Maaf

216 44 38
                                    

Semuanya menyaksikan rekaman CCTV-nya. Ternyata Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS itu memperlihatkan semuanya seperti kejadian di toilet, Hilangnya Inhaler Airella, Dan Jane yang tercebur ke kolam.

Apapun yang menyangkut Ran mereka bongkar disini.

Tak di sangka ternyata semua ini hanyalah settingan. Reygan mengepalkan tangannya saat melihat semua rekaman CCTV kemudian menoleh ke arah tiga teman Ran.

Reygan tak percaya mereka melakukan hal ini, bukankah mereka teman baik Ran? Ran salah apa hingga mereka berani mengkhianati gadis baik seperti Ran.

Aron? laki-laki itu memejamkan matanya dan mengalihkan pandangan kemana saja agar tidak terjadi kontak mata.

Semua tamu undangan yang menjadi siswa siswi SMA C di buat kaget. Banyak dari mereka menutup mulutnya karena tak percaya dengan tindakan child mereka.

Airella si penyebar foto Ran dan Jane saat di toilet, Lumi yang menyembunyikan inhaler Airella kedalam tas Ran, Dan Dena yang memanipulasi saksi matanya.

Ketiganya menahan malu dan hendak pergi namun di cegah oleh yang lain. Juna sekilas melihat ke arah Lumi kemudian tersenyum miring.

Reygan menatap tajam ke arah Airella, sudah ia duga bahwa gadis itu hanya berpura-pura polos. Reygan tak menyangka kebusukan Airella terbongkar disini. Dari awal memang Reygan tak suka kehadiran Airella entah kenapa ia tidak menyukai wajah polos Airella.

Aron menatap Dena tak percaya. Aron ingin marah namun perasaan sukanya lebih besar hingga ia hanya bisa menatap Dena dengan berlinang air mata.

Sedangkan Reyhan ia sama sekali enggan berpaling dari layar laptop yang menampilkan adegan CCTV dimana Airella keluar dari toilet sembari melihat-lihat kamera yang di duga hasil jepretan Airella.

Airella benar-benar terbukti salah karena sender dari akun yang menyebarkan hoax ini ada di ponselnya.

"Kita bisa jelasin." Ucap Dena.

"Ga perlu, lo boleh pergi dari sini. Pergi sejauh mungkin kemanapun." Pinta Reygan. Reygan berjalan ke arah Jane. Gadis itu sudah berganti pakaiannya menggunakan baju Anin. Ternyata Anin adalah saudara jauh Jane.

"Lo kan dalang dari semua ini?" Jane mengkerut kan keningnya. Ia tak mengerti maksud Reygan.

"Lo yang nyuruh temen-temen Ran buat khianati Ran kan?Jawab!" Jane tersedak air liurnya karena bentakan Reygan. Padahal Jane sering di bentak oleh Reygan namun kali ini Jane benar-benar terkejut.

Jika sebelumnya Reygan membentak dirinya karena memang salah, tapi kalau ini? Jane merasa dirinya tidak menghasut ketiga teman Ran. Bahkan ia terkejut saat pengakuan palsu Dena.

"Dari awal juga gua lebih percaya sama Ran ketimbang lo! Ran ga bakal ngelakuin hal se-child itu sampe dorong lo!"

"Terus kenapa lo ga bela dia tadi? kenapa lo justru bentak dia dan ngatain dia keras kepala?"

"Karena gua udah ngelarang Ran buat ga deket sama lo jane! Gua ga tau apa rencana lo, jadi gua suruh Ran untuk menjauh dari lo." Ucap Reygan dengan cepat tanpa jeda untuk menarik nafasnya.

"Dan sekarang gua tau rencana lo! lo hasut temen-temen Ran buat berkhianat kan? Lo ga punya temen makanya lo rebut temen-temen Ran! Ran punya masalah apa sama lo hah?!" Juna mendorong pelan dada Reygan bermaksud untuk menegurnya. Reygan begitu emosi sampai urat lehernya terlihat.

"Lo juga Dena, Lumi, Airella! Ran punya salah apa sama kalian?! Kalian di hasut apa sama Jane hah?!" Meski di tegur oleh Juna, Reygan enggan menurunkan amarahnya.

"Buktinya mana? lo jangan asal nuduh!" Bela Jane membalas dengan teriakan pula.

"Dari semua kejadian ini ada sangkut pautnya sama lo! lo yang nyuruh mereka kan?"

Kisah Kita [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang