07

4K 375 21
                                    

Jennie menatap layar laptopnya tanpa minat, biasanya bekerja adalah hal yang paling menyenangkan untuknya. Tapi entah kenapa semenjak kejadian tadi pagi Jennie jadi malas bekerja.

Terdengar suara ketukan pintu dan tak lama muncullah jisoo yang nampak membawa setumpuk berkas, lagi-lagi Jennie hanya menatapnya tanpa minat. Jisoo yang menyadari ada yang aneh dengan Jennie pun mencoba bertanya.

" Ada apa denganmu?" Jisoo meletakkan tumpukan berkas itu di meja Jennie

" Hah aku sedang malas bekerja" jawab Jennie seadanya

" OMG hellooooo seorang Jennie Arta Xavier malas bekerja, ada apa gerangan wahai bos iblis ku?" Jennie menatap malas jisoo, kenapa manusia kelinci setengah kura-kura itu sangat berlebihan, bukankah wajar jika malas bekerja.

" Kalau kekasihmu sedang marah apa yang akan kau lakukan?" Pertanyaan Jennie sungguh semakin membuat jisoo terkaget-kaget, tidak biasanya bos iblis nya itu bertanya hal seperti ini.

" Tantu saja aku akan membujuknya, apa lagi" jisoo

" Tapi bagaimana kalau kekasihmu berbeda dengan wanita pada umumnya" Jennie

" Yak bos apa kau berpacaran dengan seorang manusia serigala atau vampir, memang apa bedanya dia dengan yang lain?" Jisoo tak habis pikir dengan kelakuan Jennie hari ini

" Ck bukan begitu jisoo kau tau kan siapa yang sedang kita bahas?" Jennie

" Jelas taulah nona muda kan? Memang apa yang kau lakukan padanya hingga dia marah?" Jisoo

" Dia meminta dibelikan motor tapi aku takut akan membahayakannya, jadi aku tidak mengiyakan keinginannya itu" Jennie menyandarkan punggungnya, dia masih belum tenang Lisa masih ngambek padanya, apalagi dia baru saja akan memulai menata hubungan keduanya.

" Kenapa tidak dibelikan saja, nona muda jago bawa motor, di sekolahnya juga dia terkenal bad girl dan jahil" ucap jisoo yang memang ada benarnya.

" Ah tetap saja aku khawatir " Jennie

" Kalau dia tetap marah, bagaimana? Sudah belikan saja bos gak mahal juga" jisoo

" Bukan masalah harga jisoo tapi keselamatan" Jennie masih kekeh pada pendiriannya

" Kalau sampai dia mengambil motornya yang ada di mansion Magenta, bagaimana? Nanti bos akan dianggap tidak mampu memberikan nona muda motor baru dan bos akan dianggap pasangan yang sangat pelit" jisoo mencoba merayu Jennie agar membelikan Lisa motor, kenapa bisa begitu? Ya karena Lisa yang nyuruh hehehe.

" Baiklah kau carikan motor terbaik untuknya jangan sampai pilihanmu mengecewakan" putus Jennie yang langsung memberikan satu black card nya pada jisoo.

" Siap laksanakan bos" hormat jisoo yang langsung ngacir meninggalkan Jennie dengan setumpuk pekerjaan.

" Hah mari kita cari uang lagi "





Flashback on

Lisa yang masih belum puas dengan keputusan Jennie yang melarangnya untuk mengendarai motor pun membuatnya tak mood sekolah. Namun Lisa lantas tersenyum ketika mengingat sesuatu.

Dia memeriksa ponselnya mencari kontak seseorang dan dapat, dengan senyum manisnya Lisa segera menghubungi sekertaris Jennie, siapa lagi kalau bukan jisoo. Darimana Lisa dapat nomor jisoo tentu saja dari jisoo sendiri, bisa dibilang jisoo sudah mengabdikan hidupnya pada keluarga Xavier karena dia mempunyai hutang budi pada keluarga Xavier di masa lalu.

Sambungan telepon pun terhubung

" Halo nona muda, ada yang bisa saya bantu?"

" Jennie udah nyampe kantor kan?"

" Oh iya sudah nona"

" Bagus, tolong bantuin gue bujuk Jennie, biar gue dibolehin bawa motor ke sekolah "

" Kalau berhasil saya dapat apa nona muda "

" Lo maunya apa? Gue usahain deh "

" Saya menyukai teman anda nona, saya boleh minta nomor nya, yang namanya Anna "

" Beres tar gue kasih tapi kalau Lo berhasil bujuk Jennie, deal?"

" Deal nona, kalau begitu saya tutup telponnya "

" Ya"

Akhirnya Lisa bisa bernafas lega semoga saja jisoo benar-benar bisa membujuk Jennie dan dia bisa membawa motor ke sekolah seperti sebelumnya.

" Semangat jisoo Lo pasti bisa " emang gak ada sopan-sopan nya sama yang lebih tua.

Flashback off

Jisoo tersenyum manis bahkan dia berjalan dengan riang gembira dan segera mengabari Lisa kalau misinya berhasil, detik itu juga nomor telepon seseorang tertera di room chat nya dengan Lisa, yang membuat jisoo semakin melebarkan senyumnya.

" Nona muda senang berbisnis dengan anda  " jisoo bergegas untuk segera membeli motor yang Lisa inginkan. Kenapa tidak pesan saja? Alasannya karena jisoo ingin sekalian jalan-jalan bosen di kantor mulu yang diliat cuma berkas sama layar laptop, kali aja kan kalau keluar ketemu sama yang bening-bening.












Sedangkan Lisa tak hentinya tersenyum lebar ketika jisoo berhasil membujuk Jennie, sebentar lagi dia akan memakai motor idamannya.

" Ah senengnya punya sugar mommy" Lisa terkekeh dengan ucapannya sendiri

Seulgi yang melihat Lisa nampak bahagia pun menegurnya.

" Woy Li bahagia bener, ada apa Lo bagi-bagi dong" Seulgi

" Dih gak usah kepo deh, besok aja gue jawabnya" Lisa

" Buset kelamaan Li, kenapa gak sekarang aja sih" Seulgi

" Lagi gak mood buat ngomong banyak gue" Lisa

" Dasar Lo" Seulgi kembali memperhatikan guru yang sedang mengajar dikelas begitupun dengan Lisa.












Istirahat telah tiba tujuan utama para murid tak lain dan tak bukan adalah kantin begitupun dengan Lisa cs bahkan Anna sudah berlari lebih dulu.

" Heran gue si Anna dirumahnya dikasih makan gak sih, doyan banget makan" Wendy

" Gak tau, kayaknya disuruh diet deh sama emak nya" asal Seulgi

" Mana ada anjir, badan udah tipis gitu malah disuruh diet stress Lo" Wendy

" Bukan tipis tapi body koreah" ucap Lisa yang ikut merasa tersindir dengan ucapan Wendy

" Hehehe sorry bro jangan marah lah" Wendy

" Kali ini gue maafin tapi lain kali gue hajar Lo" Lisa mengepalkan tangannya kearah Wendy

" Ya mangap" Wendy

" Mulut Lo tuh mangap" Lisa

" Dah sampe anjing jangan pada ribut, noh liat si tupai udah mesen dua mangkok bakso" Seulgi menunjuk Anna yang sedang asik dengan dunianya sendiri

" Gak habis pikir gue" Lisa berjalan cepat menghampiri Anna begitupun Wendy sedangkan Seulgi pergi memesan, selalu saja.

" Na bagi dong" Lisa mulai merusuhi Anna yang sedang makan

" Beli sendiri sana" Anna menatap garang Lisa yang akan mengambil baksonya

" Satu doang na pelit amat" Lisa

" Gue berubah jadi leak nih, mau Lo?" Anna

" Iya-iya gak deh, makan yang tenang ya" Lisa

" Jangan ganggu gue" Anna

Lisa menganggukkan kepalanya, takut juga kalau Anna ngamuk, gak ngotak soalnya suka pukul-pukul plus banting-banting barang, kan berabe kalau ada hastag L for Lisa L for love
Masih inget gak Lo pada.
















Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye bye

Istri bar-bar sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang