Wendy sedang mati-matian untuk tidak tertawa, bagaimana tidak dia merasa kasihan dan juga lucu pada gara dan bara yang sedang menjadi bahan percobaan Anya dan Zia.
Hari ini mereka bermain di mansion wenjoy, memang setiap harinya mereka akan pindah-pindah kalau bermain. Para perempuan kecil itu sedang asik bermain dengan make up joyi dan pastinya Wendy harus membelikan make up baru setelah ini.
Anya dan Zia sedang anteng memoles wajah bara dan gara. Zia dengan gara dan Anya bersama bara. Wajah dua laki-laki kecil itu nampak memerah menahan kekesalan.
" Hah lebih selu belmain mobil-mobilan kan bala" gara
" Benal ni idak celu" bara
" Ih bala diam kan liptik nya jadi lusak" Anya
" Gala juga ih jangan gelak-gelak" Zia
Gara maupun bara hanya mampu pasrah. Tak lama kemudian joyi datang membawa cemilan dan susu hangat untuk keempat squad kecil itu.
" Astaga anakku tampan sekali" joyi menahan senyumnya
" Mi janan neledek deh" bara
"Loh kok ngeledek Mimi muji kok" joyi
" Aunty! belbohong itu tidak baik tau" gara
Wendy tergelak mendengar ucapan gara yang memang ada benarnya, putra seulrene ini memang bermulut pedas seperti mamoy nya.
" Hahahaha dengar sayang jangan berbohong" Wendy
" Benar-benar anak Irene" joyi
" Yey selesai wah bala tampan" bara tersenyum malu mendengar ucapan Anya dan wenjoy yang melihat kelakuan anaknya hanya menggeleng
" Kayaknya kita bakal besanan sama Lisa" Wendy
" Masih bocil juga" joyi
" Persiapan ay" Wendy
" Gala juga tampan" puji Zia dan gara hanya tersenyum kecil
" Nah anak-anak dimakan dulu cemilannya, Mimi yang bikin loh masa gak di cobain" joyi
" Emangnya Mimi buat apa?" Anya
" Puding kesukaan kalian" joyi
" Wah mau dong mi" Anya
" Nah ayo dimakan" mereka menikmati puding yang joyi buat, bahkan gara dan bara masih cemong dengan make up mereka.
" Mommy Yuuuhuuu" Lisa tersenyum mendengar teriakkan putrinya, memang sudah biasa Anya seperti itu, berteriak sesuka hatinya.
" Di dapur sayang" Lisa pun ikut berteriak, terdengar suara langkah kaki yang berlari dan ya itu putrinya.
" Mommy lagi ngapain?" Anya
" Biasalah nak lagi bikin sesuatu" Lisa
" Dadda lama ya mom pulangnya " Anya duduk di kursi sambil memperhatikan Lisa yang sedang membuat kue. Semenjak mempunyai Anya, Lisa memang menjadi mommy yang sangat produktif, betah banget di dapur.
" Hem kalau lagi jauhan aja kangen-kangenan, coba kalau ada tengkar terus" Lisa
" Ih mommy mah gitu" Anya
" Kayaknya dadda pulang malam deh, tapi gak tau juga soalnya dadda bilangnya gitu tadi" Lisa
" Oh gitu ya, mommy boleh gak kalau Sonya sama Justin main kesini?" Anya
" Boleh dong nak, kamu tinggal ajak aja" Lisa
" Ok deh, makasih mommy besok Anya bakal ajak meleka main lagi disini " Anya memang sangat suka bersosialisasi jadi jangan heran kalau anak itu mudah akrab dengan siapapun.
" Mom masih ada es klim Anya gak?" Anya
" Sebentar mommy lihat dulu" Lisa membuka kulkasnya dan ternyata es krim Anya sudah habis
" Habis sayang, kamu mau beli aja ditemenin sama om Juan" Lisa
" Em boleh mom, minta uangnya " Lisa dengan segera memberikan selembar uang lima puluh ribu
" Jangan banyak-banyak, cukup beli dua aja" Lisa
" Siap mommy " Anya segera berlalu meninggalkan Lisa yang hanya menggeleng melihat tingkah putrinya yang beranjak dari dapur.
Anya melihat Juan yang sedang sibuk mengelap mobil, karena merasa tak ingin mengganggu, Anya lebih memilih sendirian saja lagipula minimarketnya cukup dekat dari kawasan mansion nya.
Anya berjalan dengan riang sesekali dia bernyanyi layaknya anak kecil gabut. Namun langkahnya terhenti ketika melihat ada anak laki-laki yang sedang berjongkok dipinggir selokan.
" Lagi ngapain?" Bocah laki-laki itu sontak terkejut karena Anya yang tiba-tiba saja ada disampingnya.
" Mengagetkan saja"
" Wah ada ikan" Anya menunjuk ikan cukup besar yang berada di selokan
" Sedari tadi aku sedang melihatnya"
" Kenapa tidak diambil saja, oh iya namamu siapa?" Anya
" Asep anaknya pak RT" ucap bocah bernama Asep dengan bangga
" Pak Lt?" Anya
" RT bukan Lt, keren kan?" Asep
Anya mengangguk saja dan berakhir ikut berjongkok melupakan tujuannya yang akan membeli es krim.
Disisi lain Lisa heran karena putrinya belum juga pulang, padahal jarak dari mansion ke minimarket cukup dekat, apalagi Anya hanya akan membeli es krim.
Lisa memutuskan untuk keluar siapa tahu Anya malah sedang main di taman depan. Namun tak ada, hanya saja Juan yang sedang menikmati kopinya.
" Loh Juan, Anya mana?" Lisa
" Non Anya? Saya bahkan gak liat nyonya" Juan
" Katanya mau ke minimarket sama kamu, masa gak tahu" Lisa
" Tidak nyonya saya benar-benar gak liat non Anya lewat" Juan
" Astaga anak bandel kemana dia" baru saja Lisa akan mencari putrinya, dia malah dikejutkan dengan keadaan Anya yang entah darimana.
" Ya tuhan apa yang terjadi disini"
Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri bar-bar sang CEO
RandomLalisa Atala Magenta gadis cantik keturunan Indonesia-thailand yang terpaksa harus menikah dengan seorang CEO yang terkenal angkuh dan memiliki wajah datar sedatar tembok beton, selain itu dia juga seorang psikopat yang tak kenal ampun jika sedang m...