Gallen sudah kembali bersekolah, rencananya hari ini dia ingin menemui Lisa, semoga saja Lisa juga sudah kembali sekolah.
" Hari ini penentuan antara maju atau mundur, sekalipun Lisa nolak. Gue akan tetep ada disampingnya setidaknya gue bisa jadi temennya. Intinya gue mau ada di salah satu part dalam hidupnya" setulus itu memang perasaannya untuk Lisa. Awalnya Gallen memang berambisi untuk mendapatkan Lisa, namun kejadian kemarin seakan menyadarkannya bahwa Lisa tidak seaman itu ketika disampingnya.
Justru Jennie lah yang mampu menyelamatkannya, Jennie lah yang mampu membawa Lisa dengan selamat. Gallen juga sadar bahwa dirinya tidak sekuat Jennie, dia tidak memiliki kekuasaan sebesar Jennie walaupun keluarganya cukup berpengaruh, tapi itu keluarganya bukan dirinya.
Berbeda dengan Jennie, selain keluarganya yang berpengaruh, Jennie sendiripun berpengaruh. Bisa dibilang Jennie berkuasa tanpa bayang-bayang keluarganya.
Gallen tersenyum melihat Lisa yang mulai memasuki kelas bersama ketiga sahabatnya. Sebelum menghampirinya, Gallen memastikan Lisa duduk terlebih dahulu.
" Gimana kabar Lo Li? Maaf ya gue gak bisa jagain Lo waktu itu" Lisa menatap Gallen, masih ada beberapa lebam diwajahnya walaupun sudah hampir memudar.
" Hem dibilang baik enggak, dibilang enggak juga gue udah mulai baikkan" Lisa
Lisa belum menceritakan kejadian penculikannya sehingga Anna, wendy maupun Seulgi tidak mengerti dengan apa yang sedang dia bicarakan dengan Gallen.
" Sekali lagi maafin gue karena gak becus jagain Lo, padahal gue laki-laki" Gallen sungguh sangat merasa bersalah, apalagi Mario mengatakan padanya bahwa saat itu Lisa hampir saja diperkosa Mahen jika saja Jennie tidak buru-buru menyelamatkannya.
" It's ok gue tahu kok, waktu itu keadaannya sulit banget" Lisa
" Woy lagi ngomongin apa sih, so serius gitu" karena tidak tahan Seulgi lebih memilih menyela pembicaraan Lisa dan Gallen.
" Nanti gue ceritain kok" Lisa
" Kenapa gak sekarang aja?" Seulgi masih kekeh, dia benar-benar penasaran sekarang.
" Nanti ya" mendengar suara halus Lisa yang jarang dia dengar, Seulgi pun hanya bisa mengangguk.
Lisa kembali beralih menatap Gallen karena laki-laki itu masih berdiri disampingnya seperti ada yang ingin dia sampaikan.
" Ada apa?" Seakan tau situasi Lisa lebih dulu bertanya
" Sebenarnya gue mau ngomong berdua sama Lo, boleh gak?" Gallen
" Ya tinggal ngomong aja" Lisa
" Gak disini Li, bisa kan?" Gallen
" Ok nanti pas istirahat aja, awas aja kalau gak penting" Lisa
" Mungkin menurut lo gak penting tapi buat gue penting banget " Gallen
" Dah sana balik Lo" Gallen menurut saja, dia kembali duduk di kursinya.
Jennie menatap malas wanita yang sedang duduk didepannya, jisoo baru saja keluar meninggalkannya berdua dengan perempuan yang sangat tidak disukainya.
" Apa anda tidak ingin kembali Mis Hana" yup Hana, perempuan itu kembali ke kantornya karena memang mereka masih bekerja sama dan pagi ini ada meeting yang cukup penting.
" Kenapa harus terburu-buru Mrs, kebetulan saya memiliki waktu santai hari ini" ucap Hana
" Tapi saya sedang sangat banyak pekerjaan jadi lebih baik anda kembali " Jennie menekan beberapa katanya, sungguh kenapa perempuan itu sangat memuakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri bar-bar sang CEO
RandomLalisa Atala Magenta gadis cantik keturunan Indonesia-thailand yang terpaksa harus menikah dengan seorang CEO yang terkenal angkuh dan memiliki wajah datar sedatar tembok beton, selain itu dia juga seorang psikopat yang tak kenal ampun jika sedang m...