" mommy bangun mommy tolong Anya" anak kecil itu terus mengguncang tubuh ibunya, padahal waktu menunjukkan pukul 00:25 masih sangat malam.
" Nggghhh" Lisa hanya melenguh tanpa membuka matanya
" Mommy ish bangun" Anya terus mengguncang tubuh Lisa bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
" Bangun mommy huwaaaa" akhirnya tangisan pun terdengar bahkan menggelegar membuat Lisa maupun Jennie terbangun.
" Astaga sayang ada apa? Ini masih tengah malam nak" Lisa terduduk dengan Anya di pangkuan nya.
" Mommy Anya lupa kalau ada tugas dan halus di kumpulkan besok pagi" Anya masih menangis tersedu-sedu
" tugas apa hum?" Jennie mengelus punggung putrinya yang masih menangis
" Membuat kelajinan dali sedotan" Anya sudah mulai tenang tangisannya pun sudah reda.
Lisa dan Jennie saling pandang, ini pasti karena Anya yang keasikan main sampai lupa dengan tugas sekolah nya.
" Gimana hon?" Lisa
" Hah alamat nyari ini mah, ya udah aku cari dulu bahannya" Jennie
" Tapi ini udah malem banget emang bakal ada?" Lisa
" Cari dulu aja sayang, moga aja ada" Jennie beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, setelahnya Jennie mengambil dompet dan jaketnya.
" Aku cari dulu ya, sayang udah jangan nangis lagi" Jennie mengelus lembut rambut putrinya. Mereka memang sering bertengkar tapi tetap saja Jennie adalah sosok orangtua yang siaga.
" Hati-hati hon" Lisa
" Iya baby" Jennie berlalu meninggalkan Lisa yang masih memangku Anya.
" Sedotannya harus dibikin apa sayang?" Lisa
" Apa aja mommy asal kelajinan tangan" Anya
" Ya udah kamu bobo aja ya biar mommy sama dadda yang kerjain tugasnya" Lisa
" Gak mau mommy, Anya juga mau bantu kasian kalau halus mommy sama dadda yang keljain" Anya menatap Lisa dan Lisa mengangguk sambil tersenyum.
" Tapi kalau kamu ngantuk bobo aja ya" Lisa
" Iya mommy "
Sedangkan Jennie masih muter-muter berharap ada toko yang masih buka walaupun memang mustahil.
" Aduh dari tadi belum nemu juga padahal udah hampir jam dua pagi " hingga akhirnya Jennie tersenyum bahagia ketika melihat ada toko yang masih buka. Semoga saja di sana ada, pikirnya.
Jennie memarkirkan mobilnya dan segera turun menghampiri salah satu karyawan toko yang sedang membereskan barang yang baru datang, pantas saja tokonya masih buka pikir Jennie.
" Maaf mas disini ada jualan sedotan gak?" Jennie
" Sedotan? Ada sih kayaknya, mau yang model apa kak?"
" Saya beli semua model aja deh" Jennie
" Ditunggu ya kak, saya siapkan dulu" karyawan toko yang Jennie datangi itu bergegas menyiapkan barang yang Jennie butuhkan, Jennie bersyukur karena akhirnya dia menemukan toko ini.
" Ini kak totalnya jadi 150.000 " Jennie memberikan dua lembar uang 100.000
" Kembaliannya buat mas aja, makasih ya mas" Jennie
" Eh iya sama-sama kak, makasih juga kak" Jennie mengangguk saja dan segera memasuki mobilnya agar cepat sampai, sebenarnya dia sangat mengantuk dan ingin cepat-cepat kembali tidur. Namun kasihan juga kalau sampai tugas putrinya tidak dikerjakan.
Sesampainya di mansion Jennie segera menuju kamarnya, ternyata Lisa dan Anya sedang menunggunya sembari menonton televisi. Dapat Jennie lihat wajah mengantuk Anya.
" Nih sayang aku dapet sedotannya, aku juga beli lem sama kawatnya" Jennie
" Untung deh kamu nemu honey, aku khawatir tadi kalau sampai gak ada toko yang buka " Lisa
" Anya tidur?" Jennie
" Nih liat masih melek mau bantuin bikin katanya " Lisa
" Ya udah yuk kita kerjain takutnya gak keburu, ini aja udah setengah tiga pagi" Jennie
" Ayo sayang bahannya udah ada, Anya mau bikin apa?" Lisa membuka kresek yang berisi macam-macam sedotan.
" Kamu belinya banyak banget " Lisa
" Aku gak tau sedotan apa yang dipake jadi aku beli aja semuanya" Jennie
" Bikin bunga aja mommy " Anya
" Ok kita cari dulu contohnya " Jennie membuka ponselnya dan searching contoh-contoh kerajinan bunga dari sedotan.
" Nah ini aja sayang mudah tapi bagus" Jennie
" Em iya bagus hon" mereka bertiga kompak membagi tugas. Ketiganya nampak serius mengerjakan tugas sekolah Anya.
Lisa mengerjapkan matanya ketika sinar matahari mulai memasuki celah gorden kamarnya. Melihat jam dinding ternyata sudah pukul 6 pagi, setelah mengerjakan tugas Anya mereka bertiga ketiduran di karpet mungkin karena sudah sangat mengantuk.
" Astaga aku hampir kesiangan" Lisa merenggangkan kedua tangannya, melihat Anya yang masih tidur nyenyak dengan memeluk Jennie.
" Honey bangun udah pagi, kamu ke kantor kan?" Lisa mengelus pundak Jennie hingga tak lama kemudian Jennie pun terbangun, memang tidak susah untuk membangunkan Jennie.
" Ah ternyata sudah pagi" Jennie melirik Anya yang masih tidur pulas
" Sayang bangunlah" Lisa mengelus punggung Anya agar putrinya itu terbangun.
" Sebentar lagi mommy" Anya
" Kamu akan terlambat, jadi ayo bangun nak" Jennie ikut membangunkan Anya
" Lima menit lagi" Anya
" Hon aku kebawah dulu deh mau masak bentar, kamu sama Anya mandi bareng ya" Lisa
" Iya baby kamu tenang aja aku bakal urus Anya" Jennie
" Ya udah aku kebawah dulu" Lisa memutuskan untuk kebawah setelah mencuci wajahnya. Sedangkan Jennie masih berusaha membangunkan si putri tidur.
Beberapa saat kemudian Jennie dan Anya turun dengan pakaian rapi mereka. Lisa tersenyum melihat pemandangan didepannya, Anya yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya dan Jennie yang sudah rapi dengan pakaian kantornya.
" Sarapan dulu guys" Lisa
" Waw omelette buatan mommy gak pernah gagal" Anya
" Bener banget apapun yang mommy buat gak pernah gagal" Jennie
Lisa tersenyum malu-malu, meskipun sudah sering mendapatkan pujian entah dari Jennie maupun Anya, tetap saja dia merasa malu. Selesai sarapan Lisa mengantarkan Jennie dan Anya sampai ke depan pintu.
" Kami berangkat dulu ya sayang" Jennie
" Iya hon, bawa mobilnya hati-hati, nanti siang aku aja yang jemput Anya sekalian kita makan siang bareng" Lisa
" Ok deh aku tunggu di kantor " Jennie
" Mommy Anya berangkat dulu ya, mommy jangan lindu" Anya
" Lagian siapa yang mau rindu sama bocah nakal ini" Lisa mencubit gemas pipi Anya
" Nakal-nakal gini juga anak mommy sama dadda " Anya
" Iya iya deh" Lisa
Jennie memberikan kecupan di kening dan bibir Lisa begitupun Anya yang mengecup bibir ibunya dan dengan senang hati Lisa pun membalasnya.
" Bye sayangnya mommy " Lisa melambaikan tangannya ketika Jennie dan Anya sudah didalam mobil.
" Bye mommy "
Setelah kepergian mobil Jennie, Lisa kembali masuk kedalam mansion.
" Hah sepi lagi, tapi gak papa deh daripada di rumah ribut mulu"
Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri bar-bar sang CEO
RandomLalisa Atala Magenta gadis cantik keturunan Indonesia-thailand yang terpaksa harus menikah dengan seorang CEO yang terkenal angkuh dan memiliki wajah datar sedatar tembok beton, selain itu dia juga seorang psikopat yang tak kenal ampun jika sedang m...