.

Aron tersenyum, Reygan sedang cemburu? lucu sekali padahal mereka sering ribut, bagaimana perasaan suka itu muncul?

Kembali menikmati Sunset.

"Hari ini kemenangan Reygan, besok kemenangan Reyhan. Om Lion pasti bangga sama kalian." Celetuk Aron. Langit sudah berubah menjadi malam.

"Aku belum tentu menang, Juna lebih baik dari aku." Reygan menoleh ke arah Reyhan.

"Tapi visi misi lo keren Han, meski gua ga setuju dengan program razia atribut seminggu dua kali gua tetep pilih lo sih karena ya itu bikin kita jadi tertib dalam berpakaian." Reygan ikut menimbrung.

Jujur ia tidak setuju dengan program itu, artinya Reygan akan sering di hukum oleh adiknya nanti saat menjabat ketua OSIS di sekolah. Mengingat Reygan tidak suka memakai Dasi.

"Gua juga, meski ga setuju sama program razia tapi gua tetep dukung lo! lo tuh terbaik! lebih baik dari si cebol Juna." Ketiganya tertawa kecil saat mendengar panggilan unik untuk Juna dari Ran.

"Yang sopan sama kakak kelas!" Aron mengusap wajah adiknya. Kalau mereka bertiga tidak keberatan karena mereka dekat, kalau Juna kan orang asing.

"Terimakasih atas dukungannya, kalau nanti aku jadi ketua OSIS semoga tidak mengecewakan pihak sekolah dan teman-teman yang lain." Reygan dan Aron saling merangkul Reyhan.

"It's not just friendship but it's also brotherhood." Ran melotot saat mendengar teriakan dari ketiga anak laki-laki di depannya.