56. True Appearance

2.5K 79 14
                                    

Edellyn terlihat gelisah mendengar kata-kata Marinka baru saja, "Aku bukannya tidak mau mom, hanya saja aku tidak enak."

"Edellyn kau harus melakukan ini, ini yang terbaik untukmu apalagi sekarang kau sedang hamil, kau harus mengikat Athes secepatnya. Apa kau mau jika dia berpaling? Atau kalau kau memang merasa tidak enak hati dengannya, biarkan Mama saja yang bicara dengannya."

***

"AKU LAPAR! CEPAT SIAPKAN MAKANAN UNTUKKU!" Teriakan keras Edellyn menggema di seluruh penjuru mansion, wanita itu sekarang sedang dalam posisi duduk di atas sofa dengan kaki kiri terangkat di atas paha kanan.

Edellyn menatap para pelayan dengan tatapan tajam, satu tangannya terulur untuk mengelus perut ratanya.

"Apa kalian ingin aku pecat dari mansion ini?! Cepat siapkan makanan!"

"Ba-aik Nona," ujar salah satu pelayan yang berasal di sana, mencoba mewakili.

Edellyn menghembuskan napas lega, ia tersenyum manis sambil menyandarkan kepalanya di punggung sofa. Ah, dia benar-benar lega sekarang, dia tidak menyangka jika rencana yang ia buat matang-matang dengan Ibunya akhirnya berhasil

"Edellyn kenapa kau terus berteriak?! Kau membuatku tidak bisa tidur!" Marinka berdecak kesal sambil berjalan mendekati putrinya yang saat ini tengah memperhatikannya dengan senyum lebar.

"Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi orang kaya, Ma. Kita tidak pernah merasakan hal ini, sudah sangat lama kita menanti hal ini bukan? Semasa Emerald tidak ada di sini, lebih baik kita menikmati kekayaan Adrian. Aku juga ingin sedikit menikmati keberhasilan dari rencana kita," ujar Edellyn yang kini telah menunjukkan wajah aslinya, wanita itu meraih whiskey dari atas meja yang tadinya di persiapkan para pelayan atas perintahnya dan hendak meneguknya namun Marinka dengan cepat menahan.

"Why?" gumam Edellyn dengan tatapan tak suka.

"Jangan meminum alkohol, itu tidak baik untuk kandunganmu. Kau bisa-bisa mengalami keguguran!"

Edellyn menghela napas berat, meletakan gelas itu di atas meja kembali dengan sedikit kasar jingga menimbulkan suara yang cukup keras.

"Aku bosan jika terus-menerus seperti ini Ma, aku juga ingin bersenang-senang!" Edellyn berdecak menatap Marinka dengan tatapan kesal setengah mati.

"Tahan dulu, ingat Edellyn kau sedang hamil, lagi pula siapa yang menyuruhmu kecolongan seperti ini? Sekarang kau tanggung saja akibatnya."

"Aku melakukan ini agar Athes segera menikahiku, apa kau tidak ingin memiliki menantu orang kaya?"

"Seharusnya, kau berterimakasih padaku Ma, karena aku telah melakukan hal sebesar ini untukmu."

"Bukannya kau juga mencintai Athes?"

Edellyn menggeleng singkat, tak lama kemudian wanita itu mengangguk saja, "Ya, aku mencintainya. Lebih tepatnya mencintai uangnya." Edellyn tertawa keras setelah mengatakan hal itu sedangkan Marinka hanya geleng-geleng kepala melihat perilaku bejat putrinya.

"Berhenti berhalusinasi Edellyn, Mama baru akan percaya jika kau dan Athes telah menikah. Sekarang kau harus memintanya untuk menikahimu, Mama sudah memanggilnya untuk datang ke sini, mungkin sebentar lagi anak itu akan datang."

Edellyn membulatkan matanya mendengar hal itu, ia menatap Marinka dengan tatapan tak percaya.

"YaTuhan Ma, aku baru sedang beristirahat dari beban hidup yang kau berikan tapi kenapa malah memanggil Athes untuk datang?!"

"Lebih baik, lebih cepat. Berhenti untuk terus menunda hal ini, sekarang kau harus bersikap lebih lembut. Kau juga harus membantuku mem-provokasi Athes agar dia segera memberi kepastian dan menikahimu secepatnya. Dan pastikan juga bayi yang ada di kandunganmu tidak gugur, bayimu adalah salah satu cara untuk mengikat Athes, mengerti?"

Godaan Gadis Liar 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang