24. You Are Here

2.2K 51 25
                                    

Terharu banget lihat komen kalian yang pada semangat and greget sama ceritanya😭, jadinya semangat update akutuh terimakasih banyak semua😘

***

"Baiklah mom, terimakasih karena telah membantuku memasak ini?" ujar Emerald dengan senyuman lebar ketika melihat masakan yang sudah tersaji di atas meja.

Nora mengangguk singkat, "Lain kali jika ingin memasak berhati-hatilah, kau tau 'kan jika air mendidih itu sangat panas?"

Emerald mengangguk patuh, "Okay."

"Apa sekarang tanganmu sudah mendingan?" tanya Nora lagi. Emerald memperhatikan tangannya yang memerah karena tidak sengaja terkena air panas saat sedang menuangkan mie instan tadi.

"Tanganku sudah membaik setelah disiram air dingin. Baiklah sampai nanti Mom," ujar Emerald mengakhiri percakapan sebelum akhirnya menutup panggilan video itu.

Emerald segera duduk di salah satu kursi, menatap mie instan buatannya dengan senyum lebar, meski ini hanya sebuah mie tapi bagi Emerald mie ini adalah mie yang luar biasa karena di buat dan di rancang sendiri oleh-nya.

Emerald menghirup dalam-dalam aroma mie instan yang ternyata sangat menggunggah selera makan. Jujur saja ini adalah kali pertama bagi Emerald memakan mie instan dan memasaknya dalam seumur hidup.

Emerald meraih garpu dan mulai memakan makanannya dengan senyum bahagia, menurutnya melakukan hal sederhana seperti ini ternyata sangat cocok dan membantunya untuk melupakan berbagai masalah yang terjadi dalam hidupnya.

Saat sedang sibuk memakan mie buatannya Emerald kembali menatap ponsel miliknya yang kini tengah menunjukkan sebuah panggilan masuk.

Nama Athes tertera di sana. Emerald menghela napas, padahal hari ini dia sudah berencana untuk melupakan sejenak masalahnya, namun panggilan dari Athes benar-benar mengganggu konsentrasinya. Sekarang pikiran Emerald jadi terbagi dua antara ingin mengangkat panggilannya atau tidak.

Setelah cukup lama berunding dengan pikirannya Emerald akhirnya kembali meraih ponsel dan menekan tombol berwarna merah untuk menolak panggilan. Tak ingin jika Athes kembali menghubunginya, Emerald langsung mematikan mematikan tombol daya ponselnya dan setelahnya mulai melanjutkan acara makannya dengan tenang.

Suapan kedua lagi-lagi terhenti. Kali ini bukan ponselnya-lah yang berbunyi melainkan pintu apartemen yang kini tengah di ketuk oleh seseorang.

Emerald berdecak kesal karena sudah merasa emosi gadis itu membanting kasar sendok yang ada di pergelangan tangannya. Siapa lagi yang berani mengganggunya malam-malam seperti ini? Bahkan Emerald belum selesai makan.

Mencoba bersabar gadis itu pun segera berjalan mendekati pintu apartemen dan langsung membukanya.

"Ternyata kau ada di sini." Emerald mengerjab tanpa sengaja mundur beberapa langkah ketika menyadari yang datang adalah Athes.

Mulai menyadari situasi Emerald langsung merubah raut wajah nya menjadi datar, menatap Athes dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

"Kenapa kau bisa tau aku ada di sini?" Meski saat ini gadis itu terlihat marah namun tidak bisa di pungkiri jika rasa kasihan tiba-tiba menggorogoti hatinya saat melihat wajah khawatir dan lelah yang kini Athes tunjukkan.

Athes tak merespon, pria itu mengambil satu langkah ke depan untuk mendekati Emerald sebelum akhirnya memeluk gadis itu dengan sangat erat.

Athes merengkuh tubuh Emerald dengan dagu bersandar di kepala gadis itu.

"Kenapa kau tidak memberi tahuku di mana kau berada? Aku sudah menghubungimu beberapa kali begitu juga sekarang, tapi kenapa kau malah mengabaikannya, hm?" Athes berbisik lirih tepat di telinga gadis itu. Bahkan kini satu tangannya terulur untuk mengelus surai Emerald.

Godaan Gadis Liar 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang