Persidangan

141 27 17
                                    

Ran terus mengigit ujung bibirnya sembari memainkan jarinya. Hari ini adalah hari persidangan Reyhan dan Reygan tak kunjung kembali. Mereka semua khawatir terutama Reyhan. Lelaki itu tidak mengetahui bahwa kakaknya sedang mencari bukti untuk sidangnya hari ini.

Yang Reyhan tau, Reygan pergi untuk healing karena pikirnya Reygan sudah mulai menyerah mencari bukti bahwa dirinya tidak bersalah.

Aron menenangkan Ran dengan selalu merangkulnya, Mahen menyuruh orang-orang mencari keberadaan Reygan, Juna berusaha menghubungi nomer Reygan walaupun tersambung namun tak kunjung di angkat oleh si pemilik.

"Sebenernya Reygan pergi kemana?" Keempat nya mendadak bingung ingin menjawab apa pertanyaan dari Reyhan. Sebelum pergi Reygan memang berpamitan pada mereka dan meminta mereka untuk menyembunyikan maksud Reygan.

Reyhan yang sepertinya memiliki firasat buruk di tambah ekspresi wajah teman-temannya yang meragukan membuat mimik wajah Reyhan yang terlihat sangat kalem berubah menjadi tajam.

"Ada yang Lo semua sembunyiin?" Tatapan Reyhan menjadi tajam. Membuat Mahen segera maju satu langkah berhadapan dengan Reyhan.

"Masuk! Sidangnya bakal di mulai." Perintah Mahen.

"Lo belum jawab! Reygan pergi kemana? Apa yang Lo semua sembunyiin dari gua?" Ran sedikit terkejut mendengar nada bicara Reyhan yang benar-benar bukan Reyhan yang ia kenal.

Juna memasukkan ponselnya kemudian sedikit mendorong bahu Reyhan. "Reygan bilang dia bakal datang sepuluh menit lagi, lo ga perlu khawatir." Aron dan Ran sedikit terkejut mendengar ucapan Juna. Apa ada kabar dari Reygan?

"Apa yang lo sembunyiin dari gua? Ran?" Tatapan Reyhan menjadi sendu.

"Lo ga perlu khawatir, dia bakal dateng. Sekarang kita masuk."

***

Reyhan duduk di kursi tersangka sedangkan di hadapannya ada Daniel dan juga Airella yang berada di sampingnya. Airella tidak ingin menatap Reyhan karena Reyhan terus menatapnya dengan matanya yang sayu.

Bohong kalau Reyhan kecewa dengan Airella. Justru ia senang karena Airella mendapatkan pengakuan dari sang ayah. Dulu Airella cerita bahwasanya Daniel tidak pernah menganggapnya anak bahkan selalu memarahinya hanya karena hal sepele, tapi kali ini Daniel mengakuinya meski Reyhan terkena fitnah yang sangat fatal.

Daniel melaporkan atas pelecehan pada anaknya yaitu Airella.

Ran masih setia menunggu kedatangan Reygan. Ia sesekali menoleh kebelakang dimana pintu masuk berada. Bukan hanya Reygan yang ia tunggu tapi juga Lumi.

Ran berharap Lumi menolongnya kali ini.

Tangan Ran di genggam oleh Aron. Jeffran melihat kedua anaknya, Pria itu yakin bahwa mereka akan menang dalam sidang ini kemudian kejahatan Daniel akan terungkap.

Mawar memegangi tangan anak laki-lakinya dan suaminya. Mawar dapat merasakan kesedihan, kekhawatiran, dan kecemasan di ketiga anggota keluarganya.

Rina tidak datang, ia sebenarnya antara percaya tidak percaya dengan anaknya. Anak yang ia besarkan dengan sepenuh hati tanpa kekurangan ternyata membuat rasa kecewa begitu besar. Rina bahkan mengeluarkan kata-kata tidak enak untuk Reyhan yang telah berani bermain perempuan hingga hamil.

Reygan sudah menceritakan semuanya namun Rina tidak percaya dengan alasan buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.

Persidangan berjalan dengan banyaknya pro dan kontra, hingga Daniel pun kesal saat Mahen dan Juna selalu memberikan opini bahwa Reyhan tidak bersalah.

Kisah Kita [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang