35. You Better Find the Background First

2.1K 45 15
                                    

Athes menekan beberapa digit angka dan kemudian membuka pintu. Kakinya melangkah memasuki ruangan apartemen itu.

Athes mengalihkan pandang ke seluruh arah, mencari keberadaan Edellyn.

"Edellyn," panggil Athes ketika telah sampai di seisi ruang tamu, matanya memandang ke segala arah untuk mencari sosok itu. Ketika tak menemukan gadis itu di ruang tamu, Athes kembali berjalan menuju kamar. Siapa tau Edellyn sedang tertidur.

Drttt ... Drtt ....

Dering ponsel mengalihkan atensi Athes. Pria itu menunduk, meraih ponsel dari dalam sakunya. Panggilan dari Aldrich masuk. Tanpa ragu Athes menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan.

"Ada apa Dad?" Athes mulai bertanya lebih dulu.

Tak ada jawaban dari seberang sana, hanya terjadi keheningan beberapa saat. Athes mengerutkan dahi, kembali memanggil ketika tak mendapat jawaban dari sana, melirik sebentar ponselnya untuk memastikan jika panggilan masih terhubung.

"Kau ada di mana sekarang?" Aldrich akhirnya membuka suara, tapi sekali pria itu berbicara malah membuat Athes bungkam.

Pikiran Athes mulai menjalar kemana-mana, apa ayahnya tau jika sekarang dia pergi bukan ke kantor. Merasa mengerti Athes pun menghela napas berat.

"Dad ... Aku sedang ada urusan penting sekarang. Aku sudah menyuruh sekretarisku untuk menunda jadwal meeting hari ini, jika memang tidak ada yang bisa di tunda dia yang akan menggantikanku untuk hari ini," jelas Athes singkat.

Aldrich terdiam sejenak dari balik ponsel sebelum akhirnya kembali membuka pembicaraan, "Urusan apa? Apa kau ingin menemui gadis itu?"

Athes terpaku mendengar kalimat ayahnya baru saja. Ia tidak menyangka jika ternyata ayahnya telah tau hal yang sudah berusaha ia sembunyikan selama beberapa bulan ini.

"Ya." Athes bergumam singkat tapi hal itu malah berdampak besar bagi Aldrich yang ternyata ada di seberang sana.

Aldrich menghela napas berat, "Sebaiknya kau harus menyelesaikan hubunganmu dengan gadis itu jika kau memang tidak mencintainya. Bagaimana jika Emerald tau? Apa kau tidak tau bagaimana perasaan seorang perempuan?"

"Aku mencintai Edellyn Dad, tidak Emerald."

Hening

Lagi-lagi terjadi keheningan di sana.  Hanya beberapa detik sebelum akhirnya Aldrich pun kembali membuka suara, "Tapi kenapa kau tidak melepas Emerald dan berkata jujur padanya? Selama ini aku selalu melihat kau malah bersikap sebaliknya, seolah menyukainya."

Athes mengernyit tak suka mendengar hal itu, "Aku tidak menyukai Emerald. Gadis itu saja yang berusaha mendekatiku." Athes berkata dengan nada datar.

Aldrich mengangguk-angguk dari balik telpon, menatap datar ke depan dengan tatapan prihatin, dia tak menyangka bagaimana nanti perasaan Emerald mendengar kata-kata Athes baru saja, pasti selama ini gadis itu juga berasa di khianati saat tau ternyata Athes sudah memiliki gadis lain.

"Kau yakin dengan pilihanmu? Sebaiknya kau cari tahu dulu tentang latar belakang Edellyn sebelum kau memulai hubungan yang serius dengannya nak," saran Aldrich. Athes mengepalkan satu tangannya.

"Aku tau kau memang lebih menyukai Emerald dari pada Edellyn karena latar belakang gadis itu berasal dari keluarga miskin dan broken home tapi aku sama sekali tidak peduli, aku mencintainya dan jangan pernah membanding-bandingkan dengan Emerald."

Aldrich mengangguk-angguk mendengar perkataan putranya di balik telpon. "Semoga keputusanmu kali ini memang benar. Tapi aku kembali sarankan agar kau segera memberi tahu hal ini pada Emerald agar gadis itu tidak mengharapkanmu lagi."

Godaan Gadis Liar 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang